Thursday, 19 April 2012

[120419][A] ENERGI CINTA

Cinta sering disalahartikan dengan "memiliki" seperti dalam ungkapan "pacarku" atau "istriku" atau “suamiku”. Mencintai akan dimurnikan justru pada saat mendapatkan pengalaman cinta ditolak, putus pacar, kehilangan barang, dimana ketulusan diuji dan diluruskan pemahamannya. Rasa sayang tidak akan berubah menjadi benci jika memang sungguh-sungguh mencintai sekalipun yang dicintai pergi atau hilang karena mencintai berarti "memberi cinta" dan kebahagiaan itu datang dari memberikan cinta dan yang dicintai lebih bahagia dengan pilihan hidupnya.

Jika kehidupan adalah proses, maka ketidaktahuan bukanlah suatu kesalahan yang menetap, karena waktu akan memberinya jalan untuk mengetahui dan memahami. Memaklumi dan memaafkan akan menjadi jalan bagi diri sendiri untuk melepaskan beban sehingga lebih mudah untuk menjalani hidup sendiri dimana masing-masing diri menjalani prosesnya sendiri. Saat saling memberi cinta menjadi cara hidup, percepatan hidup dalam damai dan bahagia menjadi kepastian.

Saat seseorang mengungkapkan kata-kata yang menyakiti, pikirannya telah dipenuhi dengan kekecewaan-kekecewaan dan dirinyapun berubah menjadi monster kepedihan.

Sebaliknya, saat seseorang mengungkapkan kata-kata seni keindahan cinta, pikirannya dipenuhi ide-ide kreatif bernuansa cinta, dan iapun berubah menjadi hidup dan aktif penuh kebahagiaan sebagaimana kata-kata cinta yang menyembur dari kesadarannya.

Saat seseorang melukai orang lain, sebenarnya ia telah terluka sebelum melukai orang lain, yakni hatinya sendiri yang dipenuhi amarah.

Orang akan berhenti menggunakan kata-kata kasar saat menyadari bahwa dirinya semakin terluka saat berpikir tentang kata-kata kasar untuk dilontarkan karena pikiran-pikiran itu membebani dirinya.

Sebaliknya, orang akan makin suka menggunakan kata-kata halus dan santun saat menyadari bahwa dirinya makin sehat dan bahagia membentuk lingkungan penuh kasih dan syukur.

Cinta adalah jaminan bahwa diri sendiri selalu sehat dan orang lainpun tersenyum sehingga melihat sesama tersenyumpun membuat diri sendiri makin bahagia. Bahasa cinta membahagiakan untuk dua arah timbal balik.

Dalam prakteknya cinta dan kebijaksanaan selalu lahir dari benturan-benturan kehidupan. Orang bisa "melihat" karena pengalaman-pengalaman yang sering membuatnya "terpojok" dan saat pilihannya salah/tidak bisa dipertanggungjawabkan hanya semakin membuatnya terpojok, sehingga tidak ada pilihan lain selain bangkit dari kubangan lumpur, membersihkan diri dan hidup dengan cara-cara bijaksana, dan ia tahu apa arah pilihannya karena pengalamannya yang terbukti hanya menyakiti dirinya tentu tak akan dipilih. Ia akan yakin pasti bahwa pilihan hidup sebagai cahaya cinta pasti menjamin kebahagiaannya, karena setiap solusi bijaknya akan menjadi anugerah bagi hidupnya.

Cinta adalah energi hidup, selalu tersedia setiap saat, dan gratis. Seringkali ia hanya perlu sedikit benturan yang membuatnya lebih aktif. Situasi nyata akan membuatnya berpendar lebih terang sejalan dengan respons yang diberikannya untuk merangkul semuanya dengan cinta. Kreativitas tiada henti dan solusi-solusi keindahan menjadi ujud/manifestasi untuk mewarnai kehidupan menjadi warna-warni pelangi yang berpadu harmonis.

19 April 2012
Sony H. Waluyo

==


No comments:

Post a Comment