Friday 27 April 2012

[120427][Puisi] KETIKA KEINDAHAN DITUMBUHKAN


Sony H. Waluyo, 27 April 2012

Semua tumbuh melalui prosesnya…
waktu memberikan jalan untuk mencapai tujuan…
tak ada yang sia-sia dalam semua kisah itu…
selain hanya menuntun kepada yang terbaik…
dimana ketekunan memberikan polanya…
untuk menjadi ciri dan kekhasannya…
sebagaimana keping demi keping dikembangkan…

Seperti bibit bunga yang menumbuhkan batangnya…
ia mesti menancapkan akarnya ke tanah…
sebagai pegangan tegaknya batang…
dan mencari sari makanan dan air di tanah…
iapun perlukan daun untuk mengolahnya…
dibantu oleh cahaya matahari…
suatu proses yang berjalan dari waktu ke waktu…

Karya seni nan indahpun dihasilkan melalui ketekunan…
dimulai dari pikiran yang menentukan konsepnya…
yang akan mengarahkan bagaimana pekerjaan dilakukan…
bagian demi bagian dikerjakan penuh ketelitian…
untuk menorehkan semuanya dalam posisinya…
sehingga secara keseluruhan menyatu…
sebagai suatu rangkaian yang saling melengkapi…

Bilapun proses itu tak selalu mulus dijalani…
seperti daun-daun yang mengering sebelum berbunga…
daun-daun itupun hanya jatuh ke tanah…
dan dengan segera akan berubah menjadi pupuk…
sebagaimana setiap kesalahanpun…
hanya menjadi cara untuk memperbaiki diri…
demi terciptanya alur hidup yang lebih indah…

Akupun melihat keindahan bunga itu…
tak lepas dari keunikan bentuk tanamannya…
entah batangnya keras atau lentur melilit tanaman lain…
juga daunnya beraneka bentuk dan warnanya…
yang selalu menjadikan dunia ini berwarna-warni…
oleh semua cara bagaimana mereka tumbuh…
sebagai kisah-kisah keindahan semesta cinta…

==  

Karya seni bercita rasa tinggi adalah suatu hasil, oleh karena itu hal yang terpenting dalam hidup ini adalah menikmati proses perjalanan penciptaan karya-karya dlm kehidupan sehari-hari karena ketekunan, kejelian, kesabaran, kecermatan dalam setiap pekerjaan adalah komponen-komponen kepribadian yang menjadikan diri selalu terfokus pada proses menciptakan hasil-hasil yang akan memberikan kebanggaan dan kebahagiaan sehingga perjalanan hidup menjadi suatu seni bercita rasa tinggi.

--
--

love&light..^_^.

==


Thursday 26 April 2012

[120426][Puisi] CINTA SELALU MEMELUK DENGAN LEMBUT


Sony H. Waluyo, 26 April 2012

Tak mudah untuk keluar dari belitan pertentangan…
jika hati lebih mudah terbawa arusnya kegalauan…
bukan karena riuhnya suasana diluar diri…
karena itu hanyalah sebagai pemicunya belaka…
sebagai angin kecil yang bertiup lirih…
yang nyalakan kembali panasnya hati dalam diri…
seperti sekam yang selalu menyimpan bara…

Tak dipungkiri lagi betapa derasnya desakan luapan itu…
bila harga diri dibawa dalam pertaruhan…
namun melecehkan dengan kata-kata dan perbuatan…
hanya akan melukai diri sendiri lebih dalam lagi…
dan bara api itu kembali mendapatkan bahan bakarnya…
untuk disimpan lebih lama lagi dan lebih banyak…
yang kan selalu mengiringi perjalanan…

Tak pernah sekalipun kata-kata dan perilaku kasar…
menjadi lambang kebesaran hati dan keluhuran…
sehingga cita-cita luhur tak akan pernah disebut demikian…
jika cara yang digunakan adalah kekerasan…
dan kebaikanpun tak pernah memerlukan pembelaan…
karena kebaikan selalu hadir dengan caranya yang khas…
dimana santun dan kelembutan menjadi cirinya…

Cinta selalu menempatkan semuanya sebagai saudara…
dan cinta selalu diharapkan hadir justru saat ada kelemahan…
sehingga kata-kata dan tindakan kasar bukanlah jawaban tepat…
karena hanya akan memperkeruh situasi tak terselesaikan…
dan menjadi drama berkepanjangan dari masa ke masa…
yang hanya akan berakhir jika diselesaikan dengan maaf…
untuk dapat dimulainya saling memberi dukungan…

Jikapun setiap diri memiliki kelemahan…
disitulah semua kesempatan terbaik tersedia…
dimana setiap pembawa cinta kan hadir membawa solusinya…
sehingga tak ada lagi kelemahan yang tak menemukan penopangnya…
untuk bersama-sama menciptakan kisah-kisah kepahlawanan…
yang kan dituturkan dengan penuh kebanggaan…
mengenai indahnya kehidupan di semesta cinta…


love&light..^_^.

==

[120426][Puisi] AWAN PENEDUH HATI


Sony H. Waluyo, 26 April 2012

Mentari siang bergerak mencapai puncaknya…
langit tanpa awan membuat cahayanya bebas mencapai tanah…
akupun berjalan sambil menahan haus…
mencari bayang-bayang pohon yang tak seberapa lebarnya…
untuk sedikit mengurangi gerahnya udara…
sementara perjalanan mendaki ini masih cukup jauh…

Jika ini yang disebut siang yang teramat cerah tanpa awan…
dengan langit biru yang membentang luas…
mestinya inipun suatu keindahan yang diimpikan…
apalagi ditambah dengan pemandangan yang begitu terbuka…
sehingga matapun bisa menjangkau gunung-gunung di kejauhan…
semuanya tersedia sebagai apa adanya…

Pikiran ini sedikit mengobatiku dari letihnya kaki melangkah…
sambil menikmati peluh yang bercucuran…
membasahi tubuh dan memberikan kesegaran…
mengajak aku untuk mengenali apa yang disebut kenyamanan…
di saat aku dihadapkan pada kenyataan…
bahwa cerah dan birunya langit berarti tanpa awan peneduh…

Namun tak ayal akupun tetap merindukan…
ada angin yang sudi bertiup untukku…
membawa awan-awan kecil itu bergeser kesini…
untuk memayungiku dari teriknya matahari…
awan yang sering disebut lambang kegalauan hati…
yang kini aku rindukan sebagai payung…

Perjalanan ini menyadarkan aku tentang penilaian…
yang dilekatkan pada suatu keadaan…
ternyata bukanlah suatu nilai yang bersifat permanen…
karena aku selalu menilai baik-buruknya dari kepentinganku…
dikatakan buruk jika aku mendapatinya menyusahkanku…
dikatakan baik hanya jika aku menerima manfaatnya…

Kini akupun bisa belajar bahwa awan itupun…
memberikan keteduhan di kala kepanasan…
sehingga akupun hanya perlu melihat setiap situasi…
dari dampak manfaat yang akan diberikan…
yang kan menggiringku ke suatu ujung perjalanan…
dimana kebahagiaan demi kebahagiaan bisa dirasakan…


love&light..^_^.

==




Wednesday 25 April 2012

Menghargai Diri Sendiri

Sony H. Waluyo, 26 April 2012


Cara jitu utk menghargai diri sendiri (tanpa terjebak dlm kesombongan) adalah dg menghargai orang lain (pendapat, karya dll.), krn pd saat seseorang mampu menghargai, maka mereka yg sedang jatuhpun akan dipandangnya sebagai sedang berusaha utk maju dan hanya perlu motivasi/dukungan utk bangkit dan bergerak lagi, shg yg keluar dr mulutnya dan perilakunya akan selalu positif baik, dg demikian iapun akan membuat diri selalu berharga dan "mencahaya"...

love&light.♥.^_^.

MISTERI HIDUP

Sony H. Waluyo, 26 April 2012

Misteri Tuhan atau misteri kehidupan yg terbesar adalah bhw Tuhan total Maha Cinta dg kata lain bahwa kehidupan ini sejatinya indah... Misteri itu aman tersembunyi krn manusia percaya misteri itu tdk akan terungkap shg tdk pernah mencoba mengungkapnya. Ganjalan lainnya adalah kepercayaan bhw Tuhan bisa murka dan menghukum dg keras spt kepercayaan thd neraka. 

Sama spt misteri itu dibawa-bawa dlm pikiran sendiri ttg murka Tuhan, maka cinta Tuhan yg tak terperi itupun selalu dibawa-bawa oleh setiap orang, dan dg mudah akan mulai dikenali saat orang bersedia menggunakan energi cinta utk menyapa sesamanya dan aktif bertutur kata santun dan selalu menghargai sesama termasuk memaafkan dan memotivasi sesama dg ide2 kreatif. Cinta Tuhan selalu hadir melalui kehidupan dan sesama shg setiap orang yg memberikan cinta dan perhatian dg sendirinya mengalirkan cinta Tuhan.

love&light.♥.^_^.

[120426][Puisi] KEINDAHAN HIDUP SETIAP SAAT


Sony H. Waluyo, 26 April 2012

Ketika kebisuan malam memulai merayapi diri…
terang yang semula menyelimuti bumipun meredup…
namun kehangatannya terus mengalir dalam tubuhku…
mengajari aku untuk melihat dengan terang batinku…
sehingga gelapnya malam hanyalah cara indah…
yang memanggil hati untuk melihat dengan cara lain…

Pandanganku menyapu langit malam berbintang…
mengingatkan aku bahwa cahaya selalu ada…
dan tak pernah sekalipun benar-benar gelap…
sehingga akupun bisa sejenak melepaskan diri…
dari pesona dunia yang sering menyilaukan kesadaranku…
melihat manusia berkejaran memuaskan keinginannya…

Dalam keheningan inilah aku mendapat waktuku sesungguhnya…
untuk memaknai setiap peristiwa yang menyapa…
sehingga aku bisa mengenali kembali diriku…
dari semua rasa hidup yang kunikmati…
menyusuri kembali apa yang terjadi dalam arah terbalik…
yang berujung pada pikiran-pikiranku sendiri…

Kesadaran yang sering aku lupakan…
yang lebih banyak disebut sebagai mimpi…
namun aku menikmatinya sebagai bagian lain…
dari diriku sendiri yang tetap hidup dalam tidur malamku…
banyak cerita yang sering hidup dengan cara berbeda…
dengan alur kisah-kisah di siang hariku…

Semua itu mengajarkan aku untuk melihat dengan cara lain…
bahwa kehidupan ini bisa dimaknai dengan berbagai rupa…
seperti gelapnya malam tidaklah mutlak berarti kepedihan…
dan terangnya siang juga tidak mutlak berarti keindahan…
dimana di siangpun banyak orang merasakan kelaparannya…
sementara malampun bisa dinikmati keindahan pesonanya…

Aku hanya perlu bijaksana dengan semua pikiranku sendiri…
agar dapat melepaskan diri dari anggapan-anggapan…
yang menjadi kebenaran yang diakui dan didesakkan…
untuk diterima dan membelenggu caraku menikmati hidup…
karena kebahagiaan selalu diawali dengan pikiranku sendiri…
dimana aku bisa berpikir dengan lebih menghargai semuanya…

Di tengah kebisuan malam inipun aku bisa lebih menyadari…
untuk menerima sapaan alam yang mengajak beristirahat…
sehingga ada waktu sejenak untuk merenungi hidup…
dan melepaskan semua kepenatan saling bersaing…
menikmati mimpi yang menyatakan dunia lain…
bahwa semua dipanggil untuk menjalani kebahagiaan…

Dan malampun juga menyediakan keindahan lain…
seperti wijaya kusuma yang memekarkan bunganya…
dengan keharumannya yang terbawa angin malam…
keindahan yang selalu tersedia bagi yang menyediakan diri…
untuk menikmatinya karena hanya tersedia di malam hari…
karena esok paginya ia telah layu kembali…

Kini aku makin siap untuk menjalani hidup ini…
dengan menerima dan melihatnya apa adanya…  
bahwa setiap siang ada keindahannya…
dan setiap malampun tak kurang keelokannya…
dan akupun dipanggil untuk menyatu dengan alam ini…
untuk selalu berbagi keindahan dalam hidupku…

--
--

love&light..^_^.

==




==

[120426][Artikel] Humanis Universal

Sony H. Waluyo, 26 April 2012

Humanisme universal tidak berpihak kepada suatu kelompok agama atau politik kekuasaan, melainkan berdiri independen untuk kemanusiaan, karena semua adalah saudara adanya. Semua adalah benih kehidupan yang sedang dalam proses pertumbuhannya. Benturan-benturan pengalaman hidup hanyalah cara-cara dan jalan-jalan yang dipilih dan ditempuh oleh masing-masing pribadi untuk tumbuh semakin bijaksana dan mengembangkan kehidupan selaras dengan tumbuhnya alam dan kehidupan itu sendiri.

Spiritualitas melihat bahwa planet bumi inipun suatu bentuk kesadaran yang sedang terus tumbuh dimana semua penghuninya menjadi bagian dari pertumbuhan kesadaran ibu bumi. Maka setiap pribadi dipanggil untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian agar dapat selaras dengan getaran kesadaran Ibu Bumi dan rencana pertumbuhan alam semesta melalui pengalaman-pengalaman hidup dengan membantu Ibu Bumi dan menjadi bagian dari pelestarian dan pertumbuhan Ibu Bumi.

Dimana ada kelemahan, disanalah selalu ada sesuatu untuk dikerjakan demi terciptanya keindahan, damai dan bahagia.

love&light.♥.^_^.

Sunday 22 April 2012

[120423][Puisi] BERBAGI CINTA


Sony H. Waluyo, 23 April 2012

Setiap orang pada dasarnya suka berbagi dalam hidup…
apa yang dianggap terbaik untuk diberikan…
sesuatu yang kan jadikan orang lain bahagia…
bila menerima yang dinasehatkan…
sebagaimana ia sendiri rasakan manfaatnya…
menjadikan dirinya raih pencapaiannya kini…

Sekalipun sering tanpa disadari…
tak semua nasehatnya membawa dirinya sendiri…
membawa hasil buah yang rasanya bahagia…
selain suatu harapan kan sampai terkecap jua…
di masa yang disebutnya sebagai waktu kemudian…
namun itulah yang bisa jadi pegangannya…

Ini semua bukanlah suatu kesalahan…
kerna berbagi tetaplah keindahan…
dimana setiap diripun dapat belajar memberikan…
dan melepaskan beban dengan didengarkan…
sehingga ringanlah diri setelah sumbatan itu terbuka melepaskan…
dan apa yang disampaikanpun bisa dibacanya sendiri…

