Wednesday, 7 November 2018

Nyali Praktek Cinta Tanpa Syarat

Cinta tanpa syarat butuh keberanian dan hal ini baru akan benar-benar disadari dengan mempraktekkannya. Tantangan praktek cinta tanpa syarat adalah melawan arus utama manusia yang menganggap kesalahan harus mendapatkan pembalasan dan hukuman setimpal.

Tantangan ini akan sangat terasa terlebih di tengah-tengah mereka yang menganggap Tuhan akan menghukum orang yang tidak patuh perintah Tuhan, sehingga Tuhan harus ditakuti. Mereka yang mengimani Tuhan yang menakutkan itu akan terus mendesak agar patuh pada aturannya sebab mereka menginginkan semua orang sama seperti mereka hidup di bawah ketakutan.

Di balik ketenangannya cinta tanpa syarat menumbuhkan keberanian bersikap, berpikir kritis dan mandiri sehingga di mata orang lain mungkin akan terlihat keras kepala sebagai bentuk keteguhan dan ketegarannya memegang prinsip. Kombinasi kecerdasan dengan pertimbangan mandiri dan keberanian bersikap itu yang sering merupakan terobosan dan pemikiran baru akan dianggap sebagai merusak aturan dan apa yang dianggap kebenaran oleh umum, sehingga dianggap sesat dan ancaman.

Pendobrak dan Penggerak Perubahan

Di sini akan jelas terlihat bahwa mereka yang memberitakan atau menceriterakan hal-hal menakutkan dan mengkhawatirkan serta berusaha meyakinkan orang lain bahwa hanya dia yang benar dan dapat menunjukkan jalan serta dapat membantu untuk selamat, mereka ini justru membawa pada hidup yang gelap penuh ketakutan dan kekhawatiran dan terus-menerus meyakinkan orang-orang bahwa mereka adalah makhluk lemah yang tidak dapat melakukan apa-apa untuk keluar dari ketakutan dan kekhawatiran.

Para pendobrak tentu saja memerlukan keberanian untuk mulai menggerakkan perubahan, sebab kehidupan di bumi akan selalu di bawah ketakutan dan kekhawatiran jika terus-menerus hidup dengan pola pikir dan kebiasaan hidup lama berbasis keyakinan akan Tuhan yang menakutkan itu. Ini tidak mudah karena banyak orang menganggap perubahan itu sebagai ancaman dan sebagian menganggapnya sebagai penghinaan atau pengkhianatan terhadap sistem kepercayaan/agama mereka.

Melalui keteladanan para pemberani itu, pelan namun pasti semakin banyak orang menyadari bahwa hidup ini adalah perayaan kebahagiaan. Mereka lebih memilih mendapatkan inspirasi dan motivasi untuk terus mengembangkan diri, mendorong melihat setiap celah yang bisa dilalui untuk keluar dari setiap masalah. Bergabung dengan mereka yang selalu optimis di saat-saat sulit akan lebih menyemangati untuk mengenal diri sendiri dan menginspirasi untuk menjadi pribadi tangguh yang kreatif dan mampu menciptakan kehidupan indah dengan cara bahagia, mengalami dashyatnya kekuatan cinta tanpa syarat yang membahagiakan.

Foto: Griya Anggrek Maria Imelda Aritonang 


...((( 💓 )))... 

No comments:

Post a Comment