Thursday, 12 November 2020

Penyembuhan Jiwa

Ketakutan adalah sumber segala penyakit sebab berangkat dari ketakutan itu kita merasa terancam dan mulai memusuhi apa yang kita takuti. Selanjutnya sikap permusuhan itu memposisikan kita pada kondisi keterpisahan dari rangkaian sistem kelimpahan yang disediakan oleh jalinan komponen-komponen kehidupan yang memainkan peran masing-masing.

Dampak berikutnya dari ketakutan dan sikap permusuhan adalah ketidaktahuan atau dengan kata lain tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana kelimpahan hidup disediakan sehingga menjadi tersedia. Kurangnya pengetahuan inilah yang mengakibatkan manusia dikatakan hidup dalam kegelapan, dimana dalam kegelapan itu manusia tidak melihat dan mengetahui cara-cara dan proses kelimpahan disediakan.

Pengetahuan hanya akan diperoleh ketika manusia menaruh rasa hormat baik terhadap sesama maupun setiap komponen alam. Sikap permusuhan atas dasar takut menghalangi manusia untuk mengamati dan mempelajari apa yang dinilainya sebagai ancaman dan harus disingkirkan menurut pandangannya.

Inilah mengapa kemudian dikatakan bahwa tidak ada yang dapat menolong orang yang tidak memiliki rasa welas asih, sebab ia akan bersikukuh mempertahankan sikapnya oleh karena merasa terancam. Rasa terancam itu membuat orang antipati dan menolak untuk menerima penjelasan-penjelasan serta pengetahuan-pengetahuan yang hanya akan dipahami dengan sikap legowo oleh sikap penerimaan yang tumbuh bersama rasa welas asih.

Setiap orang perlu menyembuhkan dirinya sendiri dari ketakutan-ketakutan dan trauma-trauma kejiwaan yang telah tertanam di bawah sadarnya. Jiwa ksatria bangkit dengan penuh keberanian untuk menaklukkan kegelapan jiwanya dan melesat terbang tinggi bagaikan rajawali. Dari ketinggian kesadarannya ia mengamati semua sehingga memiliki wawasan pengetahuan luas dan terlahir kembali dengan kebijaksanaan yang dengan demikian menginspirasi orang lain untuk berani bangkit keluar dari kegelapan mereka sendiri.



Para ksatria yang sembuh dari semua ketakutannya dan terbangkitkan kesadaran mereka ini dengan penuh dedikasi dan integritas menjalankan darma baktinya melalui keteladanan dan keselarasan antara ucapan dan perbuatan (walk the talk) tanpa kepura-puraan oleh karena takut ditolak, takut tidak mendapatkan bagian, takut disingkirkan atau dilengserkan dari jabatan, takut ditinggalkan teman atau pendukung. Kesadaran mereka telah terpulihkan dan murni sebagai cahaya yang terangnya menyembuhkan kehidupan di dunia.

Jiwa yang telah sembuh dan pulih dari ketakutan-ketakutan adalah para penyembuh yang bekerja nyata di bumi untuk memulihkan kembali kehidupan di bumi sebagaimana semula dirancang sebagai taman indah. Bumi yang baru dilahirkan kembali dan dioperasikan untuk memenuhi takdirnya sebagai taman bermain penuh cinta dan suka cita bumi surgawi. 


“Para penyembuh adalah para ksatria spiritual yang telah menumbuhkan keberanian untuk mengalahkan kegelapan jiwa mereka. Mereka bangkit dan bergerak naik dari ketakutannya yang terdalam, bagaikan Rajawali yang melesat terbang dari hutan yang terbakar menjadi debu. Mereka terlahirkan kembali dengan kebijaksanaan dan kekuatan untuk memancarkan cahaya sehingga menjadi terang yang menginspirasi orang-orang lain untuk keluar dari kegelapan mereka sendiri.”


§ 

Setiap bahan bacaan dapat dirasakan vibrasinya yang akan terekam di bawah sadar dan selanjutnya mempengaruhi kondisi mental kejiwaan. Oleh karena itu fokus saja pada inspirasi-inspirasi kreatif yang menanamkan semangat dan vitalitas di bawah sadar dan selanjutnya menggerakkan jiwa dan raga serta pikiran sehat dan penuh vitalitas.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.



Vibrasi cinta. 

...((( ❤ )))...



No comments:

Post a Comment