Monday 4 November 2019

Agama Adalah Suatu Produk Budaya

Agama adalah produk suatu kebudayaan sebagaimana agama menggunakan bahasa yang digunakan di tempat kemunculannya, tradisi yang ada dan pengetahuan yang sejauh berkembang di lokasi dan waktu itu. Aturan-aturan dan konsep-konsep ajarannya disusun oleh para tokohnya, yang bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Oleh karena itu, sebenarnya suatu agama tidak akan kompatibel untuk bangsa dan lingkungan lain yang memiliki kondisi lingkungan yang berbeda yang memiliki kebutuhan unik serta kemajuan spiritual yang berbeda.

Sebagai contoh, suatu agama mungkin menganggap suatu jenis tanaman sebagai bermanfaat dan suci. Saat penganutnya yang tinggal di lokasi yang berbeda kondisi iklimnya tentu tidak bisa menanam tanaman itu dan jika permintaan atas tanaman atau buahnya sangat tinggi oleh karena dianggap suci maka kebutuhan tidak akan terpenuhi dan membuat terciptanya kondisi tidak sejahtera.

Perbedaan budaya, lingkungan dan bahasa akan menjadi kendala bagi para penganutnya yang tidak mengenal budaya dan bahasa itu. Ini menciptakan kesulitan dalam mempelajari dan menguasai agama itu. Simbol-simbol yang tidak dikenal akan sulit ditafsirkan dan dipahami. Pengertian-pengertian yang menggunakan simbol, berupa misalnya hewan atau tanaman, kebiasaan hewan atau cara menanam tanaman yang hanya khusus ada di lokasi geografi tertentu, yang dijadikan simbol tidak akan mudah dipahami oleh para penganut yang tinggal di lokasi lain yang tidak mengenal hewan dan tanaman tersebut.

Kelihatannya hal-hal di atas sederhana, namun sebenarnya kendala-kendala di atas adalah krusial untuk benar-benar memahami ajaran suatu agama sehingga agama itu benar-benar bermanfaat bagi kemajuan spiritual. Bayangkan, jika gagal paham tentu petunjuknya tidak banyak guna dan malah misleading.

Maka, sesungguhnya setiap bangsa memiliki kekhasan evolusi spiritualnya sebagai suatu kelompok kolektif. Suatu bangsa bisa jadi telah mengalami kemajuan dan tingkat evolusi spiritual yang berbeda dengan bangsa dan masyarakat lainnya.

Sikap memaksakan agama dan keyakinan kepada kelompok masyarakat lain adalah tanda nyata kurang menyadari kendala-kendala dan pentingnya pemahaman sebagaimana diuraikan di atas. Sikap itu adalah tanda belum dewasa secara spiritual dan belum menguasai inti spiritualitas, ini sesuatu pengertian yang ada di luar jangkauan mereka.

Masyarakat dan bangsa yang memiliki tradisi dan seni budaya tinggi adalah masyarakat yang telah berevolusi spiritual sangat maju. Mereka mampu mengembangkan pertanian yang memungkinkan kebutuhan pangan mereka terpenuhi sehingga hidup sejahtera dan damai, maka memiliki banyak waktu untuk berkreasi karya kreatif. Mereka juga telah mampu mengembangkan tatanan kehidupan bermasyarakat sesuai kondisi lingkungan mereka yang khas dan unik.

Nusantara dengan kekayaan aneka ragam seni budaya sesungguhnya termasuk masyarakat yang telah maju evolusi spiritualnya. Seni budaya indah banyak digunakan dalam berbagai perayaan syukur adalah tanda dan bukti nyata kedekatan masyarakat dengan Sang Pencipta Keindahan, dengan kata lain di balik seni budaya indah adalah jiwa-jiwa yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi.


Berbagi hal-hal indah dan inspiratif adalah cara aktif untuk mengubah diri dan lingkungan. Monggo untuk share, rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment