Badu: Jo, aku masih kepikiran dengan semua keributan itu. Faktanya nyata di berbagai tempat dunia terjadi penyerangan terhadap kelompok keyakinan lain.
Paijo: Memang memprihatinkan, namun tak perlu khawatir, sebab kekhawatiran itu hanya milik mereka yang memiliki kekhawatiran.
Badu: Waduh, omonganmu sulit aku telan, nih.
Paijo: Ya, jangan ditelan bulat-bulat, mesti dikunyah dan dicerna.
Badu: Ah, macam makanan saja. Jika pahit kan enakan ditelan langsung dari pada pahitnya di lidah gak hilang-hilang.
Paijo: Hahaha.... Tapi benar begitu, kan? Semua perlu dicerna agar benar-benar paham. Pahit, asam, manis perlu disadari agar benar-benar paham apa rasa dari yang ditelan. Begitu juga keyakinan.
Badu: Maksudmu?
Paijo: Karena tubuh perlu makanan berupa nasi, singkong dst., sementara jiwa kita juga perlu asupan bergizi seperti inspirasi kebijaksanaan hidup. Jika kita tidak tahu apa rasa dan manfaat yang ditelan kita tidak sadar apa yang masuk dalam jiwa kita.
Badu: Jadi, mereka bertengkar dan menyakiti karena tidak sadar?
Paijo: Begitulah. Mereka tidak sadar bahwa ketika mereka menyakiti orang lain sebenarnya mereka sendiri yang sedang sakit. Mereka kehilangan kendali atas kesadaran mereka karena tidak mampu mencerna dan merasakannya.
Badu: Menurutmu mengapa mereka bertingkah laku beramai-ramai menyerang pihak lain?
Paijo: Pertanyaan bagus. Ini sering tidak disadari bahwa mereka sekedar ingin semua orang lain sama seperti mereka sehingga merasa aman tidak ada ketakutan dan kekhawatiran, artinya sebenarnya mereka hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran. Mereka hanya akan senang dan puas jika semua sama seperti mereka, jika tidak maka perlu disingkirkan yang dikiranya akan menyingkirkan apa yang mereka takutkan dan khawatirkan.
Badu: Waduh. Tapi sesederhana itu alasannya?
Paijo: Begitulah. Masalah kecil namun dampaknya masif jika dilakukan dalam kelompok besar, kumpulan energi kekhawatiran yang destruktif.
Badu: Semacam bom, ya?
Paijo: Nah itu. Ketika berada dalam kelompok besar orang juga sering lupa makna sebenarnya dari kekuatan dan daya merusak adalah ilusi tentang kekuatan itu.
Badu: Jadi, harus berani bersikap dengan pertimbangan mandiri, ya?
Paijo: Tepat. Supaya tidak kehilangan kendali atas diri sendiri dan menjadi monster tak berjiwa. Ingat bahwa kekuatan yang sesungguhnya adalah cinta yang membuat kreatif membangun kehidupan indah warna-warni dengan keunikannya.
Badu: Oh, akhir zaman?
Paijo: Akhir zaman bagi yang tidak sadar, namun berarti awal zaman baru bagi yang bangun dan bangkit kesadarannya.
“Jangan takut kehilangan teman-teman dan orang-orang. Kehilangan yang sesunggguhnya adalah jika kau kehilangan Dirimu Sendiri dengan mencoba menyenangkan setiap orang di sekitarmu.” |
§
Setiap bahan bacaan dapat dirasakan vibrasinya yang akan terekam di bawah sadar dan selanjutnya mempengaruhi kondisi mental kejiwaan. Oleh karena itu fokus saja pada inspirasi-inspirasi kreatif yang menanamkan semangat dan vitalitas di bawah sadar dan selanjutnya menggerakkan jiwa dan raga serta pikiran sehat dan penuh vitalitas.
Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( ❤ )))...
No comments:
Post a Comment