Wednesday 27 June 2018

Meditasi, Kebijaksanaan dan Kecerdasan

Orang bijak akan menggunakan kecerdasan dan kecerdikannya untuk mengatasi masalah, sebaliknya mereka yang hidup dalam kegelapan cenderung menggunakan kekerasan dan ancaman untuk mengatasi masalahnya. Itulah mengapa ketidaktahuan disebut kegelapan dan pengetahuan disebut cahaya.

“Orang yang lembut hatinya tidaklah bodoh. Mereka tahu apa yang orang lain lakukan pada mereka namun mereka lagi dan lagi mengampuninya sebab mereka memiliki hati yang indah.” 

Meditasi adalah cara dan latihan yang digunakan untuk membuat semakin tenang, damai sehingga semakin peka mengamati dan menyerap pengetahuan yang mencerdaskan. Ketenangan membuat semakin bijak, sementara kepekaan dalam mengamati dan fokus pikiran menjadikan semakin cerdas.

Maka orang yang selalu dalam keadaan meditatif sangat cerdas dan cerdik dengan solusi kreatif dan inovatif. Hidup dalam terang dan cahaya, lebih tepatnya menjadi cahaya yang bersinar terang.

Oleh karena itu jangan terkecoh dengan klaim yang mengatakan banyak penganutnya, tetap bertahan selama ribuan tahun, dianggap benar oleh mayoritas jika apa yang dianggap benar itu ditegakkan dengan cara-cara kekerasan, kekejaman, intimidasi, ancaman neraka atau janji surga. Kemenangan atau tetap bertahan karena menggunakan cara-cara kekerasan dan ancaman sebagai karena direstui atau dibela oleh Tuhan hanyalah sekedar klaim sebab bertentangan dengan hukum cinta kasih/welas asih.

“Perilaku kasar/kejam sering dikira sebagai kekuatan oleh orang yang lemah. Orang yang suka menggunakan cara-cara kekerasan sesungguhnya adalah orang yang lemah.”

Tuesday 26 June 2018

Distorsi Ajaran

Kebetulan saya dulu pernah belajar di seminari (SMA) dan mendapatkan pelajaran kitab suci. Pelajaran kitab suci menjelaskan bahwa kitab suci adalah kumpulan/kompilasi tulisan-tulisan yang karena penulisnya berbeda-beda maka cerita yang sama bisa beda versi/data. Para penulis juga sering tidak sezaman atau tidak hidup pada masa yang sama dengan tokoh yang dituliskan, hanya cerita turun-temurun (tradisi lisan) sejauh yang diingat atau suatu sudut pandang tentang tokoh tersebut. Untuk menjamin kebenaran cerita-cerita itu maka diwajibkan mengimaninya sebagai atas kuasa roh kudus. Dilarang membantah karena jika membantah akan disebut sesat.

Penelusuran sejarah berdirinya agama dan penyusunan Alkitab selanjutnya ternyata mengungkap bahwa diyakininya kebenaran ajaran agama tidaklah semulus yang disampaikan dalam pelajaran sekolah maupun pengajaran agama. Penuh lika-liku, perdebatan sengit hingga berdarah-darah. Motif politik dan kekuasaan membuat situasi ini semakin rumit dengan alasan untuk membela kebesaran nama Tuhan. Itulah mengapa orang bisa lihat kemarahan menjadi cara untuk menekan mereka yang mempertanyakan dengan kritis. Iman adalah wilayah yang tidak boleh dipertanyakan dan hanya boleh diamini.

“Lebih mudah untuk membodohi orang dari pada meyakinkan mereka bahwa mereka telah dibodohi” 
~ Mark Twain 

Itulah mengapa tidak ada ruang gerak untuk pemikiran kritis dalam agama. Tidak mengherankan jika justru mereka yang memiliki karakter keras dan pemarah menjadi pimpinan agama-agama, menjadi panutan dan itulah mengapa agama-agama terlibat dalam perang baik perebutan wilayah maupun berebut penganut.

Kondisi yang telah berlangsung ribuan tahun ini membuat ajaran spiritual yang disampaikan para tokoh spiritual yang sebenarnya banyak terdistorsi, mengalami pembusukan sangat parah. Ajaran aslinya adalah tentang cinta tanpa syarat namun telah melenceng jauh membawa penganutnya pada permusuhan dan peperangan berdarah-darah. Mereka yang justru memahami ajaran spiritual yang sebenarnya malah dimusuhi, disingkirkan karena dianggap sesat atau bidaah sebab berbeda dengan versi yang diimani.

“Perbudakan Mental adalah bentuk perbudakan yang terburuk. Perbudakan mental menciptakan ilusi kebebasan. Ini membuatmu menaruh kepercayaan, cinta dan membela pihak yang menguasai dan memperbudakmu sementara itu kau malahan memusuhi mereka yang mencoba membebaskan dirimu dan membuka matamu. 
~ Eli 

Gerakan radikal dan terorisme berlatar belakang agama bersumber dari kondisi ini. Upaya yang telah berlangsung ribuan​ tahun sangat terkendala oleh sikap-sikap keras dari para pemeluk agama yang cenderung fanatik sebab mereka hanya boleh mengimani dan dilarang berpikir kritis mempertanyakannya, yang melanggar disebut sesat dan dianggap ancaman.

“Segala yang kau inginkan ada di sisi sebaliknya dari ketakutan” 
~ Jack Canfield

Tuesday 12 June 2018

Melepas Kemelekatan

Satu hal yang menarik dalam ajaran Buddha, yakni "melepas kemelekatan". Kemelekatan bukan hanya sekedar pada harta benda, namun juga pada konsep, pemikiran, ajaran, doktrin/dogma, sebab selama terus melekat dan terikat padanya seseorang tidak akan bergerak maju, melainkan akan stagnan, kesadarannya tidak akan meningkat.

“Menghapus apa yang telah dipelajari adalah proses melepaskan gagasan, informasi dan cara-cara lama melakukan sesuatu yang tidak lagi berguna untuk kita” 
~ Andrew John Harrison 

Contoh: ada yang terikat melekat pada doktrin-doktrin ajaran padang pasir sehingga sampai sekarang dimana-mana mencoba memaksakan cara hidup dan budaya padang pasir yang dibuat ribuan tahun lalu untuk diaplikasikan di seluruh bumi. Begitulah jiwa-jiwa yang memiliki kemelekatan pada ajaran justru bukan hanya mandeg tetapi mundur jauh ke belakang.

“Setiap hal yang kita dengar adalah suatu opnini, bukan suatu fakta. Setiap hal yang kita lihat adalah suatu perspektif, bukan kebenaran.” 
~ Marcus Aurelius 

Pengalaman kehilangan secara alamiah mengajarkan manusia untuk belajar melepaskan apa yang dicintainya. Banyak memberikan dan berbagi secara tulus ikhlas semakin memudahkan untuk terlepas dari keterikatan-keterikatan yang membelenggu. Dari sana manusia mulai menyadari ternyata melepaskan itu begitu melegakan, tidak terikat dan tidak terbelenggu, hidup menjadi semakin ringan dan membahagiakan.

“Mencintai seseorang berarti memberikan kebebasan kepada mereka untuk menjadi diri mereka sendiri.” 

Sementara itu, dengan berani terbuka, tahap demi tahap belajar, memahami, menikmati lalu siap untuk melepaskan (unlearned) sehingga siap menerima hal-hal baru dan menjalani hidup baru dengan wawasan baru. 

Berbagai lapisan kesadaran seperti kehidupan kepadatan dimensi 3, dimensi 4, dimensi 5, dimensi 6, dimensi 7 dst memiliki wawasan berbeda-beda, semakin luas melihat cakrawala kehidupan. Berbagai lapisan kesadaran tersebut sering disebut langit lapis 1 – 7 dalam beberapa ajaran. Tentu saja pemahaman-pemahaman di masing-masing lapisan akan berbeda-beda dan akan naik tingkat dengan cara melepaskan juga.

“Keseluruhan kesadaran universal menciptakan kesadaran individual masing-masing dari kita. Mengalami diri sendiri dari perspekstif-perspektif yang berbeda-beda, di mana masing-masing dari kita menciptakan kehidupan yang kita alami.” 



Monday 11 June 2018

Kreativitas Adalah Cara Menciptakan Kehidupan Surga

Kehidupan surga digambarkan sebagai kehidupan yang penuh kelimpahan namun sangat minim informasi bagaimana kelimpahan itu dapat tersedia. Tentu saja semua yang tersedia berlimpah tersebut menjadi ada karena diciptakan. Kehidupan surga adalah kehidupan kreatif dengan sentuhan seni oleh karena itu indah dan membahagiakan.

Dunia kreatif adalah masa depan yang diawali saat ini juga. Sebagai contoh nyata, desain sepeda listrik dari Le-bui ini menggambarkan betapa kekuatan kreativitas akan mewarnai kehidupan dengan aneka ragam karya indah. Yang diperlukan adalah menggali ke dalam diri untuk menciptakan dan tak perlu memintanya sebab semua potensi ada di dalam diri sendiri. Spiritualitas adalah daya kreatif menciptakan bentuk-bentuk kehidupan.
Salah satu produk sepeda listrik buatan Le-Bui yang dinamakan 911 Adventure e-Bike, satu desain dari banyak desain lainnya yang telah menembus pasar global. Tipe 911 Adventure ini dimuat di majalah EvNerds Magazine dan dijual melalui eBay. 

Namun adalah kenyataan bahwa beberapa tahun hingga tahun 2018 ini ada begitu banyak kegaduhan politik, ekonomi dan agama dan di sisi lain dunia kreatif mulai bangkit sebagai penyeimbang dan titik baliknya. Maka jika ada petunjuk untuk memusuhi orang lain, anti dengan pihak lain, meminta-minta, yang bersifat keluar dari diri adalah lebih pengalihan belaka dan sehingga melupakan kemauan menggali potensi diri yang selanjutnya karena kurangnya kemampuan akan mudah dikontrol untuk kepentingan orang lain tersebut.

Potensi kesejahteraan dan kelimpahan itu adanya di dalam diri. Saat daya kreatif itu digunakan artinya telah menyatu dengan Tuhan Pencipta keindahan. Daya kreatif adalah daya hidup yang lebih sering diistilahkan dengan Rohul Kudus, yakni roh yang suci dengan daya hidup suci yang dalam aktualisasinya adalah menciptakan keindahan hidup ini. Begitu jelas, gamblang, logis dan realistis serta terukur.

“Kau adalah kreator (pencipta), dan subyek ciptaanmu adalah pengalaman-pengalaman hidupmu yang membahagiakan. Itulah misimu. Itulah yang kau cari. Itulah mengapa kau ada di sini, yakni untuk mencipta.” 
~ Abraham Hicks 

Desain-desain dari Le-bui yang innovatif dan terus-menerus lahir adalah contoh dan gambaran nyata dari dunia baru yang sedang tumbuh. Tentu ada banyak kegiatan kreatif innovatif lainnya di bidang tehnologi dan lingkungan hidup, seperti pengembangan tehnologi EBT (Energi Baru Terbarukan), pengolahan sampah, pertanian organik, penyembuhan herbal dst. Setiap orang yang terpanggil untuk bangkit membangun kehidupan baru yang indah di bumi mengambil peran kreatifnya masing-masing. Kreativitas adalah ujud dari spiritualitas yang membumi.

Tipe Semar buatan Le-bui 

Rancangan kreatif innovatif lainnya yang terus diciptakan. Kreativitas tidak akan lelah menciptakan keindahan. 





Kisah Sederhana Namun Mencerdaskan

Pengetahuan kehidupan akan terbuka saat jiwa tenang dan tidak lagi emosional. Itulah mengapa pengajaran spiritual selalu menggunakan pendekatan kisah-kisah bijak. Kisah-kisah bijak tidak bersifat menggurui namun mengajak pembacanya menyelami ceritanya dan mendapatkan pembelajaran dari cerita itu. Pembaca menjadi terbiasa merenung dan menggali maknanya.

“Saat hidupmu diisi dengan keinginan untuk melihat kesucian yang ada dalam kehidupan sehari-hari, hal-hal ajaib akan terjadi; kehidupan biasa sehari-hari akan menjadi luar biasa, dan proses kehidupan mulai menumbuhsuburkan jiwamu!” 
~ Rabbi Harold Kusher 

Begitulah pengetahuan akan didapatkan selalu dengan menggali maknanya. Orang tidak akan mendapatkan pengetahuan jika masih terus sibuk membantah dan berbantah. Pesan-pesan akan terlewatkan dan maknanya tak tercerna.

Sekalipun kisah-kisah bijak itu adalah kisah-kisah sederhana, namun karena melatih kecermatan, kepekaan dan menghidupkan intuisi dampaknya sangat luar biasa. Mereka yang terbiasa menikmati kisah-kisah bijak menjadi sangat cerdas melampaui orang rata-rata. Pemikirannya jauh ke depan dan wawasannya sangat luas sehingga sering tak terjangkau orang pada umumnya.

Intuisi mereka hidup maka juga sering memiliki kemampuan supranatural secara alamiah.

“Mencintai satu sama lain membantu sesama akan membawa naik ke level kehidupan lebih tinggi, sederhana saja dengan menebarkan cinta kasih. Cinta sangat menular dan merupakan energi penyembuhan yang terbesar. 
~ Sai Baba 

Sunday 10 June 2018

Buah Simalakama

Pertikaian dan peperangan berlatar belakang agama telah ribuan tahun berlangsung dan nampaknya akan masih berlanjut dengan korban tak terbilang. Tangis dan kepedihan seolah tanpa solusi saat sakit hati dan dendam terus dikorek-korek.

Mereka mengira diperintah oleh Tuhan untuk menyebarkan agamanya dan wajib ditaati jika ingin selamat. Mereka mengira pihak yang lain adalah pembangkang perintah Tuhan yang perlu dilenyapkan atau hanya akan dihukum di neraka, lebih baik dibersihkan dari pada menjadi pengganggu.

“Jangan biarkan orang menarikmu ke dalam badai mereka. Tariklah mereka ke dalam damaimu.” 
~ Kimberly Jones 

Saat disampaikan bahwa Tuhan sesungguhnya mencintai tanpa syarat, mereka meragukan cinta itu sendiri. Saat upaya damai, cinta dan pengetahuan disampaikan justru dimusuhi karena dianggap pembuat onar dan membangkang perintah dan ajaran agama.

Sesungguhnya mereka yang tahu dan paham sering hanya bisa memandang dengan sedih, melihat manusia bagaikan pion-pion yang saling berhadapan saling serang, saling curiga dan dimanfaatkan bagaikan ternak yang digiring ke tempat penyembelihan.

“Terus-menerus menyimpan amarah adalah seperti meminum racun dan berharap orang lain mati.” 
~ The Mind Unleashed 

Mereka berteriak agar yang tahu tidak tinggal diam, namun saat bicara dan bertindak malah dianggap tukang onar dan pengganggu. Tidak mudah menjelaskan karena mereka juga sulit diajak berpikir panjang. Emosi sangat tinggi sehingga sangat sulit mencerna informasi dan pengetahuan. Minat belajar sangat kurang dan perlu kesabaran ekstra tinggi untuk pendampingan. Para penolong hanya bisa membantu jika yang ditolong siap untuk ditolong yakni siap belajar untuk memahami keadaannya.

“Burung-burung yang dilahirkan dalam sangkar mengira bahwa terbang bebas adalah penyakit.” 
~ Spirit Science 


Silahkan untuk share. …((( <3 )))…

Saturday 9 June 2018

Yakin Benar Karena Ada Bukti

Saya benar-benar meyakini bahwa angin bisa diubah menjadi listrik dan menyalakan lampu. Keyakinan kuat ini adalah berdasarkan praktek, pengalaman dan bukti nyata, seperti pada video turbin angin yang saya buat sendiri itu.

Nah, yang saya heran ada orang yang meyakini bahwa ngebom bunuh diri bisa masuk surga tanpa bukti nyata. Mereka yang sudah praktek ngembom bunuh diri tidak ada yang balik lapor bahwa mereka sudah sampai ke tujuannya yaitu surga dengan buktinya. Dan lebih heran lagi, banyak yang meyakini itu benar hanya berdasarkan cerita, asumsi, teori. Meyakini bahwa dengan masuk atau menjadi pengikut suatu agama akan masuk surga, itu juga sekedar teori atau praduga semata.

Sebuah keyakinan bahwa sesuatu adalah benar tentu perlu bukti atau pengalaman, dan tanpa pengalaman atau bukti tentu saja tidak bisa diyakini sebagai kebenaran, melainkan hanya sekedar teori, asumsi, dugaan atau bahkan cerita atau dongeng kata orang.

Olah atau laku spiritual memberikan banyak latihan, praktek untuk membuktikan apa yang diteorikan. Teori spiritual akan diyakini sebagai benar atas dasar praktek dan pengalaman dan oleh karena itu masing-masing pribadi atau orang akan berbeda-beda dan unik kisah-kisah pengalamannya. Dalam spiritualitas yang dilakukan dengan pelatihan adalah berbagi pengalaman dan berbagi metode/cara dan sekalipun metodenya sama bisa berbeda sharing pengalamannya oleh setiap orang.

“Kita dapat mengebom dunia dan menghancurkannya menjadi pieces (berkeping-keping) namun kita tidak dapat mengebom untuk menciptakan peace (damai)”

Friday 8 June 2018

Pengetahuan Adalah Cahaya Kehidupan

Pengetahuan adalah cahaya kehidupan, sebab pengetahuan memampukan manusia menjalani kehidupan. Tanpa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan manusia tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalahnya, bahkan sering kali tidak tahu apa masalahnya.

Saat manusia tidak menyadari apa masalahnya, mereka cenderung mengulang-ulang perbuatan atau sikap yang membawa mereka pada kesulitan yang sama. Akibatnya hidup dirasakan sulit dan penuh penderitaan. Sebagian besar kesulitan yang dihadapi manusia sumbernya adalah akibat dari perbuatannya sendiri baik secara langsung ataupun efek domino.

“Semua tindakan kita, baik sendiri-sendiri ataupun secara kolektif bergema di seluruh ciptaan yang saling berhubungan.” 
~ Amma 

Tentu saja jika kesulitan dan masalah-masalah itu bersumber dari perbuatan dan sikap sendiri, selama terus diulang-ulang dan tidak memiliki pengetahuan cara memperbaikinya atau tidak memiliki solusinya suatu masalah akan muncul berulang-ulang dan mereka yang mau menolong juga tidak dapat banyak membantu. Para penolong tidak dapat campur tangan kehendak bebas seseorang. Para penolong tidak dapat campur tangan kehendak bebas seseorang. Tuhanpun juga tidak akan mencampuri dan menghalangi kehendak bebas seseorang.

“Setiap kali kau mencoba bereaksi dengan cara lama yang sama, coba pertanyakan apakah kau ingin menjadi orang yang terpenjara oleh masa lalu ataukah orang yang terpenjara oleh masa depan.” 

Oleh karena itu dalam berbagai ajaran, para guru spiritual pertama-tama mengajarkan hal yang​ paling mendasar yakni latihan meditasi/samadi untuk dapat diam dalam hening dan tenang mengamati. Latihan ini akan memampukan seseorang melihat dan menyadari situasi dan lingkungannya. Bekal selanjutnya adalah inspirasi yang mendorong semangat hidup dan kreativitas sehingga selalu memiliki solusi.

Kombinasi dua hal di atas akan menjadikan manusia semakin cerdas dan mampu menciptakan kehidupan indah untuk dijalani dan dinikmatinya. Itulah surga. Kehidupan indah, penuh kelimpahan dan membahagiakan yang disebut surga adalah kehidupan yang diciptakan dan setiap jiwa terlibat dalam menciptakannya.

“Jika kau mengubah dirimu sendiri, kau telah memulai untuk mengubah dunia”. 



Thursday 7 June 2018

Agama Adalah Buatan Manusia, Bukan Buatan Tuhan

Tuhan tidak pernah mendirikan agama dan tidak pernah memaksa orang menyembah-nyembahNya. Agama dengan kitab, ajaran dan aturannya adalah buatan manusia dan yang mengharuskan beragama adalah manusia. Manusia diharuskan beragama sebab agama menuntut kepatuhan dan ketaatan sehingga dengan beragama manusia mudah dikontrol dan digiring seperti halnya ternak peliharaan. Itulah mengapa manusia ditakut-takuti dengan diharuskan beragama.

Tuhan justru sedang terus mengupayakan pembebasan manusia dari belenggu ini melalui inspirasi-inspirasi mencerdaskan sehingga manusia mampu berpikir mandiri dan selalu mampu memiliki solusi kreatif.

Dari sejarah kekristenan, yang memiliki banyak catatan sejarah terbentuknya, tampak dengan jelas bahwa agama adalah buatan manusia. Gereja Katholik yang biasa disebut gereja Roma terbentuk dengan kegaduhan hebat di antara banyak kelompok seperti Orthodoks, Gnostik dll dengan berbagai tafsiran mereka tentang ajaran Yesus.

Pertumpahan darah mewarnai sejarah hingga terbentuknya Gereja Katholik Roma. Gereja Roma yang kemudian menjadi agama kekaisaran tampak memiliki kaitan erat dengan kepentingan politik yang membawa gereja dalam perang salib untuk membela wilayah kekuasaan Romawi. Perang dan permusuhan jelas-jelas bertentangan dengan ajaran cinta tanpa syarat yang diajarkan oleh Yesus. Dogma ketuhanan Yesus serta Trinitas ditetapkan pada era ini dan dipaksakan untuk diterima menetapkan mereka yang tidak sependapat sebagai sesat atau bidaah, yang sering disingkirkan dengan kejam.

“Penglihatan dan pemahamanmu tentang kehidupan selalu terbatas oleh seberapa banyak yang kau ketahui. Perluas pengetahuanmu dan kau akan mengalami transformasi pemikiran.” 
~ Dr. Bruce Lipton 

Gereja Anglikan memisahkan diri dari gereja Katholik Roma saat Raja Inggris memutuskan untuk menikah lagi. Raja Inggris saat itu, Henry VIII, karena tidak mempunyai penerus yang sah meminta izin untuk menikah lagi namun tidak diberikan izin oleh Paus lalu memisahkan diri dan membentuk agama baru.

Gereja Protestan terbentuk dengan pemikiran Martin Luther yang berupaya mereformasi gereja Katholik karena ada begitu banyak praktek-praktek yang tidak sehat seperti penjualan pengampunan dosa (indulgensi), jual-beli jabatan rohaniwan, dst. Proses pemisahan ini melibatkan perdebatan hebat hingga pertumpahan darah. Agama baru terbentuk dengan meninggalkan jejak luka dan trauma pada semua pihak yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran cinta tanpa syarat yang diajarkan Yesus.

“Jangan hanya ajari anakmu membaca. Ajari mereka untuk mempertanyakan apa yang mereka baca. Ajari mereka untuk mempertanyakan segala sesuatu”. 
~ George Carlin 

Konsili Vatikan II selanjutnya menetapkan satu poin penting yang selama berdirinya Gereja Katholik telah membawa gereja pada banyak konflik dan pertumpahan darah, yakni akhirnya Gereja Katholik menyatakan ada keselamatan di luar Gereja. Ajaran bahwa Gereja Katholik sebagai satu-satunya jalan keselamatan (masuk surga) yang membuat penganutnya mati-matian membela agama dihapuskan.

Uraian singkat di atas adalah gambaran bahwa agama-agama adalah buatan manusia dan rumusan ajarannya adalah hasil-hasil tafsiran dan kesimpulan manusia yang dibakukan sebagai dogma yang wajib dipatuhi. Namun dalam perjalanan waktu, melalui konflik-konflik yang begitu keras, rumusan-rumusan ajaran dan theologi tersebut dikoreksi dan diubah. Kitab Sucipun saat ini semakin disadari sebagai kumpulan teks dan dipercayai adanya modifikasi-modifikasi dalam penyusunannya. Semakin disadari bahwa ada teks-teks lain yang sengaja dihilangkan yang diwarnai dengan kekerasan dan kejam selain sekedar diseleksi. Juga disadari bahwa penulisnya tidak hidup di masa hidup tokoh yang dikisahkan, sehingga lebih sejauh diingat, sejauh didengar dan suatu versi dari versi-versi lainnya serta suatu sudut pandang dari sudut-sudut pandang lainnya.

Di era keterbukaan informasi ini, semua yang semula tersembunyi mulai terungkap dan banyak terungkap untuk digali kembali, dipelajari dan dijadikan pembelajaran. Konflik dan kekerasan berlatar belakang agama menjadikan kajian ajaran agama menjadi penting sebab ajaran yang wajib dipatuhi dan dijadikan panutan namun menjadi sumber konflik sudah tentu perlu dibenahi.

“Cara saling berbalas mata ganti mata akan menjadikan orang di seluruh dunia buta”. 

Para guru spiritual pada dasarnya banyak memberikan inspirasi berupa kisah-kisah bijak untuk mendorong manusia mampu bersikap bijak berdasarkan cinta tanpa syarat. Berbekal cinta dan kebijaksanaan tentu lebih mudah menata kembali dan sangat membantu menciptakan kehidupan damai di bumi.

“Tak perlu khawatirkan para pembenci. Mereka marah karena kebenaran yang kau sampaikan bertentangan dengan kebohongan yang mereka pegang dan dianggap benar. Biasanya orang marah dan mengamuk karena tidak memiliki argumen. Marah dan mengamuk hanya cara yang mereka miliki untuk menghentikan lawan bicaranya”.





Wednesday 6 June 2018

Kesadaran & Menyatu dengan Tuhan

Kesadaran artinya memahami bahwa semua yang terjadi adalah rangkaian sebab akibat. Jadi, memohon pengampunan lebih berfungsi untuk menyadari kesalahan untuk berubah atau melakukan pembenahan. Tidak ada hukuman, melainkan proses alam yang terus berjalan ke arah akibatnya yang hanya akan terhenti jika perilaku diubah.

Lalu dimana dan apa peran Tuhan?

Bagi orang yang telah bangun dan bangkit kesadarannya, akan menyadari kesatuan dirinya dengan Tuhan. Dirinya adalah kepanjangan tangan Tuhan dalam proses penciptaan. 

Kosmos adalah pikiran tunggal tak terbatas. Kau dan aku… kita adalah fraktal dari sumber yang sama. 

Terkesan seperti atheisme?

Mereka yang telah bangkit kesadarannya memang tidak ada ritual penyembahan Tuhan sebab telah menyatu kesadarannya dengan Tuhan. Oleh karena itu mereka melakukan samadi atau meditasi dan menjaga selalu dalam keadaan meditatif untuk senantiasa terhubung dan menyatu dengan Tuhan.

Kau tidaklah terpisahkan dari keseluruhan semesta. Kau terhubung dengan matahari, bumi, udara. Kau tidak memiliki suatu kehidupan. Kau sendiri adalah kehidupan. 
~ Eckhart Tolle 

Dengan demikian, bisa dipahami juga dari mana ada istilah kafir atau atheis, yakni justru datang dari mereka yang belum menyatu dengan Tuhan. Istilah itu digunakan di lingkungan penyembahan alias di lingkungan mereka yang terpisah dari Tuhan.

Mereka yang telah menyatu dengan Tuhan selalu memandang segalanya dengan cinta tanpa syarat, sebab begitulah adanya Tuhan juga mencintai tanpa syarat.

Kau dapat menghabiskan sepanjang hidupmu untuk mencoba Menyatu dengan Roh Agung. Atau, dengan memilih cukup dengan fokus pada Cinta dan mendapati Kau Sudah Menyatu dengan Roh Agung. 







Tuesday 5 June 2018

Paradoks Ajaran Cinta

Kepercayaan yang dengan semena-mena atas keyakinannya menghakimi orang-orang lain sebagai kafir, sesat dan bidaah telah banyak membuat kerusuhan di mana-mana. Banyak kebudayaan indah dihancurkan dan orang-orang dipaksa mengikuti keyakinannya. Orang-orang yang beralih mengikuti keyakinan itu juga mengikuti pola yang sama merusak dan menghancurkan aneka budaya indah yang ada. Ternyata mereka yang disebut para kafir yang memiliki kebudayaan indah lebih merepresentasikan keindahan dan cinta Tuhan.

Bisa cek sejarah, budaya indah di Afrika, Asia, Indian Amerika, Amerika Latin dst diacak-acak hancur bahkan sampai ada yang hilang seolah tak berbekas dan orang tahunya primitif karena sudah tak bersisa. Hanya mereka yang mau menggali dan ingin tahu akan sadar bahwa ternyata sebutan primitif, kafir, sesat itu hanya suatu label dan penghakiman semata, sebab tentu saja berkebalikan dengan sifat Tuhan yang Maha Rahim (= Pengampun) dan Maha Cinta.

Perhatikan bahwa buku-buku yang ditulis dan dihafal di sekolah bukanlah pengetahuan ilmu pasti dan banyak penelitian baru mengungkap hal lain dan sering mencengangkan, mengagumkan. Terlebih jika merujuk ke kisah atau penilaian berdasarkan ajaran keagamaan yang penuh tuduhan kafir, sesat dan bidaah yang sering jauh dan kebenaran.

Kebenaran adalah bagaikan seekor singa. Kau tak perlu membelanya. Biarkan saja. Ia akan mampu membela dirinya sendiri. 
~ St. Augustine 


Evolusi Kesadaran

Ada banyak anak-anak kecil yang pandai memainkan gitar, piano, drum, melukis, komputer dst. Dari mana keahlian itu?

Seringkali keahlian itu dianggap sebagai anugerah istimewa dari Tuhan. Namun dengan cara berpikir seperti itu implikasinya Tuhan adalah pilih kasih dan tidak adil sebab sementara ada yang diberi keahlian istimewa sejak kecil tetapi mengapa yang lain dilahirkan dengan kekurangan seperti tubuh cacat. Pemikiran kritis semacam ini akan mendorong kita merenung lebih jauh dan mencari jawabannya.
Kehidupan ini adalah sekolah di mana kau belajar bagaimana mengingat apa yang telah diketahui oleh jiwamu. 
Keahlian anak-anak itu datang dari latihan dan pembelajaran yang didapatkan oleh mereka selama berbagai kehidupan fisik sebelumnya. Mungkin jika diregresi past lives mereka akan ditemukan bahwa anak-anak itu adalah para musikus, pelukis, penyair dst di masa kehidupan fisik sebelumnya.

Ini artinya evolusi jiwa terus berlanjut, semua jiwa memiliki kesempatan yang sama dan hanya masalah tingkatan evolusinya. Apapun jalan hidup dan peran yang dimiliki adalah suatu rencana yang sudah dibuat sebelum terlahir di dimensi fisik untuk berkarya dan belajar lebih lanjut.

Ini artinya seperti motivator yang tak memiliki tangan dan kaki lengkap telah memilih terlahir dengan kondisi cacat itu untuk mencapai pembelajaran dan sekaligus berkarya.

Tentu spiritualitas dengan sudut pandang ini menjadi lebih menarik sebagai bahan obrolan dari pada ancaman hukuman neraka dan janji surga yang entah tak terbayangkan. Evolusi kehidupan tiada hentinya dan tak terbatas itulah bentuk kehidupan abadi yang perlu terus-menerus dibangun dengan kreativitas.

Kita adalah makluk spiritual yang untuk sementara waktu menjalani pengalaman sebagai manusia 







Monday 4 June 2018

Relevansi Tablet Sumeria dengan Kondisi Kini

Apa relevansi Tablet Sumeria yang memuat kisah Anunnaki datang ke bumi dan melakukan rekayasa genetika itu dengan situasi saat ini?

Gerakan teror berlatar belakang agama mendasarkan aksi-aksi terornya dari ajaran agama dan diklaim bahwa ajaran itu dan kitabnya adalah perintah Tuhan. Dengan terungkapnya Tablet Sumeria yang mengisahkan rekayasa genetika itu, yakni mengubah primata menjadi manusia, maka gugurlah kisah penciptaan manusia yang dijadikan rujukan.

Bersamaan dengan itu, manusia juga mulai menyadari bahwa selama ini yang memberikan perintah dan petunjuk dalam kitab-kitab suci itu ternyata adalah mereka yang disebut para dewa alias god alias alien yang datang dari luar bumi.

Maka gugurlah semua klaim bahwa perintah dan petunjuk dalam kitab itu sebagai perintah Tuhan, sebab menjadi jelas bahwa perintah-perintah itu datang dari para alien yang disebut god atau dewa.

Alien alias dewa yang datang dari langit itu punya kepentingan politik dan penguasaan wilayah. Bisa bandingkan dengan kisah-kisah pewayangan dimana para dewa ikut campur tangan skenario kehidupan di bumi. Jadi, jika urusan-urusan klaim perintah dari Tuhan itu sangat beraroma politik seperti mendirikan negara berbasis agama sesungguhnya bersumber dari sana. Itu adalah kepentingan politik para alien yang disebut para dewa yang dikira sebagai Tuhan.

Itulah mengapa rahasia ini diungkap untuk menghindarkan manusia jatuh dalam kegelapan total dan perang mengerikan seperti yang sudah terjadi.

Kartun Anunnaki: https://youtu.be/bBkdLzya3B4

Penciptaan Manusia melalui Rekayasa Genetika dalam Tablet Sumeria


Kisah Anunnaki diambil dari Tablet Sumeria yang diterjemahkan oleh Zakaria Sitchin. Jejak arkeologis sejarah manusia.

Bagian 12 serial kartun Anunnaki menceritakan tentang rekayasa genetika mengubah primata menjadi manusia. Kisah ini merupakan kisah paralel dengan Kisah penciptaan Adam dan Hawa dalam kitab suci yang dianggap sebagai kisah penciptaan manusia pertama.

Seri 12 Kartun Annunaki: https://youtu.be/7RPMhL241wY

Dikisahkan dalam bagian sebelum bagian 12 di atas bahwa Anunnaki memerlukan para pekerja tambang sebab orang-orang mereka yang ditugaskan menambang protes dan mogok kerja. Mereka menggali emas di bumi yang dibutuhkan untuk “menambal” planet mereka untuk terhindar dari kehancuran. Inilah awal kisah panjang perbudakan manusia di bumi.

Jika diperhatikan dan mengikuti keseluruhan cerita Anunnaki ini akan terlihat jelas kisah-kisah yang paralel dengan kisah-kisah dalam kitab kejadian pada Alkitab. Bisa dikatakan dengan kata lain kisah-kisah dalam Alkitab itu mengadopsi atau versi lain dari kisah-kisah dalam Tablet Sumeria.

Bisa dipahami jika teks-teks versi sejenis tablet Sumeria ini disingkirkan pada saat seleksi penyusunan Alkitab pada saat kanonisasi sebab tentu saja akan mematahkan penciptaan manusia yang dalam tablet Sumeria disebutkan sebagai rekayasa genetika oleh Anunnaki alias orang-orang dari luar bumi. Perlu dipahami bahwa jika mempelajari sejarah penyusunan Alkitab maka akan mendapati proses panjang, penuh perdebatan dan perselisihan sengit hingga berdarah-darah sampai dapat dibakukannya Alkitab. Penyusunan Alkitab tidaklah semulus seperti dikira kebanyakan orang.

Sementara itu, kisah Annunaki ini dengan gamblang menjelaskan makna "Elohim" (plural/jamak) yang artinya "mereka yang datang dari langit" atau dari luar bumi. Itulah mengapa di seluruh bumi dari berbagai budaya dan tradisi selalu memiliki kisah dewa-dewi yang adalah orang-orang yang datang dari luar bumi. Para dewa itu disebut god namun sering terdistorsi diartikan sebagai Tuhan, seperti halnya Elohim diartikan sebagai Tuhan, yang mana arti sebenarnya adalah mereka yang datang dari langit (alien).

Sama seperti dalam kisah pewayangan para dewa banyak mengatur pemerintahan di bumi, begitu juga dalam kisah-kisah Alkitab para dewa juga mengatur skenario kisah-kisah manusia bumi. Perang rebutan wilayah dan klaim bangsa terpilih berlatar belakang campur tangan para dewa dari luar bumi itu.

Semua ini akan memperjelas sumber konflik antar manusia berlatar belakang agama yang lebih sekedar klaim sebagai paling benar di hadapan Tuhan. Sesungguhnya apa yang selama ini dikira sebagai tuhan itu sebenarnya adalah para dewa alias alien. Ini artinya perlu lebih mendalami Tuhan yang sebenarnya yang tentu saja bukan dalam sosok makluk seperti para alien itu. Jika ini dipahami, tentu tidak aneh jika ada kisah nabi bergulat dengan tuhan dan sang nabi dikisahkan menang bergulat dengan apa yang disebut sebagai tuhan yang sebenarnya sosok makluk dari luar bumi. Perlu dipahami "god" dan "God" sering rancu dan mudah keliru dalam bahasa tutur.

Jejak para alien yang tersebar di seluruh bumi baik peninggalan kuno seperti piramid, candi, bangunan megah kuno, tulisan, tulang belulang kerangka, tengkorak dst akan memperjelas keseluruhan konteksnya. Perlu banyak pelajari untuk melihat gambaran utuhnya.