Cinta dan Kebijaksanaan: May 2020

Sunday 24 May 2020

Memaafkan untuk Pemurnian Diri

Dalam Lebaran ini kita saling memaafkan yang berarti melepaskan luka hati dan trauma masa lalu. Ini adalah cara untuk membebaskan diri dari terperangkap masa lalu atau dengan kata lain terperangkap hidup di masa lalu.

Hidup di masa lalu artinya tidak hidup di saat ini sebab pikiran secara emosional terperangkap pada kenangan buruk dan menilai segala sesuatu berdasarkan kenangan buruk traumatis itu.

Tentu saja selama emosi dan pikiran terperangkap kenangan buruk, penilaian kita atas saat ini bersifat bias dan tidak apa adanya. Penilaian yang bias membuat kita gagal untuk melihat dan menerima setiap berkah yang tersedia pada setiap masa kini. Kita tidak hidup di masa kini melainkan hidup di masa lalu.

Oleh karena itu dengan saling memaafkan kita mereset program emosi dan pikiran kita kembali ke setting-an awal yang bersih dan murni kembali. Semua kejengkelan, amarah, ketakutan dan kekhawatiran lebur dan terhapus bersama pengampunan sehingga yang tersisa adalah rasa damai dan suka cita.

Memaafkan adalah sisi lain dan merupakan satu kesatuan bagian dari ekspresi cinta yang dengan demikian jiwa kita dimurnikan kembali. Pemurnian inilah yang disebut sebagai perjalanan pulang kembali sehingga jiwa kita pulih kembali sesuai rancangan asli sebagaimana jiwa-jiwa di Taman Eden.

Dengan demikian kita kembali baru dan siap menerima pengalaman-pengalaman baru, hati yang ceria seperti anak-anak yang menyambut kehidupan sebagai permainan di taman penuh suka cita.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Saturday 16 May 2020

Jiwa Merdeka

Jika kau merasa diombang-ambingkan informasi dan pendapat pro kontra, ketahuilah bahwa perjuangan pembebasan bumi telah sampai pada pintu kemenangan menuju kemerdekaan bumi.

Selama ribuan tahun bumi telah terisolasi oleh kekuatan kegelapan yang seolah memberikan harapan dan janji kehidupan indah setelah kematian, janji yang hanya bisa dibuktikan kebenarannya setelah kematian dan tidak mungkin diklaim garansinya.

Di masa kegelapan ini kau hanya boleh mempercayai informasi dan pengetahuan dari satu sumber dan jika menolaknya kau dianggap sesat. Ini adalah masa-masa paling sulit dan menantang bagi para ksatria cahaya untuk menanamkan benih kesadaran sebab nyawa adalah taruhannya.

Di mata manusia kematian terlihat seolah sebagai akhir, namun bagi semesta pertumbuhan kehidupan tidak mengenal kata berakhir. Pertumbuhan benih-benih jiwa cahaya bagi semesta dipandang sebagai proses lintas waktu, dimana benih-benih itu tumbuh dengan upaya-upaya menciptakan bentuk (embody) cahaya cinta dalam suatu ujud.

Proses dalam garis waktu itu akhirnya membawa sampai masa pencerahan dimana informasi dan pengetahuan lebih terbuka sehingga kau menjadi lebih terbiasa dengan pro dan kontra atas informasi dan pengetahuan yang tersedia.

Di masa pencerahan ini kekuatan gelap masih dominan, namun kemajuan di era informasi memungkinkan bagi pengetahuan yang semula hanya beredar dan terdistribusi di lingkungan sangat terbatas mulai dapat distribusikan secara lebih luas. Pengetahuan yang semula hanya tersedia dalam bentuk buku cetakan, tulisan tangan dan pengajaran di lingkungan terbatas dapat diakses dalam bentuk digital.

Berbagai versi cerita dan pendapat yang berbeda bahkan bertolak belakang mulai disadari. Diskusi sampai perdebatan sengit karena perbedaan argumen dan versi sumber bukan lagi hal aneh. Semakin banyak jiwa-jiwa yang berani menyampaikan argumen dan hasil pemikiran dari sudut padangnya sendiri. Pro-kontra menjadi hal biasa sekalipun masih banyak mendapat tekanan dari kekuatan gelap yang memaksakan versinya sebagai paling benar.

Dan pada akhirnya sampai di masa kebangkitan kesadaran dimana kau sadar bahwa kemampuanmu melihat kehidupan dari berbagai persepsi menentukan langkahmu sendiri dalam menjalani hidupmu sebagai jiwa merdeka.

Dalam kesadaran kau melihat kehidupan dengan cara sama sekali berbeda dengan jiwa-jiwa yang masih terperangkap oleh ketidaktahuan. Kau benar-benar sadar arti dari kata-kata bahwa tidak ada penjelasan yang bisa diberikan kepada mereka yang tidak tahu. Pemahaman hanya dapat muncul dari pengetahuan yang dibuktikan dengan pengalaman.

Sebagai jiwa yang bangkit kesadarannya kau tumbuh menjadi dirimu sendiri sehingga benar-benar dapat memainkan peran unikmu memarnai kehidupan ini dengan kreativitasmu.

Di masa kegelapan kau hanya boleh mempercayai informasi dan pengetahuan dari satu sumber dan jika menolaknya kau dianggap sesat.

Di masa pencerahan, informasi dan pengetahuan lebih terbuka sehingga kau menjadi lebih terbiasa dengan pro dan kontra atas informasi dan pengetahuan yang tersedia.

Di masa kebangkitan kesadaran, kau sadar bahwa kemampuanmu melihat kehidupan dari berbagai persepsi menentukan langkahmu sendiri dalam menjalani hidupmu sebagai jiwa merdeka.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Wednesday 13 May 2020

Kultus Individu

Setiap pemujaan tanpa disadari membawa pada situasi terjebak pada kultus individu.

Lebih rumit lagi kultus invidivu pada seorang tokoh (Isa, Gautama Buddha, Muhammad dll.) terdegradasi pada pemujaan atau kultus pada seorang guru/tokoh/penceramah agama.

Tanpa sadar orang sering lebih memuja guru/penceramahnya dari pada tokoh spiritual aslinya. Dengan kata lain tanpa disadari banyak orang yang sebenarnya menjadi pengikut penceramahnya dari pada mengikuti isi ajaran tokoh spiritual yang dipuja, apalagi Tuhan.

Sekedar mengamini kata penceramah adalah bentuk pengajaran spiritual yang sudah sangat jauh terdistorsi, apalagi sampai memuja sang penceramah sebagai orang yang paling tahu Tuhan dan satu-satunya sumber rujukan.

Para penganut yang mudah tersinggung dan merasa terhina sering kali bersumber dari praktek-praktek kultus individu. Mereka mengalami kesulitan untuk menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan adalah Maha Cinta. Mereka menganggap pendapat yang berbeda sebagai serangan dan ancaman kepada tokoh pujaannya.

Para penganut setia ini memiliki pemikiran sederhana bahwa jika mereka membela tokoh pujaannya berarti telah membela Tuhan dan akan mendapatkan berkah.

Dari sudut pandang evolusi spiritual, para penganut setia ini adalah jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dan berada pada tahap belajar tentang kesetiaan. Mereka memiliki kebutuhan dapat membuktikan kesetiaan mereka pada pimpinan.

Tujuan mereka hadir di bumi saat ini adalah lebih terfokus untuk tujuan belajar tentang kesetiaan dan oleh karena itu agak kesulitan untuk berpikir mandiri. Desain mereka adalah kepatuhan dan setia pada pimpinan.

Namun bagaimanapun juga, setiap jiwa sebenarnya memiliki jalur hidup dan tujuan hidup mereka masing-masing. Tantangannya adalah bahwa biasanya pola pikir arus utama manusia akan menjadi rujukan. Setiap jiwa akan berhasil menjalankan misi hidupnya jika mampu mengatasi tantangannya.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Tuesday 12 May 2020

VAKSINASI ALAMIAH

Sawo sisa kelelawar menyediakan vaksinasi alamiah. Bagi yang terbiasa terpapar bakteri dan virus karena kegiatan pertanian otomatis antibodi atau sistem imun tubuh mereka sangat aktif.

Vaksinasi tidak harus mahal dan tidak harus beli.

Alam telah menyediakan suatu sistem yang memungkinkan kehidupan dapat tumbuh dan lestari dengan keseimbangan dinamisnya. Bagi alam, bakteri dan virus ada bukan tanpa alasan, melainkan diperlukan karena memainkan suatu peran unik mereka dalam sistem keseimbangan alam.

Bakteri misalnya membuat bahan pangan membusuk sehingga dinilai merugikan, namun perlu diingat bahwa bakteri juga berfungsi mengurai sampah menjadi pupuk kompos. Kandungan nutrisi yang ada dalam apa yang disebut sampah terlepas dan dapat diserap oleh tanaman.

Virus menginfeksi sel inang dan menyuntikkan materi genetic/DNAnya ke dalam sel inang. Apa yang disebut vakninasipun bekerja dengan cara ini. Vaksinasi tidak berfungsi untuk membunuh virus. Infeksi virus memicu aktifnya antibody tubuh dengan kata lain memicu kecerdasan tubuh untuk beradaptasi dan menangani masalah. Inilah mengapa masyarakat tradisonal mengatakan jika seorang anak terserang virus influenza dikatakan bahwa si anak tambah semakin pintar.

Bakteri dan virus ada dimana-mana, ukurannya sangat kecil tak terlihat mata sehingga akan sangat kesulitan jika menilai bakteri dan virus sebagai ancaman yang perlu dimusnahkan. Fakta yang muncul adalah bahwa justru mereka yang terlalu protektif dan steril malahan sangat rentan menderita sakit parah jika terinfeksi. Tubuh mereka tidak terbiasa beradaptasi dengan kondisi lingkungan alamiah yang terus-menerus dinamis berubah.

Kita harus berdamai dengan alam yang dimulai dengan berdamai dengan diri sendiri. Berdamai dengan diri sendiri artinya kita mesti berdamai dengan ketakutan-ketakutan kita sendiri. Jika urusan internal ini sudah beres maka dengan mudah kita juga akan berdamai dengan alam termasuk bakteri dan virus. Rasa damai itu akan memungkinkan kita tumbuh bersama semua komponen alam di bawah rasa saling menghormati.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Bangun dan Dianggap Gila

Kebangkitan kesadaran ditandai dengan perluasan wawasan yang diperoleh dari pengamatan atas alam dan kehidupan yang dengan demikian didasari oleh pengalaman nyata.

Dengan demikian keyakinan yang dimiliki bukan lagi sekedar hafalan ataupun mengutip buku atau apa kata orang lain melainkan berupa pengetahuan berdasarkan verifikasi dan pengalaman nyata hidupnya sendiri.

Kebangkitan kesadaran di tengah-tengah masyarakat yang "tertidur" memang sangat menantang. "Tertidur" artinya kebanyakan masyarakat tidak menyadari bahwa mereka hidup dalam "ilusi" atau hidup bukan atas dasar kenyataan.

Kebanyakan orang hidup bukan atas dasar keyakinan yang diperoleh dari pengalaman dan fakta yang dihadapi melainkan sekedar hafalan, apa kata orang dan kutipan dari buku.

Banyaknya hoax, pelintiran berita, mobilisasi masa dengan janji-janji keuntungan yang berujung pada kegaduhan menggambarkan begitu mudahnya orang digerakkan untuk suatu kepentingan tanpa mereka sadari sama sekali. Mereka hidup dalam ilusi atau dengan kata lain kesadaran mereka "tertidur".

