Setiap jiwa hidup abadi, kematian fisik tidak mematikan jiwa. Jiwa hanya akan naik ke dimensi suka cita (surga) jika mampu naik ke frekuensi itu, untuk mudahnya disebut frekuensi cinta.
Selama jiwa bervibrasi dalam ketakutan akan tetap berada pada frekuensi ketakutan. Ketakutan adalah energi yang dipancarkan oleh jiwa dan dipanen oleh makhluk pengasup energi ketakutan.
Jiwa yang tidak sadar akan mekanisme reinkarnasi, akan menjalani daur ulang, hidup mati dan dijadikan ternak oleh makhluk pengasup energi ketakutan. Di Qur'an dikatakan dimatikan dan dihidupkan kembali, dan itulah gambaran neraka dalam Qur'an, yakni hidup dan mati berulangkali dalam kehidupan bertema neraka.
Jalan keluar dari kehidupan gelap penuh penderitaan, yang diistilahkan dengan neraka itu, adalah dengan jalan cinta. Dengan semangat cinta, jiwa bervibrasi dan memancarkan energi suka cita, berbagi dengan rasa bahagia.
Saat jiwa mampu menjadi generator energi cinta maka ia akan hidup abadi dalam bahagia. Makhluk-makhluk dimensi tinggi hidup dalam frekuensi cinta.
Selama jiwa bervibrasi dalam ketakutan akan tetap berada pada frekuensi ketakutan. Jalan keluar dari kehidupan gelap penuh penderitaan, yang diistilahkan dengan neraka itu, adalah dengan jalan cinta. Dengan semangat cinta, jiwa bervibrasi dan memancarkan energi suka cita, berbagi dengan rasa bahagia.
~ Sony H Waluyo
…((( 💓 )))…
No comments:
Post a Comment