Disinformasi adalah bagian dari dan taktik untuk menciptakan kegaduhan politik terkait dengan apa yang disebut proxy war. Dengan taktik ini suatu bangsa mudah dikontrol dan dikuasai menggunakan orang-orang lokal untuk mencapai tujuan penguasaan.
Aktor di lapangan hanyalah pion yang mengendalikan dan menggiring ternak. Isu-isu dilontarkan melalui media dengan muatan yang didistorsi untuk memancing emosi dan kemarahan publik. Sentimen keagamaan, ras, kekecewaan publik adalah isu-isu sensitif yang mudah memicu dan memancing gejolak publik untuk membuat gerakan seperti demo dan kerusuhan.
Masyarakat yang cenderung patuh tanpa berpikir untuk menggali serta verifikasi kebenaran dengan mudah dikontrol dan digerakkan secara remote melalui disinformasi. Mereka sama sekali tidak sadar hanya dijadikan pion dan ternak dengan terlibat dalam kerusuhan serta perdebatan sengit dan kasar di media sosial.
Konflik-konflik yang terjadi di berbagai negara di seluruh bumi terkait dengan taktik penguasaan bumi dengan cara disinformasi ini. Sementara itu masyarakat yang terlibat merasa sedang memperjuangkan agama atau kepentingan suku/ras mereka dengan cara-cara kerusuhan dan kekerasan, sama sekali tidak sadar situasi sebenarnya.
Tidak mudah untuk menyadarkan masyarakat tentang praktek ini sebab rata-rata emosional dan terbiasa hanya patuh tanpa berpikir untuk verifikasi kebenaran. Hingga saat ini bahasan tentang teori konspirasi ini masih ditertawakan sebab dianggap omong kosong. Hanya mereka yang mau berpikir, banyak belajar, mencerna dan memverifikasi informasi/pengetahuan yang bisa melihat praktek konspirasi ini.
Disinformasi Pengetahuan
Disinformasi bukan hanya ada pada isu-isu yang disampaikan di media massa, namun juga muatan pengetahuan dan teori di bangku sekolah.
Maka tidak mengherankan jika sarjana banyak tergagap saat memasuki dunia kerja sebab dengan hanya berbekal teori yang mereka dapatkan ketika di lapangan akan banyak konflik dengan para tehnisi lapangan yang bekerja berdasarkan praktek.
Oleh karena itu, praktek dan keterampilan diperlukan untuk menguji kebenaran teori. Langkah untuk lebih memajukan bidang vokasi di sekolah adalah langkah tepat untuk menyiapkan generasi terampil dan benar-benar mampu bekerja dan kreatif.
Sikap inferior namun sering konflik di antara sesama sebangsa merupakan tanda menjadi korban disinformasi.
§
Klik "Follow" untuk inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment