Monday, 29 October 2018

Hanya Menemukan Kebenaran Jika Benar-benar Mencari

Dogma/doktrin agama mengikat dan menghalangi proses berpikir sebab takut ancaman neraka yang sebenarnya tidak ada. Namun karena takut orang tidak berani berpikir. Sulit untuk membuktikan adanya neraka karena memang tidak ada.

Tak perlu jauh sampai ke pemikiran itu, karena bahkan orang begitu saja oleh karena dogma begitu meyakini ayat-ayat kitab sucinya asli terjaga melalui hafalan turun-temurun. Mereka tidak berpikir bahwa ada puluhan aliran agamanya yang saling berbeda bahkan saling serang dan bunuh adalah karena berbeda tafsir serta literatur ajarannya.

Standarisasi kitab dibuat karena varian yang begitu banyak dan upaya standarisasi dilakukan dengan keras. Kekerasan adalah upaya paksa dan jauh dari maksud awal ajaran tentang Tuhan maha cinta dan pengampun. Distorsi ajaran sudah menyimpang sangat jauh.

Saat kekerasan digunakan untuk menegakkan ajaran, justru pihak yang paling tidak paham bahwa Tuhan adalah maha cinta dan pengampun adalah yang berkuasa dan mengendalikan agama dan menentukan apa yang harus diyakini sebagai kebenaran.

Itulah mengapa justru semakin taat beragama terlihat makin kejam, bebal, dan sulit maju secara spiritual.

Kejadian-kejadian politisasi agama saat ini hanya mau menunjukkan pada kita, itulah yang selama ribuan tahun berlangsung untuk menjadi bahan pembelajaran.

Semua tergantung pada masing-masing jiwa untuk merenungkannya. Baik akan menjadikannya sebagai pembelajaran atau diam saja menunggu arus adalah keputusan masing-masing jiwa.

Para lightworker yang mengemban misi di bumi hanya memberikan pendampingan, dukungan untuk maju melalui inspirasi, informasi dan keteladanan. Para lightworkerpun mesti berjuang jatuh bangun naik kesadaran untuk bisa menjadi teladan nyata.

“Singkirkan keyakinan yang membuatmu terus berlari mengikuti aturan yang telah ditetapkan orang lain.” 
~The Afterlife of Billy Fingers 


...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment