Sunday, 14 October 2018

Hubungan Ketenangan, Kecerdasan dan Kreativitas

Jiwa yang tenang mampu mencermati lebih jeli dan teliti, memproses data lebih banyak, melihat alternatif lebih tepat untuk solusi paling bijak.

Sering kali jiwa yang tenang memilih diam jika solusi paling tepat itu mengancam jiwanya. Ia memilih bersikap bijak dengan diam menunggu waktu dan situasi lebih tepat untuk mengungkapkannya dan memilih melakukan apa yang bisa dilakukan.

Jiwa yang tenang sadar bahwa alam tidak terburu-buru, semua dilakukan dengan tenang dan dalam ketenangan itu alam menumbuhkan bunga-bunga indah.

Dalam hening ia mencintai semuanya dengan tulus dan oleh karena itu ia memilih bersikap diam untuk tidak melukai. Itulah mengapa jiwa yang tenang seolah merespon seperlunya dan menghindari perdebatan.

Di antara hiruk-pikuk kehidupan ini, jiwa-jiwa tenang terus bergerak, pelan namun pasti, tumbuh selaras bersama alam menciptakan keindahan. Mereka hanya terlihat oleh sesama mereka yang bersikap tenang melakukan perubahan-perubahan secara internal.

Awan di langit bisa dilihat ketinggiannya dengan namun dalamnya samudera sulit dilihat dan ditebak. Wawasan dan pemikiran mereka yang tenang tak terjangkau oleh mereka yang gaduh. Ide-ide kreatifnya seringkali tak terduga sekedar menggambarkan luasnya pengetahuannya.
“Orang yang tenang memiliki pemikiran-pemikiran yang paling lantang. Dalam keheningan seseorang dapat mendengar ide-ide kreatif yang ditransmisikan oleh alam yang memandu untuk menciptakan bentuk-bentuk kehidupan indah. Alam adalah getaran dengan frekuensinya yang memuat data, informasi, petunjuk dan pengetahuan yang terbuka aksesnya dengan cara dan sikap hening mendengarkan”

...((( <3 )))...

No comments:

Post a Comment