Kau tidak akan menyadari bahwa ada kehidupan lain di luar penglihatan dan persepsimu sebab kau telah membatasi dirimu sendiri dengan ketakutan dan kekhawatiran itu. Kau menganggap cara-cara lain itu sebagai ancaman yang perlu dihapuskan.
Itulah mengapa para pembebas disebut kafir dan sesat sebab mereka memiliki pengetahuan dan pemikiran yang berbeda denganmu. Sementara manusia juga terus-menerus terlibat dalam pertengkaran dan permusuhan sebab menganggap pengetahuan dan pemikiran yang berbeda itu sebagai ancaman.
Ketakutan dan kekhawatiran memenjarakan jiwamu dalam kehidupan panjang, dari satu periode ke periode lainnya, dari satu kelahiran ke kelahiran lainnya namun karakter kejiwaanmu masih sama yakni hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran. Kisah-kisah hidupmu dalam raga yang berbeda-beda hanya memenuhi ketakutan dan kekhawatiranmu.
Jiwa yang merdeka adalah jiwa yang bebas dari ketakutan dan kekhawatiran sehingga selalu menemukan cara-cara baru untuk mengekspresikan kebahagiaannya. Jiwa merdeka memiliki pengetahuan dan sadar akan akibat dari pikiran dan perbuatannya sehingga disebut jiwa yang terbangkitkan kesadarannya. Ia hidup dengan cara-cara bijaksana sehingga tidak melukai dan mencelakai dirinya sendiri.
Mencintai diri sendiri bukan berarti egois dan tidak peduli, sebaliknya malah jiwanya yang begitu peka akan sedih dan terluka melihat penderitaan sesama. Cinta membuatnya bertindak dengan hati-hati dan cermat untuk tidak melukai sesama dan oleh karena itu ia menarik diri dari kebiasaan umum yang sering saling melukai, standar hidup yang tidak dikenal oleh umum.
Cinta dan kebijaksanaan adalah cahaya penerang hidupnya dan kebahagiaan diekspresikan dalam karya-karya kreatif yang indah.
“Senjata paling potensial bagi pihak penindas/penjajah adalah pikiran dari pihak yang ditindas/dijajah”
~ Steve Biko
Politik devide et impera (memecah belah) yang digunakan di era kolonialisasi/penjajahan sudah banyak dipelajari namun tidak banyak disadari maknanya. Adu domba yang digunakan untuk memecah belah itu pada prakteknya adalah menciptakan ketakutan-ketakutan.
Kampanye politik dengan mengatakan bahwa lawan politiknya adalah ancaman yang harus ditakuti dengan propaganda kelemahan atau keburukannya adalah cara penindas yang memanfaatkan pikiran pihak yang ditindas yakni rakyat calon pemilih untuk membelanya.
Ancaman neraka abadi yang menakutkan yang sesungguhnya tidak ada adalah cara para makhluk yang hidup dari makanan berupa energi negatif untuk menjebak jiwa-jiwa hidup dalam ketakukan dan terus-menerus memproduksi dan memancarkan energi negatif sehingga para makhluk itu terus mendapatkan makanan dan bertahan hidup. Makhluk pengasup energi negatif akan kelaparan saat jiwa-jiwa tidak lagi takut dan berubah memancarkan energi cinta yang adalah energi positif. Jiwa-jiwa hanya akan bebas dari perbudakan makhluk pengasup energi negatif saat berubah memancarkan cahaya cinta.
...((( 💓 ))))...
No comments:
Post a Comment