Oleh karena itu tak perlu terpaku pada suatu istilah sebab beda budaya dan beda zaman istilah yang digunakan bisa berbeda. Intinya adalah lompatan ke pemahaman sehingga mampu menggunakan pengetahuan tersebut.
Contohnya Yesus dahulu menggunakan istilah "baptis api" dan "api Roh Kudus" untuk menyatakan daya hidup atau energi. Tentu saja pada masa itu orang akan kesulitan untuk memahami apa itu energi.
Di era modern ini orang akan dapat menerima pengertian energi sebagai daya hidup berupa vibrasi dengan frekuensinya. Orang juga dapat menerima bahwa pikiran memiliki vibrasi dan frekuensi. Orang juga dapat menerima bahwa cahaya memiliki vibrasi dan frekuensi. Selanjutnya orang juga dapat menerima bahwa frekuensi vibrasi memiliki pola.
Berdasarkan pemahaman akan hal-hal di atas frekuensi vibrasi ketakutan akan membentuk pola tertentu dan begitu juga frekuensi vibrasi welas asih akan membentuk pola tertentu lainnya.
Realita kehidupan kacau tercipta oleh vibrasi pikiran kolektif manusia yang hidup dalam frekuensi ketakutan sementara realita kehidupan damai indah sejahtera tercipta oleh vibrasi pikiran kolektif manusia yang hidup dalam frekuensi welas asih.
Api Roh Kudus adalah frekuensi vibrasi pikiran welas asih dimana masing-masing individu jiwa manusia menjadi bagian dari vibrasi kolektif yang menciptakan realita damai indah sejahtera yang diistilahkan dengan kehidupan surga.
Great Solar Flash adalah pancaran cahaya yang memberi energi bagi kehidupan di bumi untuk tumbuh suburnya kehidupan damai indah sejahtera di bumi. "Baptis api" ini dimaksudkan untuk mendayai kehidupan baru di bumi. Semua dipanggil untuk masuk ke frekuensi vibrasi welas asih, menggunakannya dan menjadi bagian dari event akbar ini.
§
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
...((( ❤ )))...
FB 11 Des 20
No comments:
Post a Comment