Einstein dikagumi sebagai ilmuwan, tetapi juga dianggap gila. Di bumi ini orang yang berpikir sehingga memiliki pertimbangan mandiri dengan argumentasinya sering dianggap gila, sesat, kafir, bidaah, agnostik, ateis.
Menurut pola pikir mainstream, orang wajib patuh dan taat saja, untuk disebut dan diterima sebagai orang soleh. Mereka yang berpikir mandiri sering dianggap sebagai orang yang gagal mematuhi norma-norma, sehingga dianggap tidak normal.
Untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat orang cenderung berperilaku apa yang dianggap normal oleh mainstream. Inilah mengapa justru di tengah lingkungan persaingan dan saling berebut manusia terjebak pada kekerasan, gerakan radikal dan menciptakan banyak konflik dan permusuhan.
Contoh, pelaku bom bunuh diri dianggap sebagai pejuang oleh lingkungannya dan dielu-elukan sebagai pahlawan. Mereka dianggap sebagai teladan dalam hal kepatuhan terhadap perintah dan ajaran yang menjadi standar pengetahuan.
Sementara, orang yang mampu berpikir tidak butuh pengakuan untuk diterima, maka seolah tidak peduli dengan penilaian mainstream. Mereka hanya bahagia menikmati peran dan hidup dengan berbagi pengetahuan dan kreativitas.
Maka, perlu waspada dan cermati ada apa dengan labelisasi sesat, kafir, bidaah, agnostik, ateis dst. Itu adalah perangkap jebakan yang menumpulkan kemampuan berpikir. Jangan takut untuk berpikir di dunia yang penuh kegilaan dan haus pengakuan.
Orang yang mampu berpikir mandiri tidak butuh pengakuan untuk diterima, maka seolah tidak peduli dengan penilaian mainstream. Mereka hanya bahagia menikmati peran dan hidup dengan berbagi pengetahuan dan kreativitas.
§
Klik "Follow" di blog untuk inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...