Tuesday, 20 November 2018

Kekuatan Imajinasi

Jangan remehkan imajinasi, sebab sumber realita fisik yang tercipta adalah imajinasi. Setiap benda 99,9999% nya adalah ruang kosong, hanya elektron-elektron yang mengelilingi inti atom, energi yang digerakkan oleh pikiran.

Kita tidak bisa melihat pikiran, namun saat pikiran itu maujud menjadi realita, kita bisa melihat isi pikiran itu dalam maujud fisik. Sementara itu, realita yang masing-masing kita lihat juga hanya dalam sebatas frekuensi pikiran kita sendiri, fokus pikiran kita masing-masing. Beda individu jiwa akan berbeda maujud realita fisik yang dilihatnya.

Itulah fakta tentang dunia dan kehidupan ini.

Jika memahami prinsip kerja terciptanya realita fisik itu, dengan mudah akan memahami pendekatan yang dilakukan oleh Yesus/Isa dalam misi memerdekakan jiwa-jiwa manusia.

Yesus/Isa dan para guru spiritual mengajar dalam bentuk perumpamaan/kisah bijak, yang fungsinya adalah untuk memerdekakan pikiran.

Yesus/Isa dikisahkan banyak berselisih pendapat dengan para ahli kitab/ahli agama sehubungan dengan aturan-aturan agama. Aturan agama yang ketat dan kaku membelenggu pikiran. Bahasa new agenya, aturan dogmatis yang kaku menjebak pikiran jiwa-jiwa manusia pada suatu matrix yang menciptakan perbudakan dan penderitaan, matrix dimensi 3.

Kisah-kisah bijak yang inspiratif mendorong manusia mengembangkan pikiran dan imajinasi kreatifnya yang dengan cara itu jiwa-jiwa akan terlepas dan merdeka dari jebakan matrix dimensi 3.

Jiwa yang hidup memiliki spirit merdeka untuk berkreasi menciptakan maujud realita berbasis cinta. Cinta, sebagaimana orang jatuh cinta merasakan sukacita/bliss, getaran dan frekuensi kebahagiaan.

Foto: Imelda, Griya Anggrek Cipanas

No comments:

Post a Comment