Friday, 23 February 2018

Perbedaan Pola Pikir Dimensi 3 dengan Dimensi 5

Jiwa dengan pola pikir Dimensi 3 kebanyakan berpikir hidup ini adalah untuk mendapatkan hadiah surga dengan taat dan patuh pada aturan agama. Hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran ancaman hukuman neraka jika tidak patuh. Rasa takut itu bukannya membuat mereka hidup damai dengan sesamanya, malahan sebaliknya mereka mencurigai sesamanya, menghakimi sesamanya sebagai salah dan berdosa karena tidak melakukan apa yang dianggap benar oleh mereka. Mereka terlibat dalam banyak pertengkaran dan permusuhan.

Jiwa dengan pola pikir Dimensi 5 menyadari bahwa ia hadir di bumi ini mengemban misi menciptakan kehidupan surga di bumi. Jika mati, ia hanya kembali ke markasnya dan melaporkan tugasnya sudah selesai dilaksanakan. Sekembali di markas akan menjalani penyembuhan dan persiapan misi berikutnya entah dimanapun di semesta raya dimana membutuhkan pelayanannya. 
“Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah katalis untuk perubahan dan pertumbuhan kesadaran.”
Seseorang tidak akan terluka jika tidak terombang-ambing oleh emosinya sendiri. Tetap teguh, tenang dan damai sekalipun lingkungannya kacau. Itu salah satu ciri kesadaran Dimensi 5. Mereka yang memiliki kesadaran Dimensi 5 menancapkan (membumikan) vibrasi frekuensi ini di bumi dan akan mengubah realita kehidupan di bumi ke bentuk Dimensi 5. Wajah bumi bisa berubah drastis saat makin banyak manusia bervibrasi Dimensi 5. Cinta tanpa syarat, penuh kedamaian dan kelimpahan.
Proses peningkatan kesadaran jiwa-jiwa di bumi dimana bentuk pola kehidupan Dimensi 3 mulai berpisah dengan pola kehidupan Dimensi 5 dan pada saatnya nanti bumi akan berupa kehidupan Dimensi 5 sebagaimana diramalkan sebagai zaman keemasan.
Jiwa dengan kesadaran tingkat Dimensi 3 memerlukan waktu ribuan tahun bumi untuk banyak belajar mengelola pikirannya melalui praktek dan pengalaman hidup fisik. Benturan-benturan, sakit dan bahagia selama menjalani bentuk kehidupan fisik secara bertahap menyadarkannya tentang apa yang diciptakannya, yakni melalui pikiran dan perbuatannya. Kesadaran memang tidak dapat dipaksakan sebab mesti tumbuh dari dalam setiap jiwa. Setiap jiwa yang hidup abadi banyak belajar melalui kehidupan fisik dengan merasakan dampak dari pikiran dan perbuatannya.
“Dunia ini adalah kanvas dimana imajinasimu dilukiskan”. 
~Henry David Thoreau 
Maka jiwa yang bergerak meningkat ke kesadaran Dimensi 5 akan lebih bersikap mendampingi mereka yang perlu banyak belajar ini yang dengan demikian tumbuh semakin bijak dan menguasai pola pikir Dimensi 5. Jiwa-jiwa yang tumbuh mendewasa itu lebih banyak memberi inspirasi dan keteladanan yang dengan demikian memperkokoh kesadarannya. Saat jiwa-jiwa secara masif naik tingkat ke Dimensi 5 ini adalah apa yang disebut sebagai masa panen raya bagi semesta kehidupan. 
“Maaf pak, itu masih dengan foto saya yang lama” 





No comments:

Post a Comment