Tuesday, 5 June 2018

Evolusi Kesadaran

Ada banyak anak-anak kecil yang pandai memainkan gitar, piano, drum, melukis, komputer dst. Dari mana keahlian itu?

Seringkali keahlian itu dianggap sebagai anugerah istimewa dari Tuhan. Namun dengan cara berpikir seperti itu implikasinya Tuhan adalah pilih kasih dan tidak adil sebab sementara ada yang diberi keahlian istimewa sejak kecil tetapi mengapa yang lain dilahirkan dengan kekurangan seperti tubuh cacat. Pemikiran kritis semacam ini akan mendorong kita merenung lebih jauh dan mencari jawabannya.
Kehidupan ini adalah sekolah di mana kau belajar bagaimana mengingat apa yang telah diketahui oleh jiwamu. 
Keahlian anak-anak itu datang dari latihan dan pembelajaran yang didapatkan oleh mereka selama berbagai kehidupan fisik sebelumnya. Mungkin jika diregresi past lives mereka akan ditemukan bahwa anak-anak itu adalah para musikus, pelukis, penyair dst di masa kehidupan fisik sebelumnya.

Ini artinya evolusi jiwa terus berlanjut, semua jiwa memiliki kesempatan yang sama dan hanya masalah tingkatan evolusinya. Apapun jalan hidup dan peran yang dimiliki adalah suatu rencana yang sudah dibuat sebelum terlahir di dimensi fisik untuk berkarya dan belajar lebih lanjut.

Ini artinya seperti motivator yang tak memiliki tangan dan kaki lengkap telah memilih terlahir dengan kondisi cacat itu untuk mencapai pembelajaran dan sekaligus berkarya.

Tentu spiritualitas dengan sudut pandang ini menjadi lebih menarik sebagai bahan obrolan dari pada ancaman hukuman neraka dan janji surga yang entah tak terbayangkan. Evolusi kehidupan tiada hentinya dan tak terbatas itulah bentuk kehidupan abadi yang perlu terus-menerus dibangun dengan kreativitas.

Kita adalah makluk spiritual yang untuk sementara waktu menjalani pengalaman sebagai manusia 







No comments:

Post a Comment