Tuesday 16 October 2018

Suatu Bangsa akan Hancur Saat Kesantunan Menghilang

Wong Jowo ilang jawane (orang Jawa hilang kejawaannya), sebuah pesan yang artinya secara umum bangsa ini telah kehilangan karakter aslinya dari semula santun dengan unggah-ungguh/tata krama/sopan santun sekarang menjadi ugal-ugalan, mengumbar kata-kata kasar tanpa rasa malu.

Saat suatu bangsa kehilangan kesantunannya yang terjadi manusia kejam yang tak memiliki belas kasih yang berkuasa, siapa yang kuat akan menentukan hukum untuk dipatuhi dan dijalankan dengan kejam. Banyak orang yang terpancing emosinya dan tanpa sadar terjebak dalam permainan kegelapan. Mereka mengira bahwa dengan menginjak rivalnya akan menghentikan langkah rivalnya, tidak sadar bahwa hujatan, ejekan, kata-kata kasar itu menjadi kebiasaan. Kegelapan yang berkuasa.

Sing eling lan waspada sebab semua akan menuai apa yang ditaburnya sendiri. Alam tidak menghukum namun setiap orang akan memanen apa yang ditanamnya. Alam sifatnya polos dan hanya memenuhi apa yang ditanam. Tidak mungkin menanam pohon pisang dan mengharapkannya berbuah mangga. Tidak mungkin melontarkan kata-kata kasar, makian, ejekan akan menghasilkan buah kehidupan damai.

Namun alam juga memiliki sistem keseimbangannya yang memungkinkan alam lestari abadi. Semua yang rusak itu akan runtuh bagaikan daun-daun kering yang jatuh ke tanah dan membusuk untuk diproses menjadi kompos penyubur. Pada puncaknya seperti terlihat di negara yang masyarakatnya saling bertikai dan berperang satu sama lain hasilnya adalah semuanya hancur.

Pada saat itu kehidupan baru yang telah dibersihkan akan muncul bersamaan dengan mereka yang eling dan waspada yang dengan tekun dan tatag memelihara jiwanya tetap tenang dan damai di antara kegaduhan. Mereka memilih jalan damai yang tak tersentuh oleh kegaduhan yang saling menghancurkan dan menghancurkan diri sendiri itu.

Zaman keemasan bangkit bersama dengan runtuh dan menghilangnya kelompok yang menghancurkan diri mereka sendiri. Pilihan ada di tangan masing-masing jiwa sebab keluarga cahaya hanya membantu dengan menyinarkan cahayanya agar jiwa-jiwa dapat melihat dalam terang di masa penuaian ini.

“Berikan kepercayaan pada Cahaya. Kegelapan bukanlah kekuatan – kegelapan semata-mata hanyalah ketiadaan cahaya. Cermati bahwa saat cahaya dibawa ke tempat yang gelap, kegelapan menghilang. Begitu pula dengan kesedihan. Saat suka cita dibawa pada mereka yang merasa menderita, kesedihan menghilang. Bukalah dirimu untuk masuknya Cahaya! Lepaskan agar tergantikan terang!” 
~ Jonathan Locwood Huie 


…((( 💓 )))…

No comments:

Post a Comment