Sunday, 8 December 2019

Cinta untuk Hidup dalam Kenyataan

Cinta adalah lebih penting dari pada agama; sebab ketika agama kehilangan cinta, maka agama akan menjadi mesin mengerikan yang meluluhlantakan kebahagiaan. Disharmoni adalah ilusi. Cinta adalah nyata. 

Sering kemudian yang menjadi pertanyaan, apakah jika menempatkan cinta sebagai prioritas utama berarti menomorduakan Tuhan? 

Jawabannya: 

Sesungguhnya jika menempatkan cinta sebagai prioritas utama adalah panduan nyata untuk menomorsatukan Tuhan yang Maha Cinta. Ekspresi cinta adalah ujud nyata menyatu dengan Tuhan yang Maha Cinta. 

Mereka yang hidup bukan dengan cara-cara cinta mengalami "ilusi keterpisahan" dengan Tuhan, merasa serba kekurangan, hidup dalam ketakutan, persaingan dan berebut dengan sesama sehingga terlibat dalam pertikaian dan permusuhan. 

Mereka yang hidup dalam vibrasi dan frekuensi cinta menjalani "kenyataan hidup yang sesungguhnya" dengan terlibat dalam berbagai perayaan syukur atas kelimpahan alam, hidup selaras dengan alam dan sesama, serta menciptakan karya-karya kreatif berseni sebagai bentuk penciptaan kelestarian kelimpahan hidup. Mereka berperan sebagai co-creator kehidupan damai, indah, sejahtera dan membahagiakan. 

Foto: Dictio Community 

§

Berbagi hal-hal indah dan inspiratif adalah cara aktif untuk mengubah diri dan lingkungan. Monggo untuk share dan terima kasih bagi yang bersedia membagikannya untuk semangat kebangkitan Nusantara. Rahayu sagung dumadi. 


Vibrasi cinta

...((( 💓 )))... 

No comments:

Post a Comment