Demikianlah setiap diri mengenali dirinya sendiri…
dengan melihat apa yang telah diperbuatnya…
yang adalah gambaran dari kepribadiannya sendiri…
apa yang telah dicapainya dalam perjalanan hidup…
terpantulkan dari orang-orang di sekitarnya sebagai cermin…
untuk dibacanya sebagai rambu-rambu untuk diri sendiri…

Setiap nasehat yang ditemukan…
tak lain adalah untuk para penemunya sendiri…
karena semua itu muncul secara khusus pada situasinya sendiri…
dimana setiap orang adalah unik…
dengan latar belakang masing-masing…
sehingga akan dipahami dalam konteks masing-masing diri…

Bilapun temukan desakan tuk terima nasehat…
cukupkan ruang untuk mendengarkan…
karena mereka hanya perlukannya sebagai curahan…
yang kan legakan timbunan itu terlepaskan…
penolakan kan hanya jadi sumbatan bagi penderitaannya…
sebagaimana kan terlihat bila emosinya meledak…

Terima kasih untuk setiap senyum…
yang sering lebih berarti dari pada kata-kata…
karena setiap diri mendambakan untuk boleh diterima…
dan pencapaiannya mendapatkan penghargaan…
sebagai pendorong hatinya untuk terus melangkah mencari…
jalan menuju tujuan yang masih perlu terus dilalui…

Biarkan hati belajar memaklumi…
sehingga apa yang berlalu segera terlepas kembali…
tak perlu menahannya yang kan menjadi beban sendiri…
cukuplah dengan senyumnya sebagai pupuk persaudaraan…
dan tak perlu berkurang tali persahabatan…
dimana semesta cinta kan terus tersambungkan untuk terangkaikan…

--
--

Love&light,<3.^_^. 

==

[120422][Artikel] SIKAP MENGHADAPI PERDEBATAN MENGENAI KEBENARAN

Sony H. Waluyo, 22 April 2012

Memperbicangkan tentang kebenaran seringkali menyeret diri pada perdebatan tanpa ujung dan tak jarang saling melukai hati para peserta diskusinya. Karena segala sesuatunya merupakan proses yang berjalan dan melibatkan berbagai dinamika, dan orang cenderung melihat pada suatu titik atau suatu sudut pandang, maka kebenaranpun tetap aman menjadi misteri.

Oleh karena itu dari pada waktu habis untuk berdebat, para pelukis lebih suka menyibukkan diri dengan melukis, para penyanyi menembangkan syair-syair cinta, para penyuka tanaman hias sibuk memperindah taman, para penyair menggubah syair-syair kasih; karena mereka memahami bahwa saat semakin banyak manusia mampu menghargai keindahan, dengan mudah akan memahami bahwa dualitas baik-buruk/salah-benar itu adalah satu kesatuan adanya. 

Seorang pencari kebenaran yang melakukan pencariannya dengan sibuk mencari kesalahan-kesalahan sebenarnya hanya akan mengumpulkan kesalahan-kesalahan dan iapun akan tenggelam dalam perdebatan dan kritik-kritik mengenai kesalahan-kesalahan; sehingga akan semakin jauh dari kebenaran itu karena yang disimpan pada dirinya adalah hal-hal yang disebutnya sebagai kesalahan-kesalahan. 

Jika ia mulai menghargai setiap informasi dan menyimpannya sekalipun ia belum memahaminya, maka ia akan mulai menjalin rangkaiannya saat satu per satu dirinya dibawa ke pengalaman-pengalaman dimana pengetahuan-pengetahuan itu mulai menambal lubang-lubang dan menjembatani perjalanannya memahami; sehingga semakin yakin pasti bahwa semuanya baik-baik saja dan segera akan diketahuinya. 

Mengenai dualitas baik-buruk/salah-benar, yang perlu diingat adalah bahwa kedua sisi itu saling melengkapi sehingga merupakan satu kesatuan, seperti dua muka dari sekeping koin. Contoh dalam bentuk proses; daun yang kering dan gugur bukanlah hal yang salah karena ia hanya jatuh ke tanah dan terurai kembali dan menjadi kompos. Contoh lainnya; untuk bisa naik sepeda akan menghadapi resiko jatuh, sehingga jika tidak mau mengambil resiko jatuh maka tidak akan pernah belajar naik sepeda. 

Begitulah semua hal terpecah-pecah dalam apa yang dinilai dengan baik-buruk/benar-salah dan orangpun sibuk memperdebatkan pengelompokannya sehingga misteripun takkan terjawab selama masih berusaha memisahkan antara benar dan salah.

Maka yang diperlukan adalah menjahitkan atau menyatukannya atau melihat komponen-komponen dan prosesnya sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi. 

Seorang guru spiritual pasti paham bahwa uraian penjelasannya secara deskriptif tidak akan pernah mampu menjelaskan atas pertanyaan muridnya, termasuk pertanyaan tentang apa itu kebenaran ini sehingga yang bisa dilakukannya adalah hanya memberi muridnya rambu-rambu dan membiarkan si murid mencobanya, mengalami situasinya, nglakoni, sehingga si murid baru akan tahu persis, mungkin setelah beberapa kali mencoba. Dan perlu diingat, seseorang mungkin sudah ratusan kali mencoba hidup, gagal lagi, mencoba lagi, gagal lagi, berulang kali; namun kali ini, dengan cinta pasti akan berhasil.

love&light..^_^.

==

[120422][Artikel] MENGHADAPI MASALAH


Sony H. Waluyo, 22 April 2012

Berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan adalah hal lumrah, namun ketika pikiran fokus pada hal-hal yang tidak menyenangkan, maka semakin menumpuklah alasan untuk membuat diri sendiri mesti marah-marah terhadap situasi tersebut. Segudang alasanpun dengan segera tersedia untuk mendamprat masalah tersebut. Monster kemarahan itu makin dan makin besar dengan semakin terkumpulnya amunisi yang siap meledak-ledak.

Namun jika hati lebih sedikit sabar, pikiran akan cukup tenang untuk melihat masalah dari berbagai sisi. Satu per satu gagasan-gagasan muncul untuk menyapa dengan lembut. Selalu ada celah untuk menanggapi dengan bijaksana. Bahkan pikiran akan semakin tajam terasah saat membiasakan diri bersikap lembut. Amunisi sentuhan lembutpun semakin terkumpul untuk menyentuh dengan cahaya cinta dan kebijaksanaan, karena justru situasi-situasi sulit itulah yang mengasah hati seseorang untuk menjadi semakin bijaksana.

Suatu kesalahan adalah lumrah, tetapi mempergunjingkannya dan memakinya tidak akan memperbaiki kesalahan itu, bahkan semakin menambah buruknya wajah kesalahan itu dan mencoreng diri sendiri, karena setiap diri tidak dipanggil untuk memperunyam keadaan, melainkan untuk memberikan sentuhan lembutnya sehingga situasipun kembali membaik dan semakin cerah.

Kecerdasan semesta itu tersimpan di bawah sadar dimana setiap benturan hidup hanyalah situasi yang memungkinan atau mendesak orang untuk diam bertanya pada dirinya sendiri, mencoba membuka memory bawah sadarnya, sehingga jika semakin hening dengan mudah dia akan mampu mengaksesnya untuk menanggapi setiap situasi pelik yang dihadapinya dengan cara-cara bijaksana. Itulah yang sering juga disebut sebagai energi cinta (secara universal disebut juga jati diri/higherself). Alam ini secara alamiah melatih diri untuk menggunakan kecerdasan semesta ini, seperti benturan-benturan hidup itu yang hanyalah situasi yang memaksa orang untuk “bercahaya” dengan solusi-solusi bijak.

--
[http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3795535529875&set=a.3450008251909.2158696.1321815697&type=3]
--

love & light [mencintai dan mencahayalah]... ♥.^_^.

==

Saturday 21 April 2012

[120421][Puisi] TEMPAAN HIDUP


Sony H. Waluyo, 21 April 2012

Jikapun sampai terbenamnya mentari…
dan langkah yang berujung letih itu…
mesti kan dimulai di esok hari…
gelapnya malam yang mulai selimutkan tabirnya…
memberi sejenak waktu untuk menyekanya…
bersama angin malam yang bisikkan mimpi indah…

Setiap haripun selalu memiliki hari esok…
sehingga segala sesuatupun telah diselesaikan…
untuk setiap bagian yang diakhiri saat ini…
suatu hal yang kadang sulit untuk menerimanya…
bahwa apa yang telah dicapai hanya perlu disyukuri…
beban untuk esok hari biarlah untuk waktunya nanti…

Bila hati ini tercukupkan dengan berkat yang telah diterima…
ada banyak kebahagiaan yang bisa dinikmati…
seperti kembang-kembang yang dijumpai di sepanjang jalan…
yang hadir untuk menyejukkan hati…
begitulah seringkali banyak anugerah yang hanya perlu disadari…
bahwa setiap saat selalu ada yang tersedia tersaji…

Jika hari demi hari yang telah berlalu membuktikannya…
anugerah hari esok adalah suatu kepastian…
yang kan hadir bersama bergulirnya waktu yang dijalani…
sebagaimana akan dikenali melalui rasanya kehidupan…
ketika disadari bahwa setiap benih yang tumbuh…
selalu memiliki kesempatan untuk berbunga dan berbuah…

Peliknya masalahpun bukanlah pengganjal perjalanan…
seperti tanah keras yang berbatu yang mesti ditembus…
oleh akar-akar pohon besar yang tinggi menjulang…
karena ia tak mungkin bisa berdiri di tanah berlumpur…
dan sebagaimana ia tumbuh melalui berbagai masa…
tempaan hidup hari inipun bisa dinikmati untuk disyukuri…

--
[http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3790856532903&set=a.3514857913110.2159987.1321815697&type=1]
--

Love&light,<3.^_^.

