Orang berjiwa besar membicarakan tentang ide-ide. Orang rata-rata membicarakan tentang hal-hal/barang/benda. Orang berjiwa kecil/kerdil membicarakan orang lain (gosip/negativitas).
Suasana gaduh dalam beberapa tahun ini memperlihatkan dan menyoroti pesan di atas. Persaingan politik yang dikemas dengan agama begitu menyita waktu dan perhatian di dunia maya dengan hoax dan bullying yang isinya tentang menjatuhkan orang lain, membicarakan keburukan orang lain, mencari-cari kelemahan dan kesalahan orang lain. Sedemikian menyita perhatian karena ceramah-ceramah keagamaanpun bermuatan negativitas ini.
Tanpa sadar banyak yang mengira bahwa dengan cara menginjak orang lain mereka bisa berdiri lebih tinggi naik lebih tinggi. Mereka mengira terlihat lebih baik dan unggul daripada orang lain pesaingnya.
Masyarakat yang hidup dengan cara ini sedang menciptakan kehancurannya sebab memiliki pemimpin yang berprinsip seperti ini akan selalu menyalahkan pihak lain daripada memberikan solusi dan merasa urusannya sudah selesai dan tetap berkuasa didukung oleh pengikut fanatik terlebih jika mampu merekrut penganut agama.
Masyarakat pada tingkatan ini tidak mampu memahami ide-ide cerdas. Ide-ide yang memerlukan proses berpikir dianggap gangguan, sebab ide cerdas perlu proses berpikir untuk memahami dan proses mengoperasikan ide-ide itu untuk mewujudkannya. Ide-ide cerdas melibatkan perubahan di dalam diri. Tidak cukup berdoa memohon namun perlu bergerak dan melakukan perubahan diri. Masyarakat di tingkat bawah ini lebih suka memilih janji-janji surga sebab tidak perlu berpikir dan mengubah diri.
Pemikiran dan ide kreatif sudah tentu merupakan hal baru, diluar kebiasaan, diluar standar umum sehingga mereka yang memiliki pemikiran dan ide kreatif dianggap aneh, menyimpang dari apa yang dianggap benar secara umum, bahkan dianggap kesombongan. Banyak orang takut selain enggan beringsut dari kebiasaannya.
Namun ada saatnya nanti setelah semakin banyak orang tersadarkan merasa bahwa membicarakan negativitas, terlebih tentang orang lain, sebagai tabu. Proses penyadaran ini tengah berlangsung melalui pengalaman keliru memilih pemimpin politik dan agama yang isi pembicaraannya bermuatan negativitas ini. Proses pembelajaran sering melalui pengalaman, terbentur-bentur baru sadar.
Masyarakat yang tercerahkan akhirnya akan lebih memilih menikmati inspirasi-inspirasi dan ide-ide kreatif yang selalu segar untuk membawa mereka pada kehidupan damai, indah, sejahtera dan membahagiakan.
“Orang berjiwa besar membicarakan tentang ide-ide. Orang rata-rata membicarakan tentang hal-hal/barang/benda. Orang berjiwa kecil/kerdil membicarakan orang lain (gosip/negativitas).”
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment