Wednesday 31 October 2018

Ayat-ayat Perang - Saatnya Merevisi Perintah Tuhan

Gerakan radikal seperti ISIS, Al Qaeda, Hizbut Tahrir dst telah banyak membuat kehancuran dan mungkin dirasa perlu untuk benar-benar memahami sumber konflik, kekerasan dan perang agama. Berikut ini uraian singkat untuk membantu mengungkap misteri itu.

Agama-agama Samawi (Islam, Kristen, Yahudi) memiliki sumber ajaran dari nabi-nabi yang sama sehingga pola ajarannya serupa. Kitab Suci diyakini sebagai perintah dan sabda Tuhan yang wajib dipatuhi untuk dilaksanakan dengan sanksi hukuman jika melawan.

Berikut ini kutipan dari Kitab Bilangan yang menggambarkan adanya ayat-ayat perang yang banyak terdapat di Kitab Suci. Untuk menyingkat uraian hanya sebagian yang dikutip dan bisa dicek lebih lengkapnya; Bilangan 31:1-29:

1 Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu.” 3 Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Baiklah sejumlah orang dari antaramu mempersenjatai diri untuk berperang, supaya mereka melawan Midian untuk menjalankan pembalasan Tuhan terhadap Midian. 7 Kemudian berperanglah mereka melawan Midian, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, lalu membunuh semua laki-laki mereka. 9 Kemudian Israel menawan perempuan-perempuan Midian dan anak-anak mereka; juga segala hewan, segala ternak dan segenap kekayaan mereka dijarah, 10 dan segala kota kediaman serta segala tempat perkemahan mereka dibakar.

14 - 16 [Singkat kata Musa marah karena tidak semua dibunuh] 17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. 18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu (diambil sebagai gundik).

Mengenai jarahan

25 Tuhan berfirman kepada Musa: 26 “Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan -- engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu. 27 Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain. 28 Dan engkau harus mengkhususkan upeti bagi Tuhan dari para prajurit yang keluar bertempur itu, yakni satu dari setiap lima ratus, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba; 29 dari yang setengah yang telah didapat mereka haruslah engkau mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada imam Eleazar, sebagai persembahan khusus bagi Tuhan.

Ayat-ayat perang seperti di atas bisa ditemukan dengan melakukan pencarian dengan kata kunci "jarahan" dan akan menemukan banyak kisah perang yang diperintahkan Tuhan di sepanjang Kitab Suci.

Misi dan cara gerakan radikal keagamaan seperti ISIS serupa dengan kutipan di atas dan meyakininya sebagai perintah Tuhan yang wajib dipatuhi.

Selama ini orang hanya meyakini bahwa Kitab Suci adalah benar-benar perintah dan aturan Tuhan tanpa berani mempertanyakan, menggali dan mencari tahu kebenarannya.

Namun ada titik terang jika mempelajari sejarah penulisan dan penyusunan Kitab Suci. Kitab Suci adalah kumpulan teks-teks kuno yang diseleksi dan teks yang tidak lolos seleksi dimusnahkan dengan cara kekerasan serta cap sesat. Praktek kekerasan ini bisa menjadi titik terang bahwa keyakinan kitab suci sebagai perintah Tuhan adalah suatu keyakinan yang dipaksakan.

Yesus/Isa dikisahkan banyak mengkritisi ajaran dan aturan agama Yahudi sehingga sering terlibat perdebatan dengan para ahli kitab dan agama Yahudi. Ajaran Yesus pada intinya adalah tentang cinta dan kebijaksanaan hidup. Perjuangan untuk mengubah pola pikir ditanamkan namun perlu waktu panjang untuk mencapai hasilnya.

Di era keterbukaan informasi ini, banyak hal yang semula misteri mulai terungkap, sejarah yang ditutup-tutupi dan dibelokkan juga terungkap sehingga adanya distorsi ajaran spiritual dapat ditelusuri. Kebangkitan kesadaran manusia dimungkinkan dengan keberanian menggunakan akal budi dan nilai-nilai kemanusiaan untuk mengakhiri perang dan permusuhan keagamaan dan politik sehingga dapat tercapai kehidupan damai di bumi. As above so below, seperti di surga demikian pula adanya di bumi semua hidup damai.

“Kita mesti ingat bahwa realita dunia tidaklah permanen, terus-menerus berubah sehingga apa yang muncul sebagai realita selalu sifatnya sementara sebagai hasil dari pilihan kita selaku para penciptanya.” 
~Bryant McGill 


Silahkan untuk share untuk kebangkitan kesadaran ...((( 💓 )))...

Tuesday 30 October 2018

Tidak Tahu Adalah Pilihan

Pada zaman informasi ini, di mana pengetahuan tersedia melimpah di internet, ketidaktahuan adalah pilihan.

Alasan bahwa hanya Tuhan yang tahu bukan lagi sebuah alasan untuk menutupi ketidaktahuan.

Jangan telan mentah-mentah dan mengikuti kata-kata orang yang mengatakan hanya Tuhan yang tahu tanpa berpikir ulang, sebab dengan polos ia telah mengakui ketidaktahuannya.

"Orang buta menuntun orang buta" telah menjadi sumber masalah pertengkaran dan peperangan termasuk permusuhan antar pemeluk agama.

Sebuah buku kecil yang disebut kitab suci tidak mungkin menampung semua pengetahuan.

Sumber-sumber lain banyak tersedia bahkan pengetahuan misteri kehidupan banyak diungkap di internet.

“Pada abad informasi ini, ketidaktahuan adalah pilihan” 
~ Donald Miller 



…((( 💓 )))…

Kapan Bumi Berubah Menjadi Dimensi 5?

Saat ini vibrasi bumi sudah sampai pada frekuensi dimensi 5. Pola kehidupan dimensi 5 semakin kuat tertanam di bumi.

Mereka yang mengoperasikan vibrasi 5D terlihat semakin banyak bermunculan.

Ciri-ciri kesadaran 5D adalah cinta tanpa syarat yang ditengarai dengan kebijaksanaan sebagai basis perilakunya.

Dalam pola vibrasi 5D pertengkaran, persaingan dan permusuhan atas dasar agama, gender, suku, ras, warna kulit tidak ada lagi. Hukum cinta dan kebijaksanaan menggantikannya.

Dorongan penghapusan kolom agama pada KTP adalah salah satu upaya dan proses sehingga agama tidak lagi digunakan sebagai alat untuk menekan dan memaksa orang dalam praktek diskriminatif selama ini.

Tekhnologi ramah lingkungan dan kepedulian terhadap lingkungan semakin tumbuh. Pertanian organik semakin disadari sebagai bagian kelimpahan dan hidup lebih sehat.

Manusia semakin menyadari pentingnya kembali ke alam dan memperbaiki sikapnya terhadap alam dan sesama.

Namun, perubahan besar yang nyata berlangsung di bumi tidak dilihat dan disadari oleh sebagian orang yang fokus pada negativas. Fokus kepada negativas membuat pikiran mereka dipenuhi dengan apa yang disebut keruntuhan atau pembersihan.

Untuk dapat melihat kebangkitan kehidupan bumi yang baru orang didorong untuk lebih fokus pada hal-hal positif dan terlibat dalam kreativitas menciptakan kehidupan baru di bumi. Pilihan ini akan membawa orang masuk pada pola 5D yang sedang tumbuh dan menggantikan pola 3D yang penuh persaingan.

Berada pada jalur 5D atau memilih bertahan pada pola 3D adalah pilihan masing-masing jiwa.

“Kau tidak dapat menyelamatkan orang. Kau hanya dapat mencintai mereka” 
~Anais Nin 



…((( 💓 )))…

Monday 29 October 2018

Hanya Menemukan Kebenaran Jika Benar-benar Mencari

Dogma/doktrin agama mengikat dan menghalangi proses berpikir sebab takut ancaman neraka yang sebenarnya tidak ada. Namun karena takut orang tidak berani berpikir. Sulit untuk membuktikan adanya neraka karena memang tidak ada.

Tak perlu jauh sampai ke pemikiran itu, karena bahkan orang begitu saja oleh karena dogma begitu meyakini ayat-ayat kitab sucinya asli terjaga melalui hafalan turun-temurun. Mereka tidak berpikir bahwa ada puluhan aliran agamanya yang saling berbeda bahkan saling serang dan bunuh adalah karena berbeda tafsir serta literatur ajarannya.

Standarisasi kitab dibuat karena varian yang begitu banyak dan upaya standarisasi dilakukan dengan keras. Kekerasan adalah upaya paksa dan jauh dari maksud awal ajaran tentang Tuhan maha cinta dan pengampun. Distorsi ajaran sudah menyimpang sangat jauh.

Saat kekerasan digunakan untuk menegakkan ajaran, justru pihak yang paling tidak paham bahwa Tuhan adalah maha cinta dan pengampun adalah yang berkuasa dan mengendalikan agama dan menentukan apa yang harus diyakini sebagai kebenaran.

Itulah mengapa justru semakin taat beragama terlihat makin kejam, bebal, dan sulit maju secara spiritual.

Kejadian-kejadian politisasi agama saat ini hanya mau menunjukkan pada kita, itulah yang selama ribuan tahun berlangsung untuk menjadi bahan pembelajaran.

Semua tergantung pada masing-masing jiwa untuk merenungkannya. Baik akan menjadikannya sebagai pembelajaran atau diam saja menunggu arus adalah keputusan masing-masing jiwa.

Para lightworker yang mengemban misi di bumi hanya memberikan pendampingan, dukungan untuk maju melalui inspirasi, informasi dan keteladanan. Para lightworkerpun mesti berjuang jatuh bangun naik kesadaran untuk bisa menjadi teladan nyata.

“Singkirkan keyakinan yang membuatmu terus berlari mengikuti aturan yang telah ditetapkan orang lain.” 
~The Afterlife of Billy Fingers 


...((( 💓 )))...

Distorsi Ajaran Spiritual

Jika perhatikan di media sosial yang memuat hoax dengan fakta-fakta yang dijungkirbalikkan, setelah itu mereka bingung sendiri masuk dalam kegelapan yang pekat akibat dari hoax yang mereka buat sendiri.

Inilah gambaran yang terjadi selama ribuan tahun. Demi mengejar kekuasaan dan keuntungan pribadi fakta-fakta dijungkir balik untuk mendapatkan dukungan.

Banyak orang terpancing emosinya dan menanggapi dengan kasar yang sebagai akibatnya bukan nalar yang digunakan sebab sudah terluka hati. Kubu-kubu saling serang menciptakan dendam dan permusuhan.

Informasi benar yang disampaikan dengan bahasa kasar dan ejekan hanya membuat lebih banyak orang terluka hatinya dan menghalangi mereka mencerna dengan tepat. Orang cenderung menolaknya dan lebih memilih mempercayai informasi yang menyenangkan dirinya.

Pegangan rohani yang mestinya menjadi cahaya penerang tak ada lagi sebab lebih banyak dikuasai oleh orang-orang emosional yang dijadikan panutan. Tokoh-tokoh sejuk dibully dengan bahasa kasar dan orang-orang menjadi terbiasa menggunakan bahasa kasar sehingga tidak ada lagi rasa hormat.

Mereka yang pada dasarnya pengetahuannya kurang terseret arus masuk ke dalam kegelapan tanpa menyadarinya. Ini terjadi karena yang cukup berpengetahuan dan berpengaruh terpancing mengikuti permainan menggunakan bahasa saling balas ejekan.

Saat kesantunan ditinggalkan dan nilai-nilai penghargaan pada sesama dilupakan hasilnya kegelapanlah yang berkuasa. Kepekaan hati semakin terkikis dan ketajaman membaca dan mencerna untuk memahami keadaan semakin berkurang.

Distorsi ajaran-ajaran spiritual selama ribuan tahun ini terjadi dengan cara demikian ini. Kepentingan politik pragmatis demi kekuasaan membajak bidang spiritual dan melunturkan nilai-nilai luhurnya saat kesantunan menghilang bersama dengan sikap-sikap kasar yang digunakan. Kekerasan dan radikalisme keagamaan bersumber dari praktek ini. Manusia kehilangan orientasi dan tenggelam dalam kegelapan.

Hanya cahaya sesungguhnya yang dapat menyingkirkan kegelapan, sehingga jika benar-benar menginginkan kehidupan damai hanya cara-cara damai dan cinta yang dapat mewujudkannya.

Hanya dalam nilai-nilai kesantunan orang dapat mencerna secara cermat dan tepat sehingga mampu menelusuri kebenaran informasi. Kebingungan atas informasi mana yang dapat dipercaya dengan menciptakan konflik memberikan keuntungan bagi pihak ketiga, pihak luar yang terus-menerus menikmati keuntungan dari kegelapan atau ketidaktahuan.

Masih ada waktu untuk mengubah arah yang cenderung menuju pekatnya kegelapan. Abaikan dan tinggalkan hoax tak perlu ditanggapi, biarkan mereka dengan pemikiran mereka sendiri tak perlu terpancing emosi.

Buat tulisan sendiri jika ingin memberikan penjelasan sehingga tidak membuat postingan mereka viral dan dibaca lebih banyak orang dan menyesatkan lebih banyak orang. Gunakan bahasa santun dan inspiratif untuk membantu orang hidup dalam cahaya.

“Hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada sesama adalah melihat kesucian mereka, terutama jika mereka tidak dapat melihat kesucian mereka sendiri.” 


...((( 💓 )))...

Sunday 28 October 2018

Garis Waktu Spiral – Mengulang-ulang untuk Pembelajaran

Setiap jiwa/soul hidup abadi, sehingga jika suatu masa hidup fisik tidak cukup untuk belajar dan mendapatkan pembelajaran maka setiap jiwa akan melanjutkan pembelajaran itu di periode kehidupan fisik berikutnya.

Istilah karma sering disalahartikan sebagai hukuman pembalasan di mana hutang karma harus dibayar dalam kehidupan berikutnya untuk membayar karma. Kisah-kisah hidup berulang-ulang itu sebenarnya diri kita sendiri yang menginginkannya di bawah sadar untuk keperluan evolusi kesadaran.

Pengertiannya dengan logika, tingkat kesadaran jiwa/soul membuatnya hidup dengan pola pikirnya, artinya setiap jiwa/soul hanya akan mengulangi cara hidup yang sama dengan cara hidup di periode kehidupan sebelumnya jika tidak berubah. Benturan-benturan yang menyakitkan dirinya sendiri saat disadari akan mendorongnya untuk belajar dan berubah lebih dewasa secara spiritual.

Ini pula yang akan menjelaskan mengapa menyalahkan pihak lain, baik sesama (dituduh sebagai biang kerok), atau setan (yang dituduh menggoda), dan termasuk Tuhan (yang dianggap menghukum) tidak akan membantu pembelajaran sebab sumber semua kisah itu ada di dalam diri sendiri.

Semakin sering merenung dalam ketenangan dan bertanya-jawab dengan diri sendiri akan mempercepat proses pembelajaran (lesson learned) dan kenaikan kesadaran (ascension).

“Jalur hidup dalam ruang dan waktu tidaklah berupa garis lurus, namun berbentuk spiral. Kau secara terus-menerus akan kembali ke hal-hal yang kau pikirkan, yang kau pahami dan akan melihat kebenarannya yang lebih dalam.”


...((( 💓 )))...

Tuesday 23 October 2018

Ngobrol dengan Semesta

Self talk atau ngobrol dengan diri sendiri adalah suatu bentuk ngobrol dengan semesta. Nikola Tesla menyadari hal ini dengan mengatakan bahwa otaknya hanyalah alat penerima pancaran informasi, pengetahuan, kekuatan dan inspirasi.

Nikola Tesla adalah seorang ilmuwan fisika dengan banyak sekali penemuan teknologi free energi yang telah dipatenkan namun sementara ini penemuan-penemuannya itu disembunyikan. Ada pihak-pihak yang tidak menginginkan tekhnologi free energi itu untuk dikembangkan sehingga juga tidak banyak orang yang mengenal Nikola Tesla yang jenius ini.

Saat seseorang semakin intens ngobrol dengan dirinya sendiri, pikiran hening tenang, maka ia akan mulai mendengar denging semesta. Saat berada di tempat hening denging semesta itu sangat jelas terdengar.

Semesta adalah lautan energi sekaligus juga lautan data atau pengetahuan sebagaimana saat ini manusia telah terbiasa dengan alat komunikasi nirkabel. Siapapun yang masuk dalam keheningan dan menyelaraskan diri dengan vibrasi semesta akan selaras pikirannya dengan frekuensi semesta dan mendapatkan inspirasi-inspirasi dari perpustakaan semesta.

“Otak saya hanyalah sebagai penerima, dalam Semesta ada suatu inti yang darinya kita mendapatkan pengetahuan, kekuatan dan inspirasi. Saya belum masuk sampai ke rahasia inti ini, namun saya tahu bahwa itu ada.” 
~Nikola Tesla 

“Seseorang yang mampu tuning dengan semesta akan dapat menempatkan dirinya sebagai radio penerima transmisi Suara semesta yang dipancarkan. Dengan demikian ia akan menjadi sangat cerdas dan bijak sebab mampu menerima pesan-pesan semesta yang disebut intuisi. 
~Hazrat Inayat Khan 

Nikola Tesla adalah seorang ilmuwan sedang Hazrat Inayat Khan adalah seorang guru besar Sufi, keduanya sampai pada penemuan dan kesimpulan yang sama melalui jalan masing-masing, yang satu melalui jalan sains dan yang lainnya melalui jalan spiritual.

Pencarian misteri kehidupan ini selalu bisa dilakukan dengan berbagai cara dan jalan sesuai panggilan hati dan panggilan hidup masing-masing. Dengan pengamatan, ketekunan, dedikasi dan berbagi yang terbaik bagi kehidupan dengan sendirinya jalan itu terbuka. Intinya adalah dengan menggali dan mengembangkan potensi diri serta melakukannya dengan cinta otomatis akan masuk tuning ke frekuensi semesta sehingga memiliki semua pengetahuan yang diperlukan sebagai panduan dan menjadi bagian dari semua komponen semesta untuk menciptakan kehidupan indah.


…((( 💓 )))…

Monday 22 October 2018

Olah Rasa – Menyatu Harmonis dengan Melodi Semesta

Olah rasa sebab yang menghubungkan satu sama lain adalah perasaan. Olah rasa adalah salah satu latihan spiritual yang diajarkan oleh leluhur untuk melatih kepekaan sehingga memiliki kesadaran kesatuan dengan semuanya.

Saat kepekaan rasa itu memudar kita mengalami keterpisahan dan menjadi terasing tidak mengenal satu sama lain. Kepekaan yang memudar bahkan membuat kita tidak mengenal diri sendiri dan terasing dari diri sendiri.

Oleh karena itu kepekaan adalah sumber pengetahuan penting. Melatih otak seperti sistem pendidikan kita tidaklah cukup sebagai sumber pengetahuan sebab pengetahuan yang tidak selaras dengan kesatuan antara jiwa dan lingkungan akan membuat jarak semakin jauh terpisahkan dan terasing.

Mereka yang terasing dengan dirinya sendiri dan alam akan mengalami penderitaan, merasa serba kekurangan, khawatir dan terancam. Gejala keterpisahan ini menciptakan pengalaman-pengalaman pertengkaran dan permusuhan.

Untuk dapat mendarat dan grounding dengan diri sendiri yang otomatis juga menyatukan diri dengan alam meditasi dilakukan sehingga memiliki kepekaan yang tajam. Dengan meditasi manusia semakin mengenal dirinya sendiri dan alam sehingga hidupnya selaras, damai dan mampu bersikap bijaksana.

Itulah mengapa mereka yang menjadi memiliki kepekaan tinggi disebut memiliki kesadaran tinggi dan berpengetahuan luas dengan kecerdasan penuh kreativitas untuk kehidupan penuh berkah.

“Kita ada di sini untuk bangun dari ilusi tentang keterpisahan kita” 
~Thinh Nhat Hanh 


...((( <3 )))... 

--- 

[Simbol ...((( <3 )))... ini artinya: semesta ini adalah lautan energi berupa getaran cinta, mereka yang bergetar dalam frekuensi cinta membentuk satu kesatuan melodi indah].

Friday 19 October 2018

Wake Up Call - Panggilan untuk Bangun

Panggilan untuk bangun adalah panggilan untuk menyelaraskan diri dengan ibu bumi yang bangkit bergeser menampilkan realita dimensi lebih tinggi (dari 3D ke 5D). Pergeseran ibu bumi ke dimensi lebih tinggi ini hanya akan dirasakan dan dialami oleh jiwa-jiwa yang bangkit kesadarannya dan selaras dengan getaran bumi yang terus meningkat.

Oleh karena itu disarankan untuk menghindari pendebatan dengan kata-kata kasar. Tinggalkan perdebatan dan perbanyak mengasup inspirasi-inspirasi. Bagikan pengalaman-pengalaman indah dan pemikiran-pemikiran dengan cara santun untuk selaras dengan ibu bumi yang bergerak naik, di mana dengan cara itu akan menginspirasi lebih banyak manusia menyelaraskan diri dengan kenaikan ibu bumi selain diri sendiri terus bergerak naik.

Gelontoran energi disalurkan ke bumi, namun saat energi itu digunakan untuk memproduksi pikiran-pikiran negatif dengan cepat akan menciptakan pengalaman dan kisah-kisah negatif (penderitaan). Oleh karena itu disarankan untuk fokus pada pikiran-pikiran positif seperti untuk kreativitas dengan sentuhan seni. Realita 5D tercipta bersamaan dengan menghilangnya jiwa-jiwa berorientasi negatif dan semakin mendominasinya jiwa-jiwa berpikiran positif kreatif. 


“Memposisikan diri sebagai pengamat pada saat ini adalah sangat penting. Dengan demikian akan mampu melihat dan memahami bahwa apa yang berasal dari perspektif yang sama sekali baru adalah yang memungkinkan untuk mewujud dalam paradigma baru (pola pikir baru muncul menggusur pola pikir lama, tema persaingan dan permusuhan digantikan tema cinta). Saat ini kita menjalani hidup dalam suatu momen paling mendalam yang pernah terjadi di planet ini. Planet bumi sedang dalam proses kenaikan (kesadaran lebih tinggi), dan bersama bumi, kita juga menjalani proses kenaikan kesadaran. Saat kesadaran kita naik dan meningkat, kita akan ingat bahwa kita sebenarnya sudah ada dalam kesadaran tinggi itu. Kita datang ke bumi ini untuk mengingat siapa diri kita sebenarnya.” 
~Stephanie Azaria 


…((( 💓 )))…

Thursday 18 October 2018

Meditasi Sejak Dini

Memory anak-anak di bawah usia 12 tahun masih terkoneksi kuat dengan past livesnya (kehidupan-kehidupan masa lalu sebelum kelahiran yang sekarang). Anak-anak masih terkoneksi dengan paralel world.

“Kehidupan ini adalah sekolah dimana kau belajar mengingat apa yang sudah diketahui oleh jiwamu.” 

Namun input pengajaran-pengajaran yang tidak selaras dengan kehidupan nyata multidimensi mengikis koneksi itu.

Seandainya anak-anak dibiarkan dan didukung untuk koneksi kesadaran multidimensinya maka semua bakat yang telah dikembangkan dan ilmu yang dipelajari dalam past livesnya akan muncul kembali tanpa perlu susah payah belajar. Hanya perlu mengingat kembali dan mengembangkan lebih lanjut.

Di planet-planet​ yang sangat maju peradabannya, disebutkan bahwa anak-anak diedukasi dengan cara demikian didampingi para guru spiritual.



...((( <3 )))... 

Tuesday 16 October 2018

Mengapa Alien Baik Hati Tidak Membantu dengan Memerangi Manusia Jahat di Bumi

Mungkin ada yang bertanya, jika alien itu benar-benar ada dan berniat baik membantu manusia bumi mengapa tidak memerangi dan melenyapkan manusia jahat?

Ini kebijaksanaan pemerintahan kosmos. Setiap jiwa hidup abadi dan melenyapkan manusia dengan membunuhnya sama sekali tidak melenyapkan jiwa itu dari semesta ini.

Setiap jiwa yang mati hanyalah berpindah dimensi dari dimensi 3 di bumi ini ke dimensi 4 lapis bawah bumi ini.

Jiwa yang karakternya ugal-ugalan akan tetap memiliki karakter ugal-ugalan di dimensi 4 lapis bawah sehingga lagi dan lagi bikin onar di realita yang dimasukinya.

Jiwa di dimensi lapis bawah ini setiap saat akan kembali terlahir ke dimensi 3 untuk melanjutkan petualangan hidupnya dan tentu saja memiliki karakter yang masih sama.

Dengan demikian jiwa yang ugal-ugalan itu lagi dan lagi akan menjadi sumber masalah di kehidupan realita dimensi 3 di bumi atau di planet lain.

Itulah mengapa kebijaksanaan kosmos tidak akan melakukan intervensi dengan cara memerangi dan menghancurkan serta melenyapkan manusia jahat.

Intervensi yang dilakukan oleh pemerintahan kosmos adalah bantuan upgrade kesadaran dan bantuan darurat bagi jiwa yang sedang belajar jika melakukan kekeliruan yang tidak perlu dalam proses belajarnya ketika kekeliruan itu mengancam hidup fisiknya.

Jika ada klaim-klaim bahwa Tuhan akan menghukum, itu perlu dipertanyakan sebab melawan kebijaksanaan kosmos. Bagi kosmos melenyapkan jiwa bukanlah solusi kehidupan.

Hanya cinta dan kebijaksanaan yang menjadi solusi tepat untuk kehidupan damai sejahtera dan membahagiakan.

Hukum Tuhan adalah hukum cinta kasih. Keadilan hanya tersedia dengan dan di dalam cinta kasih dimana di dalamnya mencakup pengampunan. Tidak ada hukuman dari Tuhan dan apa yang dikira hukuman itu semata-mata adalah akibat dari perbuatan masing-masing jiwa itu sendiri, ia hanya menuai/memanen apa yang ditabur dan ditanam olehnya sendiri. Itulah mengapa jiwa-jiwa yang hidup dalam pola cinta tanpa syarat selalu hidup secara bijaksana.

“Kebijaksanaan kosmos tidak akan melakukan intervensi dengan cara memerangi dan menghancurkan serta melenyapkan manusia jahat sebab setiap jiwa hidup abadi dimana kematian fisik tidak mengakhiri hidupnya dan hanya berpindah-pindah dimensi yang lagi dan lagi akan membuat kegaduhan. 

Intervensi yang dilakukan oleh pemerintahan kosmos adalah bantuan upgrade kesadaran dan bantuan darurat bagi jiwa yang sedang belajar jika melakukan kekeliruan yang tidak perlu dalam proses belajarnya ketika kekeliruan itu mengancam hidup fisiknya.” 

...((( 💓 )))...

Kunci Sukses Jokowi adalah Ketenangannya

Yang banyak membuat dunia kagum pada Jokowi adalah, sementara selama ini Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat korupsi tinggi di dunia, Jokowi mampu mengubah sistem kerja pemerintahannya​ bekerja cerdas dan taktis menerobos gaya korup birokrat.

Jokowi dengan cerdik dan tenang menembus, mematahkan rantai jaringan koruptor untuk tidak membuat kegaduhan. Jokowi bekerja dalam sunyi membunuh langkah para koruptor sehingga yang melawannya tumbang satu demi satu, seolah berkata jika kau mengganggu kau akan jatuh sendiri karena langkahmu.

Taktik Jokowi sering tak terduga karena dalam ketenangannya ia membaca pergerakan situasi, mengelolanya untuk mendorong langkah mencapai kemajuan.

Penjara sudah penuh dan jikapun koruptor dipenjara hanya membebani negara. Mematikan langkah koruptor dengan cerdik lebih efisien daripada memelihara mereka di penjara.

Tenaga dan pikiran koruptor lebih bermanfaat jika digunakan untuk turut membangun negeri sebagai bentuk pertobatan nyata. Pesan ini begitu kuat bagi yang mampu melihatnya melalui sikapnya terus berusaha merangkul semua komponen bangsa.

Jokowi memegang teguh prinsip-prinsip ajaran leluhur seperti menang tanpa ngasorake - menang tanpa menghina lawannya, namun mereka yang nekad melawan dan tetap mencoba korupsi jatuh bertumbangan sendiri karena langkah nekad mereka sendiri. Terbukti nyata.

Mereka yang tenang dan damai sesungguhnya adalah orang-orang yang benar-benar berpikir. Mereka yang hidup dalam cinta memiliki kekuatan tak terduga penuh kreativitas.


...((( 💓 )))... 



Suatu Bangsa akan Hancur Saat Kesantunan Menghilang

Wong Jowo ilang jawane (orang Jawa hilang kejawaannya), sebuah pesan yang artinya secara umum bangsa ini telah kehilangan karakter aslinya dari semula santun dengan unggah-ungguh/tata krama/sopan santun sekarang menjadi ugal-ugalan, mengumbar kata-kata kasar tanpa rasa malu.

Saat suatu bangsa kehilangan kesantunannya yang terjadi manusia kejam yang tak memiliki belas kasih yang berkuasa, siapa yang kuat akan menentukan hukum untuk dipatuhi dan dijalankan dengan kejam. Banyak orang yang terpancing emosinya dan tanpa sadar terjebak dalam permainan kegelapan. Mereka mengira bahwa dengan menginjak rivalnya akan menghentikan langkah rivalnya, tidak sadar bahwa hujatan, ejekan, kata-kata kasar itu menjadi kebiasaan. Kegelapan yang berkuasa.

Sing eling lan waspada sebab semua akan menuai apa yang ditaburnya sendiri. Alam tidak menghukum namun setiap orang akan memanen apa yang ditanamnya. Alam sifatnya polos dan hanya memenuhi apa yang ditanam. Tidak mungkin menanam pohon pisang dan mengharapkannya berbuah mangga. Tidak mungkin melontarkan kata-kata kasar, makian, ejekan akan menghasilkan buah kehidupan damai.

Namun alam juga memiliki sistem keseimbangannya yang memungkinkan alam lestari abadi. Semua yang rusak itu akan runtuh bagaikan daun-daun kering yang jatuh ke tanah dan membusuk untuk diproses menjadi kompos penyubur. Pada puncaknya seperti terlihat di negara yang masyarakatnya saling bertikai dan berperang satu sama lain hasilnya adalah semuanya hancur.

Pada saat itu kehidupan baru yang telah dibersihkan akan muncul bersamaan dengan mereka yang eling dan waspada yang dengan tekun dan tatag memelihara jiwanya tetap tenang dan damai di antara kegaduhan. Mereka memilih jalan damai yang tak tersentuh oleh kegaduhan yang saling menghancurkan dan menghancurkan diri sendiri itu.

Zaman keemasan bangkit bersama dengan runtuh dan menghilangnya kelompok yang menghancurkan diri mereka sendiri. Pilihan ada di tangan masing-masing jiwa sebab keluarga cahaya hanya membantu dengan menyinarkan cahayanya agar jiwa-jiwa dapat melihat dalam terang di masa penuaian ini.

“Berikan kepercayaan pada Cahaya. Kegelapan bukanlah kekuatan – kegelapan semata-mata hanyalah ketiadaan cahaya. Cermati bahwa saat cahaya dibawa ke tempat yang gelap, kegelapan menghilang. Begitu pula dengan kesedihan. Saat suka cita dibawa pada mereka yang merasa menderita, kesedihan menghilang. Bukalah dirimu untuk masuknya Cahaya! Lepaskan agar tergantikan terang!” 
~ Jonathan Locwood Huie 


…((( 💓 )))…

Sunday 14 October 2018

Hubungan Ketenangan, Kecerdasan dan Kreativitas

Jiwa yang tenang mampu mencermati lebih jeli dan teliti, memproses data lebih banyak, melihat alternatif lebih tepat untuk solusi paling bijak.

Sering kali jiwa yang tenang memilih diam jika solusi paling tepat itu mengancam jiwanya. Ia memilih bersikap bijak dengan diam menunggu waktu dan situasi lebih tepat untuk mengungkapkannya dan memilih melakukan apa yang bisa dilakukan.

Jiwa yang tenang sadar bahwa alam tidak terburu-buru, semua dilakukan dengan tenang dan dalam ketenangan itu alam menumbuhkan bunga-bunga indah.

Dalam hening ia mencintai semuanya dengan tulus dan oleh karena itu ia memilih bersikap diam untuk tidak melukai. Itulah mengapa jiwa yang tenang seolah merespon seperlunya dan menghindari perdebatan.

Di antara hiruk-pikuk kehidupan ini, jiwa-jiwa tenang terus bergerak, pelan namun pasti, tumbuh selaras bersama alam menciptakan keindahan. Mereka hanya terlihat oleh sesama mereka yang bersikap tenang melakukan perubahan-perubahan secara internal.

Awan di langit bisa dilihat ketinggiannya dengan namun dalamnya samudera sulit dilihat dan ditebak. Wawasan dan pemikiran mereka yang tenang tak terjangkau oleh mereka yang gaduh. Ide-ide kreatifnya seringkali tak terduga sekedar menggambarkan luasnya pengetahuannya.
“Orang yang tenang memiliki pemikiran-pemikiran yang paling lantang. Dalam keheningan seseorang dapat mendengar ide-ide kreatif yang ditransmisikan oleh alam yang memandu untuk menciptakan bentuk-bentuk kehidupan indah. Alam adalah getaran dengan frekuensinya yang memuat data, informasi, petunjuk dan pengetahuan yang terbuka aksesnya dengan cara dan sikap hening mendengarkan”

...((( <3 )))...

Cukup Bersyukur Atas Kelimpahan Alam

Orang semakin mengenal Tuhan tidak akan meminta namun akan lebih banyak bersyukur. Tuhan selalu memberi sebelum kita minta dan itulah mengapa mereka yang mengenal Tuhan dekat dengan alam.

Untuk mencukupi kebutuhan pangan sehat, sayuran dan buah-buahan adalah yang terbaik. Semua bisa nanam sayur sendiri dengan cara organik, yang cukup memanfaatkan kompos dari daun dan ranting serta rumput atau pupuk kandang.

Juga gunakan kendaraan listrik supaya mengurangi polusi udara sebab untuk hidup sehat perlu bisa bernafas yang butuh oksigen. Listrik gratis bisa didapatkan dari matahari dengan panel surya dan angin dengan turbin angin.

Sebab berkah Tuhan itu sudah tersedia tak perlu memintanya. Tuhan maha baik, memberi sebelum kita minta. Kita sendiri yang maunya sering neko-neko.

Mari renungkan kembali, mengapa kepercayaan leluhur disebut agama alam dengan banyak kegiatan syukuran. Leluhur kita sangat dekat dengan Tuhan melalui sikap dan perilaku hidup selaras dengan alam dengan kata lain hidup dalam belaian tangan Tuhan.

Itulah mengapa Tuhan tidak perlu mengutus nabi untuk mengingatkan leluhur kita, sebab telah hidup selaras dengan Tuhan pencipta dan pemelihara kehidupan. Alam menjadi kuil dimana leluhur bersyukur dan meluhurkan Tuhan, memayu hayuning bawana, mempercantik kehidupan yang indah.

“Keajaiban adalah peristiwa sehari-hari. Ubahlah persepsimu tentang keajaiban dan kau akan melihatnya ada di sekitarmu. 
~ Jon Bon Jovi 


...((( 💓 )))...

Tuesday 9 October 2018

Hoax – Alat Peraup Dukungan dengan Mengaduk-aduk Emosi, Mematikan Nalar Sehat

Uraian ini akan menjelaskan mengapa politikus menggunakan hoax dan logika jungkir balik tidak karuan untuk meraup dukungan, yang telah terbukti sebagai cara efektif dan efisien untuk mencapai kekuasaan.

Sasaran yang mereka rekrut sebagai pendukung memang bukan golongan orang yang berpikir. Emosi orang yang mereka aduk-aduk sehingga tidak sempat berpikir. Orang yang emosional cepat bereaksi tanpa berpikir panjang, yang biasanya akan menjadi tindakan yang keliru.

Mereka meyakini bahwa ada banyak orang dari golongan tak berpikir panjang ini yang bisa dimanfaatkan sebagai pendukung militan. Kampanye di Amerika yang dianggap negara majupun menggunakan cara ngaduk-aduk emosi dan logika jungkir balik.

Contoh, pernyataan tempe setipis ATM menjadi viral dibicarakan banyak orang membuat pelontar pernyataan itu semakin populer. Masyarakat yang terpancing emosinya memberikan tanggapan dengan kasar dan itu justru yang diharapkan. Dengan itu pihak pelontarnya bisa play victim sebagai korban, dan kebencian akan menciptakan jarak pemisah antar kelompok fanatik yang tidak berpikir panjang, sulit disatukan kembali. Masyarakat yang terpecah belah mudah dikontrol.

Semakin masyarakat tenggelam dalam caci-maki dan saling ejek, mereka memiliki peluang menang lebih besar. Jika golongan berpendidikan ikut-ikutan menggunakan kata-kata kasar, maka peluang menang semakin besar. Orang-orang yang kurang pendidikan hanya meniru panutannya.

Berkenaan dengan tokoh panutan, itulah mengapa politik selalu mencari dukungan dari penganut agama yang cenderung patuh pada tokoh panutannya. Kepatuhan pada panutan tanpa kemandirian berpikir menjadikan agama sebagai lumbung suara dukungan, agama menjadi alat politik yang sangat efisien.

Emosi kemarahan membuat banyak orang terluka dan luka-luka traumatis itu menciptakan kebencian dan fanatisme buta. Nalar sehat sudah tidak digunakan lagi. Mereka terus-menerus hanya mempercayai informasi dari satu sisi sebab sudah membenci informasi dari sisi lain.

Maka tak mengherankan jika pihak yang didukung melakukan kekeliruan tetap membabi-buta membela dengan alasan-alasan yang sering tidak masuk akal. Jika kita ikut terlibat dalam perdebatan sengit dengan kata-kata kasar berarti sudah masuk jebakan mereka.

Untuk keluar dari jebakan ini orang perlu banyak mengasup inspirasi-inspirasi dan menenangkan pikiran. Perlu menghindari terlibat dalam perdebatan dengan menggunakan bahasa kasar sebab menumpulkan ketajaman hati dan pikiran. Ada petuah yang mengatakan “hanya cahaya yang dapat mengusir kegelapan, kebencian tidak dapat melakukannya”. Inspirasi akan memicu kreativitas cerdas dan oleh karena itu jika menginginkan kehidupan lebih baik selalu gunakan cara-cara kreatif, bagikan dan viralkan kabar gembira.

"Penguasa akan sangat beruntung apabila orang-orang tidak berpikir." 
~ Adolf Hitler

...((( 💓 )))...

Monday 8 October 2018

Menciptakan Surga di Bumi

Kekuatan pikiran manusia sangat dahsyat, hanya manusia tidak menyadarinya dan salah mempergunakannya. Salah penggunaan pikiran adalah untuk memproduksi pikiran-pikiran negatif.

Ini alasan penting mengapa Yesus/Isa mengajar dalam bentuk kisah-kisah​ bijak inspiratif.

Yesus/Isa hanya sempat mengajar 3 tahun sebab keburu disingkirkan, waktu yang sangat pendek untuk bisa memberikan pelatihan spiritual. Semua praktisi spiritual pasti paham persis waktu 3 tahun terlalu singkat untuk berlatih dan menguasai kemampuan spiritual. Maka Yesus/Isa meletakkan pondasi bagi kebangkitan kesadaran manusia dengan kisah-kisah inspiratif itu.

Kisah inspiratif akan memicu bangkitnya kesadaran spiritual seperti benih yang ditaburkan lalu tumbuh dan berbuah.

Proses panjang ribuan tahun perlu dilalui oleh jiwa-jiwa manusia di bumi untuk bersama-sama bangkit menciptakan kehidupan damai dan indah.

"Kerajaan surga ada di antara kamu", ini pesan Yesus/Isa yang mengingatkan bahwa kehidupan surga tidak didapatkan setelah kematian.

Kekuatan pikiran yang dashyat itu hanya perlu dilatih untuk menciptakan kehidupan surga di bumi.

Misi jiwa-jiwa datang ke bumi saat ini adalah untuk belajar dan berlatih menciptakan kehidupan melalui praktek langsung menciptakan kehidupan surga di bumi. Satu hal yang tidak diketahui banyak orang bahwa dalam spiritual timur dikatakan masa depan bumi adalah zaman keemasan dan masa depan itu dibentuk dari masa sekarang ini juga.

“Apa yang kau pikirkan akan menjadi dirimu, apa yang kau rasa akan kau tarik, apa yang kau imajinasikan akan kau ciptakan” 
~ Buddha 



...((( 💓 )))... 

Pemimpin yang Membawa Kemajuan

Jika memilih pemimpin bisa jadikan pesan ini sebagai panduan:

Orang berjiwa besar membicarakan tentang ide-ide. Orang rata-rata membicarakan tentang hal-hal/barang/benda. Orang berjiwa kecil/kerdil membicarakan orang lain (gosip/negativitas).

Suasana gaduh dalam beberapa tahun ini memperlihatkan dan menyoroti pesan di atas. Persaingan politik yang dikemas dengan agama begitu menyita waktu dan perhatian di dunia maya dengan hoax dan bullying yang isinya tentang menjatuhkan orang lain, membicarakan keburukan orang lain, mencari-cari kelemahan dan kesalahan orang lain. Sedemikian menyita perhatian karena ceramah-ceramah keagamaanpun bermuatan negativitas ini.

Tanpa sadar banyak yang mengira bahwa dengan cara menginjak orang lain mereka bisa berdiri lebih tinggi naik lebih tinggi. Mereka mengira terlihat lebih baik dan unggul daripada orang lain pesaingnya.

Masyarakat yang hidup dengan cara ini sedang menciptakan kehancurannya sebab memiliki pemimpin yang berprinsip seperti ini akan selalu menyalahkan pihak lain daripada memberikan solusi dan merasa urusannya sudah selesai dan tetap berkuasa didukung oleh pengikut fanatik terlebih jika mampu merekrut penganut agama.

Masyarakat pada tingkatan ini tidak mampu memahami ide-ide cerdas. Ide-ide yang memerlukan proses berpikir dianggap gangguan, sebab ide cerdas perlu proses berpikir untuk memahami dan proses mengoperasikan ide-ide itu untuk mewujudkannya. Ide-ide cerdas melibatkan perubahan di dalam diri. Tidak cukup berdoa memohon namun perlu bergerak dan melakukan perubahan diri. Masyarakat di tingkat bawah ini lebih suka memilih janji-janji surga sebab tidak perlu berpikir dan mengubah diri.

Pemikiran dan ide kreatif sudah tentu merupakan hal baru, diluar kebiasaan, diluar standar umum sehingga mereka yang memiliki pemikiran dan ide kreatif dianggap aneh, menyimpang dari apa yang dianggap benar secara umum, bahkan dianggap kesombongan. Banyak orang takut selain enggan beringsut dari kebiasaannya.

Namun ada saatnya nanti setelah semakin banyak orang tersadarkan merasa bahwa membicarakan negativitas, terlebih tentang orang lain, sebagai tabu. Proses penyadaran ini tengah berlangsung melalui pengalaman keliru memilih pemimpin politik dan agama yang isi pembicaraannya bermuatan negativitas ini. Proses pembelajaran sering melalui pengalaman, terbentur-bentur baru sadar.

Masyarakat yang tercerahkan akhirnya akan lebih memilih menikmati inspirasi-inspirasi dan ide-ide kreatif yang selalu segar untuk membawa mereka pada kehidupan damai, indah, sejahtera dan membahagiakan.

“Orang berjiwa besar membicarakan tentang ide-ide. Orang rata-rata membicarakan tentang hal-hal/barang/benda. Orang berjiwa kecil/kerdil membicarakan orang lain (gosip/negativitas).” 


...((( 💓 )))...

Saturday 6 October 2018

Ketakutan Memenjarakan Jiwa, Cinta Membebaskannya

Ketakutan dan kekhawatiran tidak akan membuatmu bahagia. Sebaliknya, kau akan mengulang-ulang cara hidupmu yang membuatmu menderita. Ketakutan dan kekhawatiran membuatmu takut dan khawatir memulai cara hidup baru.

Kau tidak akan menyadari bahwa ada kehidupan lain di luar penglihatan dan persepsimu sebab kau telah membatasi dirimu sendiri​ dengan ketakutan dan kekhawatiran itu. Kau menganggap cara-cara lain itu sebagai ancaman yang perlu dihapuskan.

Itulah mengapa para pembebas disebut kafir dan sesat sebab mereka memiliki pengetahuan dan pemikiran yang berbeda denganmu. Sementara manusia juga terus-menerus terlibat dalam pertengkaran dan permusuhan sebab menganggap pengetahuan dan pemikiran yang berbeda itu sebagai ancaman.

Ketakutan dan kekhawatiran memenjarakan jiwamu dalam kehidupan panjang, dari satu periode ke periode lainnya, dari satu kelahiran ke kelahiran lainnya namun karakter kejiwaanmu masih sama yakni hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran. Kisah-kisah hidupmu dalam raga yang berbeda-beda hanya memenuhi ketakutan dan kekhawatiranmu.

Jiwa yang merdeka adalah jiwa yang bebas dari ketakutan dan kekhawatiran sehingga selalu menemukan cara-cara baru untuk mengekspresikan kebahagiaannya​. Jiwa merdeka memiliki pengetahuan dan sadar akan akibat dari pikiran dan perbuatannya sehingga disebut jiwa yang terbangkitkan kesadarannya. Ia hidup dengan cara-cara bijaksana sehingga tidak melukai dan mencelakai dirinya sendiri.

Mencintai diri sendiri bukan berarti egois dan tidak peduli, sebaliknya malah jiwanya yang begitu peka akan sedih dan terluka melihat penderitaan sesama. Cinta membuatnya bertindak dengan hati-hati dan cermat untuk tidak melukai sesama dan oleh karena itu ia menarik diri dari kebiasaan umum yang sering saling melukai, standar hidup yang tidak dikenal oleh umum.

Cinta dan kebijaksanaan adalah cahaya penerang hidupnya dan kebahagiaan diekspresikan dalam karya-karya kreatif yang indah.

“Senjata paling potensial bagi pihak penindas/penjajah adalah pikiran dari pihak yang ditindas/dijajah” 
~ Steve Biko

Politik devide et impera (memecah belah) yang digunakan di era kolonialisasi/penjajahan sudah banyak dipelajari namun tidak banyak disadari maknanya. Adu domba yang digunakan untuk memecah belah itu pada prakteknya adalah menciptakan ketakutan-ketakutan. 

Kampanye politik dengan mengatakan bahwa lawan politiknya adalah ancaman yang harus ditakuti dengan propaganda kelemahan atau keburukannya adalah cara penindas yang memanfaatkan pikiran pihak yang ditindas yakni rakyat calon pemilih untuk membelanya. 

Ancaman neraka abadi yang menakutkan yang sesungguhnya tidak ada adalah cara para makhluk yang hidup dari makanan berupa energi negatif untuk menjebak jiwa-jiwa hidup dalam ketakukan dan terus-menerus memproduksi dan memancarkan energi negatif sehingga para makhluk itu terus mendapatkan makanan dan bertahan hidup. Makhluk pengasup energi negatif akan kelaparan saat jiwa-jiwa tidak lagi takut dan berubah memancarkan energi cinta yang adalah energi positif. Jiwa-jiwa hanya akan bebas dari perbudakan makhluk pengasup energi negatif saat berubah memancarkan cahaya cinta.

...((( 💓 ))))... 



Apakah Ada Agama di Dimensi 5?

Kehidupan di level Dimensi 5 (5D) berbeda dengan di Dimensi 3 (3D). Banyak hal justru berkebalikan sebab pola pikir 3D adalah pemisahan dengan pengalaman-pengalaman keterpisahan. Itulah mengapa model kehidupan 3D saat ini diwarnai dengan kisah-kisah keterpisahan sebagaimana terlihat dengan pertengkaran, permusuhan, persaingan baik di tingkat antar individu sampai dengan antar kelompok. Politik dan agama dll. memisahkan manusia.

Pola kehidupan 5D adalah kesatuan dan keselarasan dengan sesama manusia dan alam, maka tidak ada politik dan agama sebagaimana dikenal di level 3D. Tidak ada penyembahan Tuhan yang adalah suatu keterpisahan. Kesadaran di 5D adalah kesatuan dengan The Source atau Sang Sumber yang disebut Tuhan di level 3D. Meditasi adalah cara yang digunakan untuk selalu terhubung langsung dengan Sang Sumber.

Melalui meditasi jiwa-jiwa di level 5D berkomunikasi langsung dengan Sang Sumber tanpa perantara. Sikap meditatif adalah sikap siap mendengarkan petunjuk dan informasi langsung dari Sang Sumber. Sikap meditatif bisa dilakukan dimanapun, setiap saat bahkan sambil berkarya. Itulah mengapa kehidupan 5D sangat damai dan indah karena penuh dengan karya kreatif dengan sentuhan seni tinggi sebab setiap jiwa memainkan peran sebagai kuas Sang Sumber untuk menciptakan kehidupan indah.

Tanda-tanda alam yang berlangsung di bumi saat ini adalah runtuhnya pola 3D dan munculnya pola 5D yang menggantikannya. Sebagian individu jiwa di bumi sudah bergeser ke pola pikir 4D dan sebagian kecil mulai masuk ke pola 5D. Ciri khas pola pikir 5D adalah cinta tanpa syarat, damai, dan kreatif. Para pelukis kehidupan indah mulai bermunculan di bumi di antara hiruk pikuk dan kegaduhan kehidupan di bumi.

“Hidup adalah tentang menciptakan dirimu sendiri, melukis dirimu sendiri di kanvas semesta ini”

...((( 💓 )))...

Friday 5 October 2018

Tipuan Janji Surga?

Bumi bukan satu-satunya planet berpenghuni. Satu catatan penting yang tidak disadari kebanyakan manusia bahwa bumi ada di bawah kendali / penjajahan shadow government (pemerintah bayangan) yang melibatkan orang-orang dari luar bumi.

Terkait dengan hal di atas, perlu disadari bahwa kematian bukan berarti bebas dari penjajahan itu, sebab jiwa hidup abadi dan selama belum mampu membebaskan diri dari mind control (kendali pikiran), maka dalam kehidupan baru tetap terus ada di bawah kendali pikiran melayani para penguasa bayangan itu.

Janji surga hanyalah janji manis seperti banyak terlihat dalam janji-janji politik yang melibatkan praktek reliji. Gerakan-gerakan radikal keagamaan terkait​ politik hanya menyoroti keadaan itu dimana praktek pemaksaan kehendak dengan ancaman dan kekerasan adalah upaya paksa untuk mengatur manusia. Ketakutan adalah ciri khas cara penguasa bayangan mengendalikan manusia agar tunduk pada mereka sementara menjanjikan iming-iming surga jika patuh.

Perlu lebih mencermati fakta sebenarnya dengan janji-janji manis tentang surga. Tidak ada penyelamatan dan penyelamat yang dapat membantu jiwa orang yang tidak mau diselamatkan. Alam mengajarkan bahwa kepompong mesti bertapa dan melewati celah sempit untuk bisa keluar dari cangkangnya sehingga bisa terbang bebas sebagai kupu-kupu cantik.

Para penguasa bayangan yang mengontrol bumi adalah makhluk multidimensi. Artinya saat kita mati hanyalah bergeser ke dimensi lain yang juga masih dalam kendali kekuasaan mereka. Jika tetap memiliki pola pikir sama, berarti masih ada dalam genggaman kendali mereka. Mereka bisa mengatur jiwa kita untuk terlahir kembali ke dimensi fisik ini (reinkarnasi) yang dengan demikian akan kembali dan melanjutkan melayani mereka. Emosi seperti rasa takut, khawatir dan kemarahan adalah asupan energi bagi mereka dan oleh karena itu kita dijebak untuk hidup dalam ketakutan.

Latihan spiritual dan kebijaksanaan hidup adalah cara untuk keluar dari cengkeraman itu sehingga tumbuh menjadi jiwa merdeka, yang digambarkan oleh metamorfosa kupu-kupu. Jiwa-jiwa melalui latihan spiritual mampu mengembangkan kecerdasan dan kebijaksanaan mereka sehingga dapat mempertimbangankan segala sesuatunya secara mandiri, yang artinya tidak akan bisa dikendalikan lagi atau merdeka menentukan dan mengelola cara hidupnya secara membahagiakan.

“Penjara terbesar yang mengkerangkeng jiwa manusia adalah rasa takut akan apa yang dipikirkan oleh orang lain.” 
~ David Icke 

...((( 💓 )))...


Thursday 4 October 2018

Takdir Hidup Abadi

Jika kau tidak ada, semesta ini juga tidak ada.

Bagaimana mungkin kau bisa mengatakan ada kehidupan sementara kau tidak ada?

Jika kematian membuatmu tak menyaksikan kehidupan, tak ada lagi yang perlu kau khawatirkan dengan dirimu.

Namun, ternyata tidaklah seperti itu.

Kematian hanyalah kelahiran baru bagimu memasuki dunia dan kehidupan baru.

Kematian adalah awal babak baru kehidupanmu di dunia lain.

Kini kau lihat masalahmu akan tetap berlanjut jika kau tak mampu mengelola dirimu sendiri dalam menjalani hidupmu.

Sumber masalahmu yang terbesar bukan dari alam dan orang lain, melainkan dari dirimu sendiri.

Itulah mengapa spiritualitas melatih kesadaranmu tentang siapa dirimu agar kau mengenal dirimu sendiri dan mengembangkan potensimu.

Itulah mengapa spiritualitas melatihmu hidup dalam cinta agar mampu hidup bijaksana demi kebahagiaan hidupmu.

“Kau adalah Semesta yang Mengekspresikan dirinya sendiri sebagai Manusia untuk sementara waktu.” 
~ Eckhart Tolle 



…((( 💓 )))…

Makhluk Energi

Dalam film ada kisah tentang makhluk penghisap darah yang disebut yang disebut vampir, sementara dalam dunia spiritual ada makhluk penghisap energi negatif. Energi negatif mencakup rasa takut, cemas, khawatir, sedih dan kemarahan. Untuk tetap terus bertahan hidup mereka memelihara jiwa-jiwa sebagai sumber asupan energi mereka. Makhluk-makhluk ini disebutkan menjebak jiwa-jiwa untuk terus-menerus mengikuti pola kelahiran berulang atau reinkarnasi sebagai ternak mereka. 

Sementara itu di sisi lain ada makhluk-makhluk yang mengasup energi positif. Energi positif adalah energi cinta yang membahagiakan. Mereka dengan memancarkan cinta saling berbagi energi positif. Mereka disebut juga makhluk cahaya yang memancarkan cahaya aura jernih dan terang. Jiwa manusia sesungguhnya adalah benih cahaya yang akan tumbuh menjadi makhluk cahaya saat mampu hidup dalam pola cinta tanpa syarat.



Makhluk cahaya memiliki generator energi yang disebut merkaba. Merkaba disimbolkan dengan segitiga tumpuk atau lebih dikenal sebagai bintang daud dalam bentuk 2 dimensinya. Bentuk geometris merkaba dalam 3 dimensi adalah bentuk piramida. Secara sederhana dalam suatu penjelasan dikatakan energi yang masuk dari ujung atas piramida akan terpantul pada dinding-dinding sisi dalam piramida dan berputar-putar menggandakan energi lalu dipancarkan kembali melalui ujung-ujung piramida. Meditasi merkaba adalah cara untuk mengaktifkan sistem ini.

Merkaba dari bahasa Mesir kuno "Mer" berarti Cahaya, "Ka" berarti Roh, dan "Ba" berarti tubuh. Mer-Ka-Ba berarti roh/tubuh yang dikelilingi oleh bidang cahaya yang berputar berlawanan arah, (roda di dalam roda), spiral energi seperti dalam DNA, sebagai alat transportasi roh/tubuh dari satu dimensi ke dimensi yang lain. Dalam bahasa ibrani Merkaba diterjemahkan menjadi 'kendaraan' atau "kereta'. Kita perlu kendaraan ini untuk melakukan perjalanan ke dimensi lain.

Hidup ini adalah pilihan, baik untuk tetap sebagai jiwa yang melayani para makluk penghisap energi negatif dengan memancarkan rasa takut, kesedihan, kecemasan, kekhawatiran dan kemarahan; ataukah memilih untuk bergabung sebagai keluarga cahaya yang memancarkan cinta dan berbagi kebahagiaan. Itulah mengapa pada latihan dasar spiritual para guru spiritual mengajar dalam bentuk kisah-kisah bijak dan inspirasi sebagai cara termudah bagi jiwa-jiwa keluar dari perbudakan para makhluk penghisap energi negatif.



“Asupan energi bukan hanya apa yang dimakan melalui mulut, namun juga apa yang dilihat, didengar, dibaca dan hubungan dengan orang-orang di sekitar. Bijaklah dengan segala sesuatu yang diasup secara emosional, spiritual dan fisik untuk kesejahteraan hidup sendiri.”



...((( 💓 )))...


Wednesday 3 October 2018

Transparansi dan Kebangkitan Kesadaran Manusia

Dunia semakin transparan, kebohongan-kebohongan semakin sulit ditutupi. Semakin banyak yang sadar, bangun dari tidur, mampu berpikir mandiri, mampu melihat dengan jelas tidak ada yang bisa lari atau bersembunyi dengan menutupi dengan kebohongan lainnya. Ini yang disebut sebagai kebangkitan kesadaran.

Kebohongan selalu meninggalkan jejak dan jejak yang bisa dilihat sebenarnya adalah permusuhan dan peperangan. Kecurigaan dan kekhawatiran sering menjadi alasan manusia untuk bertengkar, bermusuhan dan berperang. Isu hoax begitu intens bahkan disebut menjadi bagian dari strategi politik untuk mendapatkan dukungan dan mencapai kekuasaan.

Fenomena cyber army yang bergerak dalam kampanye politik yang melakukan kampanye hitam termasuk hoax telah menciptakan kegaduhan dan sikap-sikap permusuhan. Suatu negara untuk pergi berperang juga harus mendapatkan persetujuan dari perwakilan rakyat dan terkait dengan itu dikenal adanya istilah false flag sebagai upaya meyakinkan masyarakat bahwa mereka memiliki musuh yang harus diperangi.

Jika tanda-tanda ini semakin disadari manusia, maka manusia tidak akan lagi bisa dibohongi mengapa mereka harus bermusuhan dan berperang antar bangsa, antar negara, antar agama. Sumber dari semua permusuhan itu adalah kebohongan.

Keterbukaan informasi dan pengetahuan memungkinkan manusia mampu melihat semua masalah dengan jelas. Saat tersedia informasi dari berbagai sudut pandang manusia dapat menganalisa dan menimbang lebih cermat. Di sini akan terlihat bahwa saat ada yang memaksakan suatu versi informasi dan mewajibkannya diterima sebagai kebenaran mutlak serta larangan berpikir mandiri, ini adalah tanda adanya kebohongan.

Ancaman dan tekanan yang menakut-nakuti baik politik dan keagamaan adalah tanda adanya kebohongan yang dipaksakan untuk diterima sebagai kebenaran. Kebenaran sejati hanya perlu penjelasan dan bukti. Kebenaran sejati tidak memerlukan ancaman yang menakut-nakuti apalagi kekerasan untuk diterima sebagai kebenaran.

Suatu saat manusia akan semakin sadar mengapa para guru spiritual mengajar dengan kisah-kisah bijak dan inspirasi yang ternyata dengan kisah-kisah bijak sederhana itu akan memampukan manusia bersikap bijak dan berpikir mandiri untuk mempertimbangkan segala sesuatu sehingga mampu mengungkap kebenaran sejati.

“Jika peperangan dimulai dengan rahasia-rahasiaan dan kebohongan-kebohongan, mungkin kita dapat memulai kehidupan damai dengan transparansi dan keterbukaan.” 


...((( 💓 )))...