Tanggapan balik yang lazim muncul: Jika mereka yang bersalah tidak dihukum, enak dong bisa sesuka hati?
Tanggapan di atas menunjukkan orang lebih memilih sesembahan sesuai seleranya untuk balas dendam. Inilah mengapa orang cenderung tidak percaya bahwa Tuhan yang Sejati adalah Maha Cinta. Orang lebih memilih memuja sesembahan yang pemarah dan penghukum untuk memuaskan kemarahannya. Jadi, siapa sesungguhnya yang mereka sembah itu?
Tenang dan hening adalah kunci untuk sadar dan benar-benar menemukan Tuhan yang Maha Cinta. Vibrasi cinta bergetar dalam frekuensi yang damai tak terganggu dan tak tersentuh oleh alam kacau dengan pola balas dendam.
Realita alam dimensi bawah adalah realita dimana jiwa-jiwa pikirannya bergetar dengan tema ketakutan dan amarah. Jiwa-jiwa hanya akan dapat keluar dari realita yang diciptakannya itu jika mereka mengubah vibrasi pikirannya. Sama seperti kanal TV yang menampilkan gambar dan kisah berbeda satu sama lain, begitu juga vibrasi pikiran dengan frekuensi siaran realitanya akan berbeda pada kanal dimensi-dimensi lainnya. Kanal siaran realita dimensi tinggi sama sekali tidak terganggu oleh kanal siaran realita dimensi bawah karena berbeda frekuensi.
Namun, jiwa-jiwa berkesadaran tinggi selalu siap membantu jiwa-jiwa di level dimensi rendah untuk naik tingkat. Bentuk bantuannya tentu saja bukan menarik dan mengangkat mereka ke dimensi lebih tinggi seperti mengangkat orang jatuh ke laut naik ke atas kapal, sebab jiwa-jiwa dengan pikiran yang bergetar pada frekuensi dimensi rendah tidak akan dapat begitu saja berada di realita dimensi tinggi. Realita dimensi tinggi tercipta oleh getaran pikiran masing-masing jiwa. Oleh karena itu bentuk bantuannya adalah inspirasi dan motivasi untuk mengubah pola pikir.
“Bernafaslah dalam Cinta”
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment