Friday, 3 January 2020

Terampil dan Kreatif untuk Hidup Sejahtera

Untuk benar-benar tahu dan paham kita perlu mengalami sebagai verifikasi kebenaran dan pembelajaran; kemudian saat pengetahuan yang didapatkan itu disharingkan, pengetahuan itu disebut teori. Semua teori perlu diverifikasi kebenarannya dan dipahami melalui praktek. 

Penguasaan ilmu spiritual didapatkan melalui latihan dan pengalaman sehingga memiliki ketrampilan dalam aplikasinya. Pemahaman akan terus-menerus meningkat sehingga memperluas wawasan pengetahuan. Oleh karena itu spiritualis terbuka dengan semua kelompok termasuk lintas agama/kepercayaan. Dalam spiritualitas tidak ada lagi sekat-sekat batas agama/kepercayaan. 

Tari Bambu dari Sumba menuntut keterampilan dan kelincahan agar kaki mengikuti irama dan gerakan dinamis bambu. Tarian ini bukan sekedar seni tetapi memuat pesan spiritual akan kehidupan yang dinamis dalam iramanya yang memerlukan keterampilan untuk mengikuti tarian dinamis alam. 
Foto: Abdi Susanto – Mirifica News 

Ini adalah sesuatu yang sulit dipahami oleh para penganut agama yang pola pikirnya dibatasi oleh doktrin/dogma. Namun seiring dengan peningkatan kesadaran manusia di bumi, sekat-sekat batas itu akan runtuh bersamaan dengan kerinduan akan rasa damai. 

Tuhan dan para malaekat bukan jongos 

Nganggur diam saja dan tidak tahu apa yang bisa dikerjakan itu sangat membosankan. Sebaliknya, aktif kreatif itu sangat mengasyikkan. Kehidupan surga bukanlah hidup ongkang-ongkang kaki dilayani bidadari dan malaekat siang-malam. Janji surga dengan kehidupan seperti raja yang dilayani bidadari adalah impian orang-orang padang gurun di masa bahuela ribuan tahun lalu. 

Faktanya, menganggur adalah sangat membosankan. Kehidupan surga sangat membahagiakan justru karena merupakan kehidupan yang aktif dan kreatif di mana para penghuni surga menikmati kegiatan-kegiatan kreatif mereka, dan tentu saja pesta seni budaya. 

Kehidupan surga adalah kehidupan di mana para penghuninya terampil dan kreatif berkarya sehingga kehidupan surga melimpah sejahtera. Maka, bekal untuk masuk surga adalah memiliki keterampilan dan kreativitas. 

Ini perlu diingat karena mungkin sering dilupakan bahwa di surga para malaikat dan Tuhan bukanlah pelayan untuk diperintah ini dan itu memenuhi permintaan manusia. Kehidupan surga adalah kehidupan saling berbagi dan melayani, oleh karena itu keterampilan dan kreativitas adalah syarat untuk bisa menjalani kehidupan surga. 

Festival gandrung Sewu Banyuwangi, ajang pesta seni budaya. 
Foto: industry.co.id 

§

Klik "Follow" untuk terus mendapatkan postingan baru. 

Monggo untuk share dan terima kasih bagi yang bersedia membagikannya untuk semangat kebangkitan Nusantara. Rahayu sagung dumadi. 

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))... 

No comments:

Post a Comment