Dengan keteladanan itu lebih banyak orang akan semakin menyadari bahwa ada banyak hal keliru yang dianggap kebenaran selama ini. Kekeliruan yang dianggap kebenaran itulah yang membuat dunia kacau selama ini. Mereka akan semakin tahu bahwa apa yang dianggap benar oleh mayoritas orang belum tentu tepat dan sebenar-benarnya.
“Perbudakan mental adalah bentuk terburuk dari perbudakan. Perbudakan mental membuatmu tenggelam dalam ilusi kebebasan, yang membuatmu mempercayai, mencintai dan membela mereka yang menindasmu sementara sebaliknya kau malahan memusuhi mereka yang berusaha memerdekakan dirimu atau membuka matamu.”
~Miss Fiyah
Tidak ada kekerasan yang menghasilkan kehidupan damai dan sejahtera. Kekerasan hanya akan menghasilkan kehancuran. Yang tersisa nantinya hanya puning-puing dan ratapan tangis di bawah ketakutan tanpa harapan.
“Jauh di dalam luka-lukamu adalah benih-benih yang menunggu untuk tumbuh dan memekarkan bunga-bunga cantik”
Kegelapan selalu berusaha menenggelamkan dalam ketakutan dan ketidakberdayaan. Namun, seperti benih yang ditimbun di dalam tanah akan bertunas, menancapkan akarnya dan segera tumbuh menggapai matahari di permukaan tanah, begitulah jiwa-jiwa besar muncul ke permukaan. Tekanan, kritikan dan hinaan tidak menyurutkan benih dari jiwa-jiwa besar untuk tumbuh dan tegak berdiri.
Jiwa-jiwa besar berhasil tumbuh sebab meyakini bahwa hanya cara-cara cinta yang dapat dipercaya sebagai jalan yang benar dan tepat. Keyakinan itu tumbuh dari pengalaman dan praktek yang dijalankannya. Semakin hati mereka dipenuhi dengan cinta, semakin kuat dan tegar dirinya. Mereka tidak meledak dalam kemarahan yang menghancurkan dirinya, namun tetap tenang dan dengan cerdik, cerdas dan bijak menghadapi dan menangani setiap masalah. Cinta membuat mereka cerdas sekaligus bijak sehingga selalu selamat dan aman melewati setiap tekanan. Itulah rahasia kekuatan cinta menyelamatkan hidup jiwa-jiwa besar.
“Sebenarnya manusia tidak perlu diselamatkan. Manusia hanya perlu memiliki pengetahuan akan kekuatan mereka dan bagaimana cara mengaksesnya.”
No comments:
Post a Comment