==

Friday 20 April 2012

[120420][Puisi] HENINGKU UNTUK SEMESTA CINTA

Sony H. Waluyo, 20 April 2012

Malam beranjak semakin larut dalam gelapnya…
awan yang menutupi langit sehabis hujan tak sisakan ruang tuk bintang…
kunang-kunangpun nampaknya enggan bercengkerama…
hanya katak yang bersahutan merayakan berlimpahnya hujan…
sehingga sepi itupun nampaknya tetap bukan tanpa suara…
dan gelapnya malam masih menyisakan bentuk samar pepohonan…

Apakah malam seperti ini yang disebut hening?…
jika tak semua maklukpun pulas di larutnya malam…
dan air di selokan itu terus menyanyikan gemericiknya…
sehingga daun yang jatuh ke tanahpun sulit terdengar…
bahkan mungkin tak perlu mencari yang jauh…
ketika detak jantungpun terus memompakan darah…

Pikirankupun terus mengalir membaca…
dan ketika beralih-alih ada begitu banyak hal tersadari…
yang selama ini lepas dari perhatian…
seolah-olah mereka tidak ada di sekitarku…
kehadirannya baru aku sadari saat aku menerima mereka…
seperti semut yang merambat di tanganku sejak tadi…

Bahkan akupun semakin merasakan diriku…
yang sedang mengamati semua yang berlalu…
sehingga akupun mesti menerima kenyataan ini…
aku yang sedang melihat semua satu per satu…
yang hadir mewarnai semesta ini melalui kisah masing-masing…
sehingga melihat alam yang tumbuh dalam dinamikanya…

Akupun masuk dalam drama yang kadang nampak saling bertentangan…
ketika jika kupu-kupu itu harus menjadi ulat…
dan ulat itu makan daun-daun pohon itu…
namun setelah menjadi kupu-kupu ia mengambil madu…
dengan cara demikian bunga pohonpun diserbukkan menjadi buah…
sehingga pohon itu memiliki benih baru untuk kelestariannya…

Sering kali rangkaian cerita drama ini tak sesederhana itu…
sebagaimana aku tersadarkan oleh suara katak itu…
yang menjadi santapan ular yang juga makan tikus…
namun ular juga sering ditakutkan petani karena racunnya…
sementara petani tetap perlu bersahabat dengannya…
supaya padi di sawahnya tidak habis dimakan tikus atau ikan…

Aku mulai melihat semuanya lebih lengkap…
sekalipun tetap ada banyak hal yang lepas dari pengamatan…
seperti ketika pestisida merusak rangkaian kisah ini…
dimana saat salah satu bagian kurang atau terhilangkan…
keseluruhan sistem yang melibatkan berbagai makluk itu…
kehilangan keseimbangannya dan menjadi masalah besar…

Kini aku menjadi menyadari begitu sedikit hal yang kutahu…
dimana selama ini ada begitu banyak hal terlewatkan…
saat aku begitu disibukkan dengan berbagai rupa…
untuk memenuhi semua yang menjadi keinginanku…
untuk apa yang disebut sukses dan bahagia…
bahwa keseimbangan alam itu telah disiapkan sejak semula…

Aku hanya perlu berdamai dengan diriku sendiri…
untuk tidak berisik dengan hasrat kepentinganku sendiri…
sehingga bisa berdamai dengan semua komponen alam…
yang masing-masing memainkan peran saling terkait…
yang menciptakan keseimbangan yang harmonis…
akupun kan memainkan peranku dalam kesatuan semesta cinta ini…
 
--
[http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3784098443955&set=a.3450357580642.2158706.1321815697&type=3]
--

Love&light,<3.^_^.

==

Thursday 19 April 2012

[120420][Artikel] Keheningan Batin & Luruhnya Ego

Sony H. Waluyo, 20 April 2012

... keheningan batin sering disebutkan dg matinya pikiran... namun saat didiskusikan, deskripsi ttg matinya pikiran itupun hrs disampaikan melalui pikiran... hmmm... dan saat diskusi itu mjd perdebatan sengit ahli keheningan batinpun bisa malah menjadi sangat berisik pikirannya...

... jika keheningan batin didefinisikan sbg lenyapnya ego, saat didiskusikan oleh ahli keheningan batin maka peran nara sumber dan audienspun mjd ego2/aku2 yg berdiri pd posisi masing2... dan jika diskusi berkembang mjd perdebatan shg pihak2 memutus tali silahturahmi maka justru topik keheningan batinpun bisa mjd tembok kekar yg scr efektif mempertegas kemunculan ujud ego2 yg terlibat dlm perdebatan sengit itu yg berakhir dg pemisahan-pemisahan... ego-ego yang marah satu sama lain dan tidak mau kenal lagi…

Hening dan luruhnya egoisme hanya akan tercipta saat masing2 mampu menerima, menghargai apapun apa adanya, memaafkan dan merangkulnya dg cinta dlm solusi2 bijaksana...  shg tercipta semesta cinta... Oness of All... Kita semua bersaudara yg mengisi peran masing2 utk saling melengkapi bagian dr alam semesta ini dan dlm satu gerak selaras...

Dalam heningnya sebatang tanaman yang terdiri dari akar, batang, ranting dan daun bergerak selaras untuk menghasilkan kembang-kembang cantik mempesona sbg bagian dari pesona indah dan damainya kehidupan…


love&light.<3.^_^. 

==


[120419][A] ENERGI CINTA

Cinta sering disalahartikan dengan "memiliki" seperti dalam ungkapan "pacarku" atau "istriku" atau “suamiku”. Mencintai akan dimurnikan justru pada saat mendapatkan pengalaman cinta ditolak, putus pacar, kehilangan barang, dimana ketulusan diuji dan diluruskan pemahamannya. Rasa sayang tidak akan berubah menjadi benci jika memang sungguh-sungguh mencintai sekalipun yang dicintai pergi atau hilang karena mencintai berarti "memberi cinta" dan kebahagiaan itu datang dari memberikan cinta dan yang dicintai lebih bahagia dengan pilihan hidupnya.

Jika kehidupan adalah proses, maka ketidaktahuan bukanlah suatu kesalahan yang menetap, karena waktu akan memberinya jalan untuk mengetahui dan memahami. Memaklumi dan memaafkan akan menjadi jalan bagi diri sendiri untuk melepaskan beban sehingga lebih mudah untuk menjalani hidup sendiri dimana masing-masing diri menjalani prosesnya sendiri. Saat saling memberi cinta menjadi cara hidup, percepatan hidup dalam damai dan bahagia menjadi kepastian.

Saat seseorang mengungkapkan kata-kata yang menyakiti, pikirannya telah dipenuhi dengan kekecewaan-kekecewaan dan dirinyapun berubah menjadi monster kepedihan.

Sebaliknya, saat seseorang mengungkapkan kata-kata seni keindahan cinta, pikirannya dipenuhi ide-ide kreatif bernuansa cinta, dan iapun berubah menjadi hidup dan aktif penuh kebahagiaan sebagaimana kata-kata cinta yang menyembur dari kesadarannya.

Saat seseorang melukai orang lain, sebenarnya ia telah terluka sebelum melukai orang lain, yakni hatinya sendiri yang dipenuhi amarah.

Orang akan berhenti menggunakan kata-kata kasar saat menyadari bahwa dirinya semakin terluka saat berpikir tentang kata-kata kasar untuk dilontarkan karena pikiran-pikiran itu membebani dirinya.

Sebaliknya, orang akan makin suka menggunakan kata-kata halus dan santun saat menyadari bahwa dirinya makin sehat dan bahagia membentuk lingkungan penuh kasih dan syukur.

Cinta adalah jaminan bahwa diri sendiri selalu sehat dan orang lainpun tersenyum sehingga melihat sesama tersenyumpun membuat diri sendiri makin bahagia. Bahasa cinta membahagiakan untuk dua arah timbal balik.

Dalam prakteknya cinta dan kebijaksanaan selalu lahir dari benturan-benturan kehidupan. Orang bisa "melihat" karena pengalaman-pengalaman yang sering membuatnya "terpojok" dan saat pilihannya salah/tidak bisa dipertanggungjawabkan hanya semakin membuatnya terpojok, sehingga tidak ada pilihan lain selain bangkit dari kubangan lumpur, membersihkan diri dan hidup dengan cara-cara bijaksana, dan ia tahu apa arah pilihannya karena pengalamannya yang terbukti hanya menyakiti dirinya tentu tak akan dipilih. Ia akan yakin pasti bahwa pilihan hidup sebagai cahaya cinta pasti menjamin kebahagiaannya, karena setiap solusi bijaknya akan menjadi anugerah bagi hidupnya.

Cinta adalah energi hidup, selalu tersedia setiap saat, dan gratis. Seringkali ia hanya perlu sedikit benturan yang membuatnya lebih aktif. Situasi nyata akan membuatnya berpendar lebih terang sejalan dengan respons yang diberikannya untuk merangkul semuanya dengan cinta. Kreativitas tiada henti dan solusi-solusi keindahan menjadi ujud/manifestasi untuk mewarnai kehidupan menjadi warna-warni pelangi yang berpadu harmonis.

19 April 2012
Sony H. Waluyo

==


[120419][P] JALINAN SEMESTA CINTA

Ketika kisah ini mulai dituliskan sebagai kehidupan…
peran-peranpun mengambil posisinya merangkai alur…
belitan masalah seolah mengarah tanpa ujung…
dimana satu sama lain saling melilit dalam kebuntuan…
menyisakan hanya sedikit ruang harapan…
yang membuat kaki tetap terayun meniti zaman…

Alur kisahpun tercerai dalam berbagai cabang…
seperti pohon dengan semua cabang dan rantingnya…
menggapai cahaya matahari untuk sumber hidupnya…
di antara cabang dan ranting pohon lainnya…
menyisakan sebagian tertutup tak mendapat cahaya…
sementara yang lain mesti kuat di bawah teriknya mentari…

Ketika satu sama lain mempertanyakan kelemahan…
dan mempertengkarkan perbedaan peran yang dijalankan…
hanya akan memperumit permasalahan…
karena masing-masing hanyalah memainkan suatu fungsi…
yang akan saling melengkapi untuk seluruh kisah…
yang kan menjadi kebahagiaan bersama…

Seperti halnya pada bagian-bagian pohon…
dimana batang tak mungkin mengeluhkan dahan…
dan dahan tak perlu memprotes ranting…
sebagai hanya membebani dan menjadi tanggungan…
karena merekapun tergantung pada akar yang menopang di tanah…
dan merekapun perlu daun di ranting untuk memasok energi…

Kehidupan kan menjadi kian mudah…
dan keruwetanpun mulai terurai menjadi alur cinta…
saat masing-masing saling menghargai peran…
dan menjalankan fungsi sesuai potensinya…
sehingga memiliki kepercayaan diri untuk memberi yang terbaik…
dan menerima peran sesamanya untuk mengisi kelemahannya…

Begitulah semesta cinta senantiasa diteladankan…
oleh pepohonan yang hidup dari masa ke masa…
dalam keheningan mereka di hutan rimba…
sehingga mereka bisa tumbuh selama ribuan tahun…
menjadi rumah berbagai kehidupan…
dan semuanyapun kan menyatu sebagai rangkaian semesta cinta… 

19 April 2012
Sony H. Waluyo 


==

[120419][P] LURUH DUNIA UNTUK PESONA CINTA

Perjalanan ini memang sering kehilangan arah…
ketika tujuan tak teruraikan dengan pasti…
menjadi bayangan semu yang mendera diri…
dimana mata dan telinga menjadi petunjuknya…
gambaran pesona dunia yang memenuhi pikiran…
keinginan yang tiada habisnya untuk dimiliki…

Ketika kebahagiaan menjadi tujuannya…
dunia ini menawarkan pesonanya…
di antara persaingan mendapatkan pemuasnya…
entah berupa barang, kedudukan dan kekuasaan…
yang membuat diri merasa memiliki kebahagiaan…
tanpa peduli bagaimana cara menggapainya…

Begitu mudahnya hati terluka…
ketika cemburu akan dunia mengusik jiwa…
karena tiada habisnya menawarkan rupanya…
seolah harta menjadi pelengkap kesempurnaan…
mereka yang kalah seolah memang untuk lawan bersaing…
dimana bakti diberikan untuk memenangkan pertarungan…

Inilah tanah dimana nama Tuhan diserukan…
namun hanya menjadi ladang kepedihan…
saat kemalangan dianggap sebagai hukuman Tuhan…
dan kelompok lain tidak hidup dalam jalanNya…
sehingga dipandang layak mendapat murkaNya…
sebagaimana kejatuhan dianggap wajar untuk mereka…

Cinta yang terbiaskan oleh semunya dunia…
memanggil setiap insan untuk membangkitkan diri…
sebagai cahaya hati yang mencoba merengkuh…
sambung-menyambung menalikan kepedulian…
dimana kehancuran menjeritkan permintaan tolong…
meluruhkan ketegaran hati untuk sedikit berbagi…

Cinta menyatakan dirinya sebagai keajaiban…
ketika kehancuran itu segera tumbuh kembali…
setelah dimurnikan oleh semangat kebangkitan…
seperti rumput liar yang tumbuh di puing bangunan…
mengisyaratkan hak setiap insan untuk hidup…
dan menawarkan bunga-bunga kecilnya nan elok…

Cinta kan kian dipahami arti sejatinya…
saat setiap insan menemukan kesulitan sebagai pemurni jiwa…
yang meluruhkan baju egoismenya bersama runtuhnya pesona semu…
menjadikan semangat hidup untuk tumbuhkan jati diri…
dengan berbagi keindahan menuju harmoni alam…
sebagaimana keheningan menumbuhkan semesta cinta…

19 April 2012
Sony H. Waluyo 


Percik Cinta

Tak ada yang perlu kau sesali
biarlah jejak kaki terhapus oleh angin
namun biarkan hati ini menyimpan kenangan
kerna di kala sedihmu aku merasa berguna
dengan sedikit canda yang membuatmu tersenyum
kucintai kau dengan apa adanya

Kusadar bahwa tak selalu kubisa
pahami semua yang ada di hatimu
dan kusadari pula kutak slalu mampu brikan yang terbaik untukmu
egoku kadang membelengguku
dalam angan memilikimu
hanya demi hasrat rasaku

Waktu tlah berlalu
yang mengingatkanku makna perjalanan
bahwa kau pernah ada dengan cintamu
walau kita tak lagi di perjalanan yang sama

Tapi di setiap langkahku
kurasa kau sering hadir menemaniku
dan kini makin kusadari
betapa kucintaimu
dengan membiarkanmu memilih jalanmu
kebahagianmu adalah kebahagianku

28 Agustus 2010
Sony H. Waluyo