“Pencerahan adalah ketika sebuah ombak menyadari bahwa dirinya adalah lautan”
~Thich Nhat Hanh
Setiap orang pernah melakukan kesalahan dan kesalahan itu sering disebut sebagai dosa dalam ajaran agama. Satu hal penting yang sering terlupakan bahwa seorang ilmuwan perlu membuat 100 tabung percobaan lebih sampai menemukan kesimpulan dari hasil percobaannya. Tanpa adanya keberanian mencoba hal-hal baru dengan risiko salah atau gagal seperti di laboratorium, demikian juga manusia tidak mendapatkan pembelajaran hidup dan memiliki keahlian mengelola hidup. Hidup di bumi ini ibaratnya laboratorium kehidupan bagi jiwa-jiwa yang menjalani hidup di bumi.
“Kita bukanlah makhluk fisik yang memiliki pengalaman spiritual. Kita adalah makhluk spiritual yang memiliki pengalaman fisik.”
Seperti dikatakan dalam suatu ungkapan: ”Guru datang apabila murid telah siap” hal ini menyiratkan bahwa pelajaran hidup hanya dapat diserap saat sang murid siap mendengarkan. Mereka yang belum siap untuk mendengarkan dan belajar akan bersikap menolak mempelajari hal-hal baru. Sementara itu sebagaimana dikatakan di atas, Pembelajaran hidup hanya bisa didapatkan melalui praktek. Sistem pendidikan saat ini mulai menyadari pentingnya praktek dari pada sekedar sistem ceramah. Murid dapat menggali pengetahuan lebih dalam melalui praktek dan tidak semua ilmu telah dituliskan dalam buku. Buku dan guru hanyalah fasilitas sedang sang murid akan mendapatkan keterampilan dan pengetahuan melalui praktek dan pengalaman. Murid kehidupan akan siap belajar saat mau mengamati pengalaman hidupnya, mencerna dan memahami dari praktek hidup yang dijalaninya.
“Kau ingin tahu apa bedanya seorang master dan seorang pemula? Seorang master telah mengalami kegagalan lebih banyak dari pada yang telah dicoba oleh seorang pemula”
Kehidupan suatu jiwa tidak akan berakhir dengan kematian fisiknya. Tradisi-tradisi keagamaan seperti doa arwah dan peringatan arwah menegaskan bahwa setiap jiwa tetap hidup melanjutkan perjalanan hidupnya di dimensi lain. Istilah tubuh astral dan tubuh fisik mengingatkan bahwa setiap jiwa yang melepaskan tubuh fisiknya dalam kematian tetap memiliki tubuh astral. Istilah tumimbal lahir atau reinkarnasi menegaskan bahwa suatu jiwa akan kembali lahir ke suatu tubuh fisik untuk belajar menciptakan dan mengelola hidup. Beberapa sumber mengatakan bahwa suatu jiwa akan lebih cepat mengalami peningkatan kesadaran melalui pembelajaran dengan tubuh fisik. Benturan-benturan yang dialami dengan tubuh fisik disertai emosi penderitaan, sakit dan bahagia memberikan pembelajaran untuk evolusi kesadaran.
“Kau adalah tubuh Tuhan, kendaraan dimana melalui tubuhmu itu ‘ia’ membentuk esensinya yang tanpa bentuk sebagai sarana untuk secara langsung mengalami dirinya sendiri. Kau dibuat untuk bermain-main.”
~Bentinho Massaro
No comments:
Post a Comment