Terkait dengan hal di atas, perlu disadari bahwa kematian bukan berarti bebas dari penjajahan itu, sebab jiwa hidup abadi dan selama belum mampu membebaskan diri dari mind control (kendali pikiran), maka dalam kehidupan baru tetap terus ada di bawah kendali pikiran melayani para penguasa bayangan itu.
Janji surga hanyalah janji manis seperti banyak terlihat dalam janji-janji politik yang melibatkan praktek reliji. Gerakan-gerakan radikal keagamaan terkait politik hanya menyoroti keadaan itu dimana praktek pemaksaan kehendak dengan ancaman dan kekerasan adalah upaya paksa untuk mengatur manusia. Ketakutan adalah ciri khas cara penguasa bayangan mengendalikan manusia agar tunduk pada mereka sementara menjanjikan iming-iming surga jika patuh.
Perlu lebih mencermati fakta sebenarnya dengan janji-janji manis tentang surga. Tidak ada penyelamatan dan penyelamat yang dapat membantu jiwa orang yang tidak mau diselamatkan. Alam mengajarkan bahwa kepompong mesti bertapa dan melewati celah sempit untuk bisa keluar dari cangkangnya sehingga bisa terbang bebas sebagai kupu-kupu cantik.
Para penguasa bayangan yang mengontrol bumi adalah makhluk multidimensi. Artinya saat kita mati hanyalah bergeser ke dimensi lain yang juga masih dalam kendali kekuasaan mereka. Jika tetap memiliki pola pikir sama, berarti masih ada dalam genggaman kendali mereka. Mereka bisa mengatur jiwa kita untuk terlahir kembali ke dimensi fisik ini (reinkarnasi) yang dengan demikian akan kembali dan melanjutkan melayani mereka. Emosi seperti rasa takut, khawatir dan kemarahan adalah asupan energi bagi mereka dan oleh karena itu kita dijebak untuk hidup dalam ketakutan.
Latihan spiritual dan kebijaksanaan hidup adalah cara untuk keluar dari cengkeraman itu sehingga tumbuh menjadi jiwa merdeka, yang digambarkan oleh metamorfosa kupu-kupu. Jiwa-jiwa melalui latihan spiritual mampu mengembangkan kecerdasan dan kebijaksanaan mereka sehingga dapat mempertimbangankan segala sesuatunya secara mandiri, yang artinya tidak akan bisa dikendalikan lagi atau merdeka menentukan dan mengelola cara hidupnya secara membahagiakan.
“Penjara terbesar yang mengkerangkeng jiwa manusia adalah rasa takut akan apa yang dipikirkan oleh orang lain.”
~ David Icke
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment