Yesus/Isa bersikap kritis terhadap aturan dan dogma/ajaran agama. Dogma/aturan agama membelenggu kebebasan spiritual manusia. Sikap-sikap keras dan hukuman keras seperti hukum rajam (dilempari batu sampai mati) bersumber dari aturan dan dogma agama yang kejam dan membelenggu.
Yesus/Isa mengajar dengan kisah-kisah bijak berbasis cinta adalah bagian dari menggugah kesadaran manusia bahwa hidup damai sejahtera dapat dicapai dengan cara hidup bijak. Kebijaksanaan hidup akan memampukan manusia melihat kehidupan yang sebenarnya penuh kelimpahan dan peluang untuk kreatif berkarya. Kisah-kisah bijak adalah pemicu kecerdasan spiritual.
Perjuangan Yesus/Isa belum usai sebab akhirnya Ia disingkirkan juga. Orang mengira dengan cara itu Yesus/Isa menjadi tebusan bagi dosa manusia. Orang banyak yang tidak tahu bahwa dogma penebusan dosa ini dipaksakan untuk diyakini sebagai kebenaran dengan cara-cara kejam. Mereka yang tidak sependapat disingkirkan dan dihukum kejam seperti hukuman rajam dan dipanggang hidup-hidup. Misi Yesus/Isa belum selesai.
Dogma ajaran bahwa Tuhan pencemburu, pemarah dan akan mengazab/menghukum dengan kejam masih diajarkan hingga saat ini. Kekerasan dan permusuhan berlatar belakang keagamaan masih banyak terjadi. Manusia banyak meyakini perlu membela tuhan dan membalas dendam demi tegaknya agamanya dan kebesaran Tuhan.
Peristiwa-peristiwa besar seperti teror berbasis keagamaan justru menguat dan bumi tengah mengarah pada perang dunia berupa perang antar agama. Misi mengubah sejarah bumi ini dirintis sejak karya Yesus itu, dan kehidupan di bumi bisa diselamatkan jika dogma-dogma agama yang misleading itu bisa dibenahi. Tantangannya tentu saja para pemeluknya yang menolak dan menentang untuk membelanya sebab menganggap ajaran agamanya paling benar dan yang menolak adalah sesat atau kafir dan layak dihabisi.
Butuh keberanian untuk mengubah arah sejarah bumi.
“Kau butuh Kekuatan hanya ketika kau ingin melakukan sesuatu yang sangat Merugikan dan Merusak; sebaliknya, Cinta selalu Cukup untuk membuat segala sesuatunya diselesaikan dengan baik.”
~Charlie Chaplin
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment