Agama-agama Samawi (Islam, Kristen, Yahudi) memiliki sumber ajaran dari nabi-nabi yang sama sehingga pola ajarannya serupa. Kitab Suci diyakini sebagai perintah dan sabda Tuhan yang wajib dipatuhi untuk dilaksanakan dengan sanksi hukuman jika melawan.
Berikut ini kutipan dari Kitab Bilangan yang menggambarkan adanya ayat-ayat perang yang banyak terdapat di Kitab Suci. Untuk menyingkat uraian hanya sebagian yang dikutip dan bisa dicek lebih lengkapnya; Bilangan 31:1-29:
1 Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu.” 3 Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Baiklah sejumlah orang dari antaramu mempersenjatai diri untuk berperang, supaya mereka melawan Midian untuk menjalankan pembalasan Tuhan terhadap Midian. 7 Kemudian berperanglah mereka melawan Midian, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, lalu membunuh semua laki-laki mereka. 9 Kemudian Israel menawan perempuan-perempuan Midian dan anak-anak mereka; juga segala hewan, segala ternak dan segenap kekayaan mereka dijarah, 10 dan segala kota kediaman serta segala tempat perkemahan mereka dibakar.
14 - 16 [Singkat kata Musa marah karena tidak semua dibunuh] 17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. 18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu (diambil sebagai gundik).
Mengenai jarahan
25 Tuhan berfirman kepada Musa: 26 “Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan -- engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu. 27 Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain. 28 Dan engkau harus mengkhususkan upeti bagi Tuhan dari para prajurit yang keluar bertempur itu, yakni satu dari setiap lima ratus, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba; 29 dari yang setengah yang telah didapat mereka haruslah engkau mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada imam Eleazar, sebagai persembahan khusus bagi Tuhan.
Ayat-ayat perang seperti di atas bisa ditemukan dengan melakukan pencarian dengan kata kunci "jarahan" dan akan menemukan banyak kisah perang yang diperintahkan Tuhan di sepanjang Kitab Suci.
Misi dan cara gerakan radikal keagamaan seperti ISIS serupa dengan kutipan di atas dan meyakininya sebagai perintah Tuhan yang wajib dipatuhi.
Selama ini orang hanya meyakini bahwa Kitab Suci adalah benar-benar perintah dan aturan Tuhan tanpa berani mempertanyakan, menggali dan mencari tahu kebenarannya.
Namun ada titik terang jika mempelajari sejarah penulisan dan penyusunan Kitab Suci. Kitab Suci adalah kumpulan teks-teks kuno yang diseleksi dan teks yang tidak lolos seleksi dimusnahkan dengan cara kekerasan serta cap sesat. Praktek kekerasan ini bisa menjadi titik terang bahwa keyakinan kitab suci sebagai perintah Tuhan adalah suatu keyakinan yang dipaksakan.
Yesus/Isa dikisahkan banyak mengkritisi ajaran dan aturan agama Yahudi sehingga sering terlibat perdebatan dengan para ahli kitab dan agama Yahudi. Ajaran Yesus pada intinya adalah tentang cinta dan kebijaksanaan hidup. Perjuangan untuk mengubah pola pikir ditanamkan namun perlu waktu panjang untuk mencapai hasilnya.
Di era keterbukaan informasi ini, banyak hal yang semula misteri mulai terungkap, sejarah yang ditutup-tutupi dan dibelokkan juga terungkap sehingga adanya distorsi ajaran spiritual dapat ditelusuri. Kebangkitan kesadaran manusia dimungkinkan dengan keberanian menggunakan akal budi dan nilai-nilai kemanusiaan untuk mengakhiri perang dan permusuhan keagamaan dan politik sehingga dapat tercapai kehidupan damai di bumi. As above so below, seperti di surga demikian pula adanya di bumi semua hidup damai.
“Kita mesti ingat bahwa realita dunia tidaklah permanen, terus-menerus berubah sehingga apa yang muncul sebagai realita selalu sifatnya sementara sebagai hasil dari pilihan kita selaku para penciptanya.”
~Bryant McGill
Silahkan untuk share untuk kebangkitan kesadaran ...((( 💓 )))...