Pola pikir ini membuat orang lengah dan sulit memahami hubungan antara alam dengan perilaku manusia. Mereka menganggap kejadian alam lebih sebagai hukuman atau ujian dan tidak belajar dari setiap kejadian itu.
Masyarakat tradisional dengan kearifan lokalnya yang sering dianggap primitif dengan pemujaan alam malah mampu berpikir bahwa hidup mesti selaras dengan hukum alam.
Wujud dari keselarasan itu terlihat dalam arsitek rumah yang mereka bangun seperti rumah panggung di daerah rawa.
Konstruksi itu membuat mereka tidak mengganggu aliran air dan juga terlindung dari binatang liar. Mereka juga memelihara kebersihan sebab air menjadi sumber penghidupan mereka.
Namun juga tidak sesederhana itu, sebab semua tentu paham bahwa material kayu mudah busuk jika terendam air.
Mereka memiliki pengetahuan rumit tentang masa tebang, cara panen dan menangani kayu sehingga puluhan tahun awet tidak lapuk, bahkan bertahan lintas generasi.
Jadi sebenarnya siapa yang primitif, manusia yang merasa hidup dengan cara dan tehnologi modern yang mengabaikan pemeliharaan alam ataukah masyarakat sederhana yang hidup dengan kearifan lokal selaras dengan kelimpahan alam?
Menarik untuk direnungkan.
§
Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*