Jiwa yang damai, tenang tidak diombang-ambingkan oleh emosi akan mampu mengembangkan diri dan tumbuh dengan baik. Jiwa yang tidak emosional otomatis akan tenang, menjadi seorang pengamat yang baik, memiliki kepekaan yang tinggi, lebih cermat melihat dan lebih peka merasakan dirinya dan lingkungannya. Kesadarannya terhubung dengan alam, oleh karena itu ia memiliki ketