Penghalang seseorang memasuki pintu gerbang kebahagiaan yang sering disebut dengan istilah surga bukanlah karena tidak mendapatkan pengampunan dari Tuhan; namun justru sebaliknya, karena orang itu tidak mau mengampuni kesalahan orang lain. Rasa kesal, amarah dan benci yang terus dipendamnya sendiri sampai mati adalah yang menghalanginya untuk menjalani kehidupan bahagia surga.
Penghalang masuk gerbang kebahagiaan bukanlah karena tidak mendapatkan pengampunan, namun justru sebaliknya, karena tidak mau mengampuni kesalahan orang lain. Rasa kesal, amarah dan benci yang terus dipendamnya sendiri yang menghalanginya untuk menjalani hidup bahagia.
Itulah mengapa mereka yang sulit mengampuni kebingungan setelah kematian fisiknya, sebab pikirannya masih terikat pada kehidupan fisiknya, terus-menerus terikat pada pikiran untuk melampiaskan kekesalan dan ingin balas dendam.
Doa bagi mereka yang terjebak pada kekesalan agar mereka mendapatkan pengampunan dari Tuhan tentu saja tidak manjur, sebab Tuhan adalah suci bersih yang artinya tidak pernah menyimpan kesalahan sebagai dosa. Maka, doa mohon pengampunan Tuhan tentu saja tidak menjawab kebutuhan mereka untuk melepaskan beban mereka.
Dalam banyak kisah menjelang kematian dari para sepuh dikatakan bahwa mereka yang peka biasanya sudah tahu isyarat sudah dijemput, oleh karena itu biasanya mereka akan datang berkunjung untuk berpamitan dan mohon maaf kepada saudara dan tetangga sebelum tiba waktunya. Di hari penjemputan mereka sudah mandi bersih, dandan sepantasnya, lalu tidur tidak bangun lagi dengan senyum.
Senyum memasuki kehidupan baru yang membahagiakan.
Ia memberikan jawaban sangat bijaksana bahwa “Kemarahan adalah hukuman yang kita berikan pada diri kita sendiri untuk kesalahan yang dilakukan oleh orang lain”.
§
Klik "Follow" untuk mendapatkan postingan baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...
#Nusantarabangkit
#Nusantarajaya
#Spiritual
#Kesadaran
#Inspirasi
#Jiwamerdeka
No comments:
Post a Comment