Tertidur nyenyak dalam mimpi indah tentu tidak suka jika terganggu dan itulah reaksi masyarakat saat mereka merasa terganggu oleh orang-orang yang "bangun dari tidur" atau terbangkitkan kesadarannya.

Salah satu kisah yang menarik dalam kitab suci adalah kisah tentang Isa/Yesus yang dianggap gila dan kerasukan iblis oleh karena cara pandang dan pengajarannya yang tidak sesuai dengan pola pikir dan cara pandang masyarakat tentang kehidupan.

Hal ini sudah berlangsung ribuan tahun di bumi dan ada banyak kisah serupa yakni tantangan yang dihadapi oleh mereka yang terbangkitkan kesadarannya. Tentu saja tidak mudah menjelaskan kenyataan kehidupan pada mereka yang masih tertidur pulas dan asyik dalam mimpi indah mereka.
Penjelasan-penjelasan akan sulit mereka pahami selama pengetahuan mereka belum didasari dengan pengalaman hidup mereka sendiri dan pengamatan atas fakta kehidupan.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Cinta Melipatgandakan Kelimpahan

Kehidupan ini bukanlah ujian dan kesulitan bukanlah hukuman melainkan perjalanan jiwa untuk tumbuh bersama rasa bahagia. Sesungguhnya penderitaan itu datang dari cara-cara menjalani hidup di luar cara-cara cinta.

Setiap pikiran dan perbuatan yang timbul di luar cinta hanya akan membawa perjalanan hidup pada penderitaan dan mendatangkan kesusahan pada diri sendiri.

Kehidupan dapat terus-menerus berlangsung dan keyakinan akan adanya kehidupan surga abadi dimungkinkan karena adanya mekanisme kelimpahan.

Oleh karena itu, sesungguhnya penderitaan timbul dari pilihan masing-masing jiwa itu sendiri yang membiarkan dirinya terjebak pada pusaran penderitaan dan bukan karena hukuman dari alam, sebab mekanisme alam adalah penciptaan kelimpahan.

Saat seseorang membiarkan dirinya hidup di antara mereka yang banyak mengeluh, bertengkar, bermusuhan, curiga maka pikirannya akan dipenuhi dengan rasa kekhawatiran, ketakutan dan merasa terancam.

Mereka akan kesulitan memahami mekanisme kelimpahan sekalipun diberikan penjelasan dengan berbagai cara sebab pikiran mereka terperangkap bervibrasi dalam pusaran curiga dan ketakutan.

Maka, sebenarnya untuk melihat kelimpahan itu sederhana saja yakni keluar dari pusaran ketakutan itu dan bergeser ke lingkungan di mana orang lebih banyak bersyukur sehingga jiwa dipenuhi rasa damai.

Vibrasi pikiran ketakutan berada pada frekuensi yang berbeda dengan pikiran damai oleh karena banyak bersyukur. Saat frekuensi pikiran bergeser pada rasa damai maka semua kelimpahan itu akan terlihat sebab berada pada vibrasi dimana mekanisme kelimpahan alam bekerja.

Hidup bahagia dan berkelimpahan adalah pilihan dan bukan hadiah. Mereka yang menunggu dan mengharapkannya sebagai hadiah hanya akan terus menunggu sampai atas keputusan sendiri bersedia bergeser pada vibrasi cinta.

Dalam vibrasi cinta, seseorang akan menaruh hormat pada alam dan sesama sehingga dapat menjalani hidup sebagai perayaan syukur yang diekspresikan dengan karya-karya kreatif berseni, cara indah membahagiakan untuk melipatgandakan kelimpahan.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Monday 11 May 2020

Portal Lintas Dimensi

Jika kau meragukan hubungan leluhurmu dengan Sang Pencipta cobalah sejenak luangkan waktumu singgah ke candi-candi dengan hati yang bersih untuk siap menerima pembelajaran dari mereka.

Monumen-monumen megah itu akan berbicara dalam diamnya yang akan kau dengar dalam hening batinmu. Sikap itu yang kau perlukan untuk berkomunikasi dialogis dua arah dengan mereka.

Jiwa yang hening adalah jiwa yang benar-benar berpikir.

Mereka mengambil batu bukan untuk dilemparkan dan melukai sesama, melainkan meletakkannya dalam susunan indah mempesona.

Kekuatan yang sesungguhnya bukanlah ketika mampu menghancurkan mereka yang dianggap musuh, melainkan saat dapat bekerjasama membangun kehidupan indah.

Sesungguhnya itu adalah pesan bagi para generasi penerus bahwa hidup ini adalah tentang menciptakan keindahan yang didasari oleh hubungan mesra dengan Sang Pencipta keindahan.

Jika kau siap dengan rasa syukur, hatimu akan terbuka untuk menerima pesan-pesan lebih jauh lagi tentang rahasia kehidupan dan cara-cara menciptakan kehidupan indah penuh kelimpahan.

Semua pengetahuan itu akan tersalurkan melalui portal bebatuan yang seolah diam membisu. Heningkan dirimu untuk masuk dalam lautan data pengetahuan rahasia kehidupan itu dan kau akan lebih siap bertindak sebagai mitra kerja penciptaan.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

SING WARAS NGALAH

Kehidupan damai tidak bisa diciptakan dengan cara-cara paksaan, adu otot, debat, perang. Maka sing waras ngalah dari pada ribut dengan yang merasa paling benar.

Jalan hidup damai adalah jalan sunyi.

Monggo untuk share.
Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta.

...(((

)))...

Sunday 10 May 2020

Sastra Pembebas Jiwa

Sastrawan dan penyair adalah ahli tata kata yang memikat, kata-kata yang tersusun berdasarkan pengalaman dan perenungan batinnya.

Rasa syukur, ketulusan, fakta dan cinta mendasari alur logika susunan kata-kata bagaikan batu-batu candi membentuk pesona keindahannya.

Permainan kata-kata mereka mewakili pola pikir sebagai konsistensi dengan olah hidup yang dijalani. Kata-kata yang menjadi jejak zaman sebagai monumen yang tak lekang oleh waktu.

Rangkaian kata-kata yang merepresentasikan vibrasi kesadaran yang mudah dikenali dan dipahami oleh setiap jiwa yang bervibrasi pada frekuensi yang sama.

Kesadaran tinggi bangkit dari keselarasan dengan vibrasi semesta menciptakan dan memelihara kehidupan sebagai tarian benda-benda semesta raya yang bergerak dalam harmoni.

Permainan kata-kata sastrawan tidak bersifat menghipnotis dengan kekaguman dan pemujaan pada mereka, namun sebaliknya permainan kata-kata indah yang inspiratif memicu kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif.

Mereka memerdekakan jiwa-jiwa yang terbelenggu dengan kreativitas berpikir dan berkarya mengikuti irama tarian semesta menciptakan keindahan.

...((( 💓 )))...

Wajah Utuh Keindahan

Mawar cantik nan harum tak perlu kau cari-cari keburukannya, sebab mungkin akan kau temukan durinya yang tajam atau akarnya di tanah dengan cacing-cacing di sana.

Begitu juga dengan kecantikan dan keindahan yang jika kau cari-cari kelemahannya hanya akan membuatmu terjebak pada apa yang kau anggap sebagai sisi gelap menurut persepsimu sendiri.

Cinta bukanlah berarti seperti memetik mawar dari tangkainya karena hanya menginginkan kelopak bunga yang adalah bagian cantiknya. Kuntum bunga itu akan segera layu saat dipotong dan terlepas dari tangkainya.

Kuntum bunga akan awet indah selama menyatu dengan batang tanaman yang tegak di tanah dengan cacing dan mikroorganisme lainnya itu.

Agar senantiasa mendapatkan bunga-bunga cantik yang perlu dilakukan adalah memelihara tanaman dengan ekosistemnya.

Demikian juga dengan kesempurnaan kehidupan ini, kecantikan dan keindahan melibatkan sistem dengan berbagai komponennya sehingga tak bisa dipetik atau dicabut hanya diambil bagian yang disukai.

Banyak pertengkaran yang berujung pada penderitaan dan merasa serba kekurangan karena hanya ingin memetik bagian keindahannya dan menyingkirkan bagian lainnya yang dianggap buruk menurut penilaiannya semata.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Mampir Di Bumi

Persepsi atau cara pandang kita sendiri yang akan menentukan pengertian kita tentang kehidupan ini. Sekalipun ada tersedia di depan mata tetapi jika tidak melihatnya semua itu tidak terpahami.

Candi Sukuh sebagai contoh memiliki bentuk dan patung yang berbeda dengan kebanyakan candi yang ada di Nusantara. Patung manusia bersayap dibuat bukan sekedar hasil imajinasi namun dibuat karena orang melihatnya.

Mereka yang tinggal di wilayah dimana langit cerah di malam hari selalu dengan mudah melihat bintang gemintang bertaburan. Namun hanya mereka yang merenung akan sampai pada pemikiran tentang kehidupan lain yang ada di bintang gemintang itu.

Pesan urip ing bumi iki mung sekedar mampir ngombe (hidup di bumi sekedar singgah sejenak untuk minum) agaknya terkait dengan bintang gemintang dan patung manusia bersayap di candi sukuh.

Kisah pewayangan menceriterakan tentang para dewa dewi yang turun dari langit dan juga dikatakan bahwa para bangsawan disebut berdarah biru yang artinya keturunan dari para dewa. Kisah perkawinan silang antara manusia dengan dewa dewi tersebar di berbagai budaya.

Menarik jika mencermati pesan pada bagian akhir dari Tablet Sumeria yang diterjemahkan oleh Zakharia Sitchin yang mengingatkan tentang bahwa kedatangan ke bumi ini adalah untuk menciptakan dan memelihara kehidupan dan bukan merusaknya. Pesan itu disampaikan setelah peristiwa banjir besar yang menenggelamkan bumi dan menghapus peradaban. Sebelum banjir besar banyak kekacauan dibuat oleh manusia.

Candi Sukuh memiliki ciri serupa dengan candi di Sumeria, Maya dan Inca yang menunjukkan pembuatannya pada era yang sama dengan peradaban yang sama.

Ini menggambarkan bahwa leluhur kita sebenarnya datang dari luar bumi dan bahwa kehidupan di bumi disemaikan oleh mereka yang datang dari luar bumi yang disebut para dewa.

Maka pesan memayu hayuning bawono mesti disandingkan dengan pesan hidup di bumi ini adalah sekedar singgah mengasup pembelajaran dan selanjutnya meneruskan penjelajahan hidup di semesta raya ini.

Bintang gemintang bertaburan di langit malam, namun hanya yang merenung akan sampai pada pemikiran tentang kehidupan lain yang ada di bintang gemintang itu. Pesan memayu hayuning bawono mesti disandingkan dengan pesan “urip ing bumi iki mung sekedar mampir ngombe” (hidup di bumi sekedar singgah sejenak untuk minum) yakni mengasup pembelajaran dan selanjutnya meneruskan penjelajahan hidup di semesta raya ini.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Saturday 9 May 2020

Selaras dengan Alam

Orang di masa sekarang tidak terbiasa benar-benar berpikir tapi malah terbiasa meyakini bahwa jika percaya pada Tuhan maka Tuhan akan membuat alam tunduk pada permohonan mereka.

Pola pikir ini membuat orang lengah dan sulit memahami hubungan antara alam dengan perilaku manusia. Mereka menganggap kejadian alam lebih sebagai hukuman atau ujian dan tidak belajar dari setiap kejadian itu.

Masyarakat tradisional dengan kearifan lokalnya yang sering dianggap primitif dengan pemujaan alam malah mampu berpikir bahwa hidup mesti selaras dengan hukum alam.

Wujud dari keselarasan itu terlihat dalam arsitek rumah yang mereka bangun seperti rumah panggung di daerah rawa.

Konstruksi itu membuat mereka tidak mengganggu aliran air dan juga terlindung dari binatang liar. Mereka juga memelihara kebersihan sebab air menjadi sumber penghidupan mereka.

Namun juga tidak sesederhana itu, sebab semua tentu paham bahwa material kayu mudah busuk jika terendam air.

Mereka memiliki pengetahuan rumit tentang masa tebang, cara panen dan menangani kayu sehingga puluhan tahun awet tidak lapuk, bahkan bertahan lintas generasi.

Jadi sebenarnya siapa yang primitif, manusia yang merasa hidup dengan cara dan tehnologi modern yang mengabaikan pemeliharaan alam ataukah masyarakat sederhana yang hidup dengan kearifan lokal selaras dengan kelimpahan alam?

Menarik untuk direnungkan.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Pemuja Kegelapan vs Pemuja Terang

Mereka yang banyak bersyukur atas kelimpahan alam bukanlah pemuja kegelapan, melainkan sebaliknya mereka hidup dalam terang cahaya kehidupan.

Para pemuja kegelapan adalah mereka yang sulit bersyukur karena perhatian mereka lebih fokus pada kekurangan dan apa yang tidak mereka miliki. Mereka sibuk meminta dan memohon serta mengeluhkan hidup mereka.

Maka, berhati-hatilah dalam bergaul dan menjalin pertemanan. Jebakan ini sedemikian halus dan sering tidak disadari, terutama seolah sedang merasa membela hak dan kepentingan.

Kegelapan yang sering disebut sebagai kerajaan iblis tidak bisa dilawan dan diperangi sebab ejekan, hujatan, makian dan kekerasan justru merupakan tindakan yang memperbesar kerajaan kegelapan. Iblis hidup dari energi yang dilepaskan oleh mereka yang meluapkan amarah, kekesalan, kekhawatiran dan ketakutan. Semakin besar energi itu dilepaskan, semakin besar kerajaan kegelapan berdiri di antara manusia.

Inilah mengapa manusia sering tidak sadar menjadi kaki tangan kerajaan kegelapan, mengira tengah berjuang menghancurkannya namun sebenarnya malah membantu memperbesar kerajaan kegelapan.

Kerajaan terang hanya bisa berdiri dengan cara-cara memancarkan cahaya dan syukur adalah cara mudah dan sederhana untuk hidup dalam damai yang menjadi dasar untuk selanjutnya mencahaya.

Mereka yang bersyukur akan mengucapkan kata-kata indah dan juga menciptakan kreativitas indah sebagai ungkapan syukur itu. Memayu hayuning bawono, berbagi karya kreatif mempercantik kehidupan.
Saat manusia hidup dalam syukur dan berbagi kreativitas maka secara otomatis kegelapan itu berubah menjadi terang.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Friday 8 May 2020

Cinta yang Meremajakan

Mengampuni adalah cara untuk lepas
dari perangkap masa lalu
yang hanya membawa penat
dan raga cepat menua
oleh ruwetnya pikiran membelenggu
mematikan sel-sel tanpa regenerasi

Keceriaan itu hilang
karena pandangan hanya tertuju
pada luka yang terus dikorek
tak rela sampai terbalaskan
pedih tak berkesudahan
menjebak dalam kisah derita

Semua beban itu hanya
perlu dilepas dengan ketulusan
untuk menggapai kemenangan
yang hadir bersama fajar
membuka lembaran baru
jiwa yang diremajakan

Lihatlah cara pepohonan
tumbuh dengan kemegahannya
oleh pucuk-pucuknya yang selalu muda
ceria menjangkau langit tinggi
dengan selebrasi spektakuler
berupa bunga dan buah ranum

Mengampuni adalah cara indah
melepaskan waktu yang hanya
terakumulasi sebagai penuaan
karena menutup diri dari cinta
yang adalah aliran energi hidup
yang melepas dan meremajakan

Inilah rahasia hidup abadi
jiwa yang selalu diperbarui diremajakan
seperti dikatakan dalam nasehat
pandanglah dunia seperti mata anak-anak
maka akan melihat setiap keajaiban
yang ada di segala sesuatunya

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Thursday 7 May 2020

Waisak – Dilahirkan Kembali, Cerah Mencahaya

Membaca dengan cermat, mencerna dan memahami adalah penting agar tidak terjebak pada program yang ditanamkan untuk mengontrol kesadaran.

Contohnya dari pernyataan "Kolumbus menemukan Amerika" yang berarti seolah-olah benua Amerika saat ditemukan adalah kosong tak berpenghuni. Tanpa sadar orang digiring pada pengertian bahwa sang penemu dan bangsa mereka adalah pemilik tanah Amerika yang mereka klaim sebagai temuan mereka.

Banyak cerita sejarah yang dibuat untuk menggiring opini dengan klaim-klaim sebagai satu-satunya sumber yang valid ketika pendapat lain yang berbeda dinilai sebagai sesat.

Ketika suatu cerita dan keyakinan diklaim sebagai paling benar disertai ancaman yang bersifat menakut-nakuti jika tidak mau menerimanya sebagai kebenaran mutlak, disitulah manusia diperangkap dalam penjara mental.

Ehipassiko dalam tradisi Buddha berarti saran untuk selalu melakukan verifikasi kebenaran. Ehipassiko berasal dari kata ehi, passa dan ika yang secara harafiah berarti datang dan lihatlah. Dengan melihat dan mengalami, semua informasi dan pengetahuan diverifikasi kebenarannya, yakni apakah pengetahuan tersebut benar-benar dapat diaplikasikan dan bermanfaat untuk dapat menjalani hidup dengan damai dan bahagia.

