Friday, 9 February 2018

Menderita di Tengah Kelimpahan Tuhan?

Pada saat banjir beberapa utilitas seperti aliran listrik PLN, dan aliran air bersih PDAM dilakukan pemadaman. Aliran listrik dipadamkan karena bisa membahayakan sementara aliran air bersih tidak mengalir karena pasokan air terlalu kotor, berlumpur sehingga sesekali perlu dihentikan untuk pembersihan lumpur sehingga produksi perlu tidak maksimal.

Padahal Tuhan itu murah hati memberi matahari dan angin yang dapat menjadi sumber listrik dan tidak harus tergantung pada PLN. Sementara itu hujan berarti pasokan air bersih berlimpah. Hujan deras sampai banjir tapi kekurangan air itu sungguh ironis.


Panel surya hargaya semakin terjangkau dan banyak dijual secara online

Penderitaan seringkali bukan karena Tuhan belum memberikan apa yang dimohon, namun justru karena sikap kita sendiri yang mengabaikan kelimpahan itu. Bersyukur ternyata tidak mudah sebab rasa syukur bukan hanya berhenti dalam doa syukur. Syukur mesti ditunjukkan dengan tindakan lebih lanjut.

Tehnologi panel surya, turbin angin untuk sumber listrik sudah banyak tersedia. Biopori dan sistem resapan air juga tersedia. Pepohonan siap membantu menyediakan cadangan air dengan akarnya sehingga kita tidak perlu capek mengebor untuk membuat biopori/sumur resapan.

Biopori dapat dibuat di got untuk resapan air dan material yang 
terkumpul di dalamnya bisa dipanen sebagai kompos.  

Prioritas hidup yang perlu digeser untuk lebih memilih tindakan yang mendekat pada kelimpahan Tuhan sehingga benar-benar hidup dalam perlindungan Tuhan.



No comments:

Post a Comment