Sunday 3 November 2019

Spiritualitas di balik Seni Budaya


Seni budaya lahir dari ide-ide kreatif yang merupakan ekspresi spiritual atau dengan kata lain sebagai bentuk penggunaan daya hidup untuk penciptaan kehidupan. Dengan demikian seni budaya menunjukkan kesadaran tinggi akan potensi yang tersimpan dan telah dibekalkan pada setiap manusia. 

Saat seseorang terlibat dalam kegiatan seni budaya, seperti latihan tari misalnya, ia didorong untuk lebih mengenal dirinya sendiri, mengenal anggota tubuhnya, berlatih mengendalikannya dengan aktif menggerakannya dan memadukan geraknya selaras dengan irama musik pengiring dan bersama-sama dengan sesamanya.


Mengenal diri sendiri adalah jalan untuk mengenal Sang Pencipta, sebab di dalam diri sendiri ada percik Api Ilahi. Pendar cahaya aura menandakan seberapa terang Api itu hidup menyala. Wajah ceria berbinar-binar adalah tanda kasat mata nyala Api itu. Suka-cita adalah cara menyinarkan cahaya itu terang. Begitu jelas dan gamblang petunjuknya untuk menghidupkan nyalanya. Cinta adalah jalan untuk bersinar terang bersama Sang Pencipta. 

Ketakutan, kekhawatiran, kebencian dan permusuhan akan memadamkan nyala api itu. Hidup di dalam cara itu akan menuju kematian yang ditandai dengan gejala sakit, melemah, padam dan mati. Ini bukan cara untuk menyatu dengan Sang Pencipta yang menyala Terang Abadi.

Bangsa yang hidup di bawah rasa takut dan kekhawatiran terperangkap dalam pola persaingan dan konflik berebut sumber-sumber daya hidup yang sifatnya dari luar diri. Mereka memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap keadaan sehingga menuntut untuk diberi dan dilayani.

Sebaliknya masyarakat yang tumbuh di lingkungan dengan seni budaya tinggi terbiasa untuk berkolaborasi dengan sesama dan memanfaatkan alam sebagai sumber inspirasi penciptaan seni budaya dan oleh karena itu membawa mereka pada kesadaran perlunya memelihara alam. Mereka lebih terarahkan untuk saling menghargai dan bekerjasama untuk melahirkan karya-karya kreatif yang artinya hidup menyatu dengan Sang Pencipta keindahan dan kelimpahan.

Tidak ada jalan lain selain cinta untuk menyatu dalam Cahaya Terang Pencipta.

“Tidak cukup hanya dengan membaca, atau menonton film, atau mendengarkan ceramah tentang rahasia kebenaran yang akan membawa pencerahan pada hidupmu. Semua itu hanya teori. Yang kau perlukan adalah pengalaman dan praktek. Pencerahan baru benar-benar akan kau dapatkan saat kau berani menghadapi Jiwamu sendiri dan melihat dirimu sendiri apa adanya. Kau adalah Kebenaran. Kau adalah Cinta.” 
~Path to Truth 


Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.


Vibrasi cinta. 
...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment