Thursday, 19 December 2019

Gadis Mandau

Beginilah cara Nusantara melindungi kaum perempuan. Bukan dengan membungkus rapat-rapat menyembunyikan dan membuat aturan serta larangan keras bagi mereka namun melatih kaum perempuan dengan ilmu bela diri. 

Belenggu dan aturan serta larangan keras tidak akan cukup melindungi kaum perempuan, bahkan sebaliknya malahan membuat mereka tak berdaya dan mudah menjadi korban. Faktanya di lingkungan sangat maskulin kaum perempuan korban kekerasan justru lebih banyak dipersalahkan dengan alasan pelanggaran aturan atau menggoda.

Dengan latihan bela diri, kaum perempuan mampu menggunakan potensi yang dimiliki sendiri sehingga tidak tergantung pada orang lain. Dengan kemampuan bela diri mereka mampu melindungi diri. Mereka akan tumbuh menjadi para ibu pelindung dan penjaga generasi muda. Para ibu adalah kunci masa depan, yang melahirkan dan membentuk kelanjutan peradaban. 

Keterampilan, kelincahan dan daya tahan diperlukan oleh para ibu dalam perannya selaku penjaga kehidupan. Kecerdasan dan keahlian mereka akan diwariskan kepada generasi selanjutnya. 

Puncak dari ilmu bela diri sendiri bukanlah untuk menyerang melainkan sebaliknya melatih dan memiliki kepekaan, ketajaman intuisi dan keahlian antisipasi dengan melihat proyeksi ke depan. 

Keahlian itu merupakan strategi kebijaksanaan hidup sehingga selalu mampu memilih jalur aman. 

"Ngluruk tanpa bala", berani menghadapi masalah sendirian. "Menang tanpa ngasorake", menghadapi masalah dengan kecerdikan dan kebijaksanaan sehingga tidak melukai hati untuk menciptakan kehidupan damai. Inilah sikap persaudaraan berbasis cinta dan memandang siapapun sesungguhnya adalah saudara. 

Itulah pesona kebijaksanaan spiritual Nusantara. 


§

Monggo untuk share dan terima kasih bagi yang bersedia membagikannya untuk semangat kebangkitan Nusantara. Rahayu sagung dumadi. 

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))... 






No comments:

Post a Comment