Sunday, 2 December 2012

[121203][N] CAHAYA KESELAMATAN


Seseorang tak bisa menyelamatkan orang lain jika tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Dan bahkan tak bisa menunjukkan jalan menuju keselamatan jika dirinya sendiri belum bisa hidup dengan cara selamat.

Dalam praktek, nasehat berupa kata perintah dan desakan sering membuat tidak nyaman dan bahkan berujung pertengkaran. 

Kata-kata kasar, perdebatan, pertengkaran, keluhan, teriakan marah tidak akan mengubah kegelapan menjadi lebih terang, melainkan justru semakin membuat suasana semakin buram dan suram atau dengan kata lain manifestasi dari kegelapan dalam dinamika hidup.

Menakut-nakuti dan mengancam juga bukan suatu pesan cahaya, karena hanya akan membuat pihak yang hendak dibantu malah takut dan tak berani melangkah beranjak dan mengubah cara berpikir dan cara hidupnya.

Cara berbagi yang elegan dan terasa nyaman bisa berupa cerita inspiratif, puisi, dst. Para pembawa cahaya selalu membawa obor, tetapi obornya tidak disorotkan ke wajah orang lain, karena akan menyilaukan.

Para pembawa cahaya akan mencahaya dengan sikap dan perilaku keteladanan dan kata-kata bijak yang menginspirasi, sehingga setiap orang yang melihatnya akan terinpirasi untuk mencahaya/tercerahkan.

Banyak hal sulit dipahami jika diuraikan secara langsung, perumpamaan dan pengibaratan sangat efektif untuk memancing dan menginspirasi orang untuk menjangkau dan mencapai pemahaman-pemahaman di balik perumpamaan dan pendekatan, memicu perluasan pikiran dan perluasan kesadaran, tanpa batas dan selalu terbuka untuk terus mengembang.

Bergerak ke lingkungan selamat berarti bergetar seirama dengan para makluk cahaya. Ketulusan memaafkan dan berbagi keindahan karya sebagai ujud cinta adalah ujud kehadiran cahaya yang memateri (termeteraikan) dalam dinamika kehidupan.

3 Desember 2012
Sony H. Waluyo
Translation Services
sonyhwaluyo@gmail.com

** ** **



No comments:

Post a Comment