Kasus-kasus hoaks yang membuat kegaduhan selama ini semata-mata mengingatkan bahwa informasi dan pengetahuan yang tidak tepat oleh karena memuat suatu kepentingan tertentu bisa sangat menyesatkan. Ketika suatu informasi ditelan dan dijadikan referensi, maka akan membentuk persepsi tentang kehidupan.

Masing-masing jiwa tidak dapat menyalahkan informasi dan pihak yang memberikan informasi sebab dalam faktanya satu informasi yang sama selalu akan ditafsirkan oleh masing-masing dan bisa dipahami secara sama sekali berbeda.

Masuk dalam keheningan merupakan proses menyadari pikiran-pikiran yang bersliweran untuk benar-benar mengenal diri sendiri yang adalah juga bagian integral dari ehipassiko/verifikasi. Tentu saja karena tanpa mengenal apa isi pikiran kita sendiri, kita tidak benar-benar tahu apa yang kita pikirkan dan mengenal diri sendiri.

Verifikasi dalam keheningan adalah proses untuk mereset ulang semua program pikiran yang tidak selaras dengan cinta, damai dan bahagia. Ini adalah saat untuk dilahirkan kembali, cerah mencahaya dan bangkit sadar. Jiwa yang direset ulang telah bersih dan dimurnikan kembali sesuai desain aslinya selaku cahaya yang memancarkan aura cinta sehingga hidup dalam kebijaksanaan dan bahagia.
Selamat Hari Raya Waisak.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Wednesday 6 May 2020

Seni Menciptakan Kelimpahan

Mereka yang hidup dengan rasa syukur dipenuhi kelimpahan. Inilah rahasia hidup yang dicari-cari banyak orang.

Kelimpahan tidak dapat diperoleh dengan cara memperebutkannya. Mereka yang terus-menerus terlibat dalam persaingan dan saling berebut malah terperangkap dalam perselisihan, penghancuran dan hidup serba berkekurangan.

Apa yang mereka anggap sebagai kekuatan adalah semu adanya. Seberapa besar senjata penghancur untuk perang yang mereka buat hanya akan lenyap bersama dana besar yang dihabiskan untuk membuat dan mengoperasikannya.

Mereka yang bersaing, berebut dan berperang dengan senjata canggih dan dahsyat tidak pernah menciptakan kelimpahan; sebaliknya mereka malah hanya menciptakan kehancuran, penderitaan dan kisah-kisah pilu.

Namun, lihatlah mereka yang seolah lemah tanpa senjata dan hanya menghias persembahan syukur bagi alam ternyata justru yang benar-benar menciptakan keindahan yang mempercantik kehidupan ini dengan seni budaya.

Kekuatan hidup yang sesungguhnya ada di balik rasa syukur. Kekuatan itu adalah rasa cinta yang sangat besar sehingga melipatgandakan kelimpahan itu menjadi pesta perayaan kelimpahan hidup.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Tuesday 5 May 2020

Jalur Bersyukur

Mereka disana masih saja terus berperang sebenarnya untuk apa, jika hidup ini sebenarnya adalah untuk disyukuri?

Satu-satunya kekurangan yang ada sesungguhnya adalah rasa syukur. Hanya dengan bersyukur semua kelimpahan itu akan terlihat.

Saat rasa syukur itu tiada, yang terlihat adalah serba kekurangan. Memohon dan menuntut menghalangi mata dari semua kelimpahan yang tersedia.

Sekarang yang diperlukan adalah tenang sejenak. Coba untuk tidak terlibat dengan mereka yang mengeluh dan menghujat. Fokuskan perhatian hanya pada ungkapan dan mereka yang berbagi kebahagiaan sebab kita layak untuk bahagia.

Cermati perubahan itu. Ruang kita akan lebih banyak terisi dengan ungkapan syukur dan kebahagiaan. Kebahagiaan adalah pilihan kita sendiri. Fokus perhatian kita yang menentukan jalur pengalaman hidup yang kita jalani.

Ketika kita lebih banyak terlibat dengan mereka yang mengeluh maka hidup kita akan dipenuhi dengan kisah-kisah keluhan. Sebaliknya jika kita lebih banyak terlibat dengan mereka yang bersyukur maka hidup kita akan dipenuhi dengan kisah-kisah untuk disyukuri.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Berkomunikasi dengan Alam

Ketika kita menyebut suatu peristiwa alam sebagai bencana, nampaknya telah terjadi miskomunikasi sedemikian jauh dan sedemikian lama dengan alam.

Alam tidak pernah marah dan menghukum dengan apa yang disebut manusia sebagai bencana, sebab sesungguhnya alam yang melahirkan dan memelihara kehidupan ini.

Apa yang dilakukan oleh alam hanyalah proses dinamis memelihara keseimbangannya untuk terjaminnya kehidupan yang lestari dan sejahtera.

Sudah sering disampaikan pesan "wong jowo ilang jawane" (orang Jawa hilang kejawaannya) yang artinya telah kehilangan sifat kejiwaan atau karakternya sebagai orang Jawa, yang dalam hal ini bisa diartikan sebagai roh/spirit Jawa.

Secara tradisional orang Jawa dikatakan sebagai orang yang halus dengan budi bahasa Jawa yang dikenal rumit karena unggah-ungguh atau tata krama atau tingkatan bahasa kasar, halus dan sangat halus.

Budaya itu lahir dari sikap hormat pada sesama dan alam. Saat ini sikap hormat pada alam malah dianggap sebagai perbuatan keliru dengan sebutan penyembahan berhala.

Tidak mudah menjelaskan cara kerja sistem alam yang kompleks, untuk itulah mengapa dibuatkan cara sederhana untuk membiasakan manusia mengenal alam. Ritual syukur dan penghormatan pada alam merupakan tahap dasar untuk mengenal dan mampu berkomunikasi dengan alam.

Tidak ada pembelajaran yang lebih efektif dari pada praktek dan pengalaman langsung. Inilah mengapa mereka yang tidak melakukannya sulit memahami karena tidak mendapatkan pembelajaran dari rasa syukur dan berdialog langsung dengan alam.

Kerusakan alam akibat ulah manusia sudah sedemikian jauh sehingga tidak menjamin kesejahteraan dan manusia tidak kunjung sadar. Mekanisme alamiah alam adalah mengembalikan keadaannya untuk menjamin terpeliharanya kehidupan sejahtera. Proses ini yang mesti dijalankan oleh alam saat ini dan tidak bisa lagi menunggu semua manusia sadar.

Selanjutnya pola pikir masing-masing manusia sendiri yang akan menentukan pada jalur dan alur mana yang mereka ikuti, sebab semua juga hanya menuai apa yang telah mereka tabur dan tanam.

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.
Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Transformasi Menjadi Diri Sendiri

Banyak yang ingin agar ada perubahan dalam hidupnya, lalu memohon agar hidupnya diubah dan ketika perubahan itu terjadi mungkin akan terasing dari lingkungan lamanya.

Perubahan itu akan mencakup pola pikir, sikap dan cara merespon keadaan yang tak pelak berarti keluar dari pola pikir yang dianggap standar umum yang diterima lingkungannya.

Perubahan hidup menjadi lebih baik berarti menjalani hidup sebaik-baiknya sebagai diri sendiri dan bukan berpura-pura hanya demi agar diterima oleh lingkungannya sebagai orang baik menurut orang lain.

Contoh riilnya adalah ketika masyarakat memiliki penilaian dan aturan tentang cara berpakaian untuk dianggap sebagai saleh atau harus mengikuti suatu keyakinan dengan kepatuhan untuk dianggap benar, maka situasinya akan benar-benar butuh keberanian.

Banyak orang sebenarnya lebih terjebak pada kepura-puraan dan melakukannya hanya demi agar diterima tanpa benar-benar tahu dan paham artinya. Mereka hanya sekedar ikut-ikutan. Inilah mengapa disebut kepalsuan dan tidak hidup di dunia nyata.

Padahal sesungguhnya setiap tindakan selalu punya alasan dan sebagai respon atas keadaan lingkungan alam setempat. Cara berpakaian dan tata cara hidup yang diadopsi dari lingkungan lain yang berbeda tentu saja bukanlah respon yang tepat untuk suatu tempat yang memiliki kondisi alam berbeda.

Disinilah letak permasalahan yang menjadi kendala mengapa perubahan hidup sering dianggap sulit dan sangat menantang. Tentu saja sebab untuk bahagia seseorang perlu memainkan peran sebagai dirinya sendiri dan bukan hidup penuh kepura-puraan alias kepalsuan.

Menjalani hidup dengan berpura-pura sebagai orang lain tentu saja berat sebab mesti memainkan peran sebagai orang lain yang dianggap benar menurut apa kata orang. Hidup menjadi penuh sandiwara dengan kisah-kisah dramatis.

Memainkan peran sebagai orang lain membuat seseorang tidak mengenal dirinya sendiri, terasing dan tercabut pijakan hidupnya. Ia hidup dalam ilusi atau dengan kata lain tidak hidup dalam kenyataan. Hidupnya tidak membumi.

Jadi, sesungguhnya perubahan atau transformasi diri bukanlah berarti berubah menjadi diri lain, melainkan justru sebaliknya memunculkan kesadaran diri sejati yang penuh cinta. Orang lain menganggapnya aneh semata-mata karena mereka tidak hidup dalam cinta sejati yang adalah diri sendiri dan hidup dalam kepura-puraan.

Ketika seseorang berani tampil menjadi dirinya sendiri, ia akan menemukan komunitasnya yang baru. Ia akan diterima dengan tangan terbuka di lingkungan baru dimana otentisitas sangat dihargai. Di lingkungan dimana anggota kelompok tampil sebagai diri sendiri, komunikasi jauh lebih mudah sebab semua tampil apa adanya tanpa kepura-puraan.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Monday 4 May 2020

Bunga Cinta

Mawar sungguh indah namun kau tak perlu memetiknya sehingga terluka oleh durinya. Begitu juga cinta sangatlah indah namun kau tak perlu memetik untuk memilikinya.

Tanaman mawar tumbuh dan menghasilkan bunga indah dan demikian juga manusia tumbuh menghasilkan bunga-bunga cinta berupa karya kreatifnya.

Mereka yang mengaku terluka oleh cinta adalah lebih karena memetiknya untuk memiliki cinta dan bukan karena menghasilkan bunga-bunga cinta. Cinta tidaklah didapatkan dari mengambilnya melainkan dari memancarkannya.

Kebahagiaan dalam cinta tidak bisa didapatkan dari memetik dan mengambilnya melainkan dari memberikannya. Rasa bahagia oleh cinta itu memancar dari dalam hati untuk bergerak melakukan tindakan cinta.

Seperti tanaman mawar yang tak lelah menghasilkan bunga sekalipun dipetik dan menghasilkan madu sekalipun diambil oleh lebah, begitu pula mereka yang hidup dengan cinta terus-menerus menghasilkan bunga-bunga, sebab bunga-bunga itu adalah getar rasa bahagia yang mewujud dari dalam diri mereka.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Selaras dengan Alam Lestari

Alam memiliki mekanisme keseimbangan untuk mempertahankan kelestariannya sehingga memungkinkan tersedianya kelimpahan. Namun saat alam yang sesungguhnya sangat dinamis itu menyeimbangkan diri sering disalahpahami sebagai bencana atau hukuman.

Kepentingan ego semata yang menghalangi untuk mampu melihat bagaimana sesungguhnya alam sangat baik hati dalam merawat dan memelihara kehidupan.

Secara tradisional kearifan lokal telah memberikan panduan bagaimana manusia sebagai komponen alam dapat berdialog dengan alam, namun kebiasaan ini semakin ditinggalkan sejak manusia merasa dapat mengeksploitasi alam dengan tehnologinya.

Bentuk-bentuk komunikasi dialogis dua arah dengan alam sering dianggap sebagai primitif dan penyembahan berhala. Disinilah letak manusia kehilangan kesadarannya dan tercabut serta terpisahkan dari rengkuhan kelimpahan alam.

Sikap memandang kesimbangan dinamis alam sebagai bencana menjadi tanda nyata ketidaktahuan manusia akan proses terwujudnya kehidupan sejahtera.

Hukum keseimbangan alam tidak bisa dilawan, dan juga tidak bisa dimohonkan pada Tuhan untuk diperkecualikan, sebab sesungguhnya hukum keseimbangan alam itu adalah perwujudan dari Sang Pencipta mewujudkan lestarinya kelimpahan alam.

Dengan hukum sebab-akibat yang lebih dikenal sebagai karma manusia didorong untuk hidup secara bertanggung jawab sehingga lebih dan semakin bijaksana dalam tata kelola hidupnya. Manusia perlu menyadari bahwa dirinya adalah bagian tubuh alam yang mesti selaras dengan dinamika semesta.

Maka jalan yang tersedia adalah sikap rendah hati, diam dalam hening mendengarkan bisikan alam dan hidup selaras dengan hukum alam yang adalah kepanjangan tangan Sang Pencipta, untuk terlibat dalam misi memayu hayuning bawono.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Kebangkitan Kundalini

Ular adalah simbol Kundalini yang merupakan jalur energi yang tersusun atas cakra-cakra tubuh. Cakra tubuh adalah pusaran energi yang dengan demikian inilah mengapa setiap orang memancarkan cahaya aura dan disebut sebagai makhluk cahaya. Ada 7 cakra utama dalam tubuh.

2 ular menandakan susunan DNA heliks ganda. 2 ular ini juga berarti aspek maskulin dan feminin pada masing-masing orang. Aspek maskulin berkenaan dengan kemampuan berpikir logis dan aspek feminin berkenaan dengan seni dan kreativitas.

Simbol 2 ular melilit cawan digunakan oleh farmasi sebagai lambang penyembuhan. Namun, penyembuhan yang sebenar-benarnya bukanlah dari obat melainkan penyembuhan internal yakni aktifnya jalur energi Kundalini itu sehingga hidup sebagai makluk cahaya.

Saat Kundalini ini bangkit, semua Cakra aktif, untai-untai DNA yang oleh kedokteran disebut sampah (junk) bangun dari tidurnya, aspek maskulin dan feminin seimbang, maka kesadaran seorang manusia akan bangkit. Ia akan memiliki wawasan pengetahuan dan ketrampilan sangat luas dan digambarkan dengan sayap yang melambangkan jiwa merdeka.

Kundalini yang bangkit digambarkan juga dengan aktifnya cakra mahkota yang digambarkan dengan bunga lotus mekar. Lotus adalah simbol pengetahuan.

Jiwa merdeka yang bangkit kesadarannya disebut mengalami ascension atau lebih dikenal dengan istilah moksa.

Pada era kebangkitan kesadaran yang istimewa ini jiwa-jiwa di bumi akan mengalami ascension secara masal, yang artinya mereka tidak akan menghilang melainkan akan tetap berada di bumi sebab saat ini sebenarnya bumi sudah bergeser ke alam realita Dimensi 5.

Bisa perhatikan juga adanya patung manusia bersayap di candi Sukuh dan simbol lingga yoni yang banyak ditemukan di candi-candi dan berbagai tempat di Nusantara.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...

Sejenak Singgah di Bumi

Setiap bangsa memiliki kisah penciptaan mereka masing-masing, maka tak perlu merasa wajib mengakui salah satu kisah itu sebagai yang paling benar. Jika ada yang memaksa untuk meyakini salah satu kisah, lakukan verifikasi kebenarannya.

Baca berulang-ulang dengan cermat kisah itu dan pahami dengan logika. Paling pada akhirnya mereka yang memaksa kemudian akan mengatakan bahwa kisah penciptaan mereka adalah simbol dan bukan alur cerita yang sebenar-benarnya.

Jangan terjebak oleh pembenaran-pembenaran untuk meyakini suatu kisah sebagai kebenaran mutlak, sebab pembenaran bukanlah kebenaran.

Seringkali orang tidak sadar bahwa mereka tidak tahu dan pembenaran bukanlah jawaban atas ketidaktahuannya. Pertanyaan-pertanyaan itu tetap membutuhkan jawaban yang perlu dicari jawabannya.

Bila sudah siap dan merasa perlu untuk mencari tahu jawabannya, maka pikiran akan lebih terbuka untuk menerima informasi dan pengetahuan. Tersedia berbagai sudut pandang dari berbagai keilmuan baik dari jejak arkeologi, dokumen kuno, biologi, fisika dll.

Jejak arkeologi dan berbagai mitos akan memberikan gambaran bahwa peradaban bumi telah mengalami jatuh bangun berulang kali yang artinya saat suatu peradaban hancur musnah akan dimulai peradaban baru dari nol dengan kisah penciptaannya. Inilah mengapa ada kisah berbeda dan juga ras manusia dengan warna kulit berbeda.

Sementara itu jejak arkeologi juga menggambarkan campur tangan orang-orang dari luar bumi yang biasa disebut para dewa. Mereka bisa datang dari berbagai sistem bintang dan ras yang melengkapi asal muasal ras dan warna kulit yang berbeda-beda itu.

Jika bisa melihat gambaran besar ini, mungkin sudah saatnya untuk menyambut reuni akbar, bukan lagi reuni sekolahan, tetapi reuni sekolah kehidupan dengan saudara-saudara kita yang tersebar di berbagai planet.

Urip nang bumi iki mung sadermo mampir ngombe, kita berada di bumi ini hanya sejenak singgah seperti di rest area untuk mampir minum, mengasup pembelajaran hidup dan setelah lulus akan melanjutkan perjalanan kembali menjelajah semesta raya.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...