Sastra sebagai Cahaya Kehidupan dan Kemerdekaan Spiritual

Sastra adalah bagian dari berbagai ajaran untuk menyampaikan pengajaran. Kisah-kisah bijak atau perumpamaan sederhana itu ternyata memiliki peran yang sangat penting dan bersifat mendasar. Tidaklah mudah memberikan penjelasan tentang hal-hal di luar jangkauan atau yang tak terlihat. Sastra menjadi jembatan untuk menjangkau pengetahuan misteri kehidupan.

Setiap wilayah dan zaman memiliki tantangan masing-masing dan oleh karena itu setiap budaya memiliki pendekatan berbeda dalam cara penyampaiannya. Konteks budaya dan zaman yang berbeda menghasilkan karya-karya sastra masing-masing sebagai media pengajaran. Itulah mengapa mempelajari materi spiritual dari budaya asing lebih sulit sebab ada kesenjangan pemahaman konteks budaya. Sastra sering menggunakan tradisi, cara pandang sampai tanaman khas di suatu wilayah dengan sifatnya untuk menyampaikan suatu pesan. Tanpa memahami latar belakang budaya, cara pandang atau suatu jenis tanaman pesan itu sulit ditangkap, belum lagi masalah perbedaan bahasa.

“Tidak ada yang mengikatmu kecuali pikiranmu; tidak ada yang membatasi dirimu kecuali rasa takutmu; tidak ada yang mengontrol dirimu kecuali keyakinanmu sendiri.” 

~Marianne Williamson 

Satu peran penting dari karya sastra dalam pengajaran spiritual adalah membantu perluasan pemikiran. Itulah mengapa tak mengherankan para penikmat karya sastra baik puisi, cerita pendek, novel dll. sering memiliki wawasan pengetahuan yang sangat luas dan kemampuan berpikir jauh di atas rata-rata. Para penulis sastra juga sering dianggap para pemberontak zaman dan terkait dengan politik mereka sering dikaitkan dengan kegiatan pemberontakan. Pemikiran-pemikiran mereka sering dianggap ancaman bagi para penguasa yang menginginkan statusquo keadaan, zona nyaman mereka terganggu.

“Ketika seluruh penghasilanmu habis untuk kebutuhan makan dan tempat tinggal, pekerjaanmu bukan lagi merupakan peluang untuk kemajuan ekonomi, namun lebih sebagai tindakan mempertahankan diri. Dalam dunia nyata, itu adalah apa yang disebut sebagai perbudakan.” 

Praktek politik di berbagai wilayah bumi banyak diwarnai dengan pemerintahan yang korup dan tidak adil. Penindasan dan ketidakadilan entah berdasarkan gender, suku, ras, warna kulit dan agama melatarbelakangi berbagai konflik dan peperangan selama ribuan tahun. Manusia hidup dalam kegelapan yang artinya tidak tahu bagaimana cara mengelola hidupnya. Karya sastra adalah seberkas cahaya bagi manusia yang menuntun mereka benar-benar memahami kehidupan.

“Hidup dipenuhi dengan ilusi berpura-pura menjadi kebenaran” 

Saat manusia hidup dalam terang maka semua rahasia kehidupan akan dijelaskan secara lebih gamblang. Namun, karena banyak orang hidup dalam kegelapan petunjuk diberikan dalam bentuk pendekatan-pendekatan untuk menjembatani orang mencapai pengetahuan. Kisah bijak dan inspirasi digunakan untuk mendorong tumbuhnya kemampuan memahami lebih jauh. Saat kemampuan itu terasah, maka akan lebih mudah mencerna penjelasan-penjelasan secara langsung dan gamblang.

“Kita hanya akan dikatakan hidup pada saat-saat dimana hati kita sadar akan harta hidup kita” 

~Thornton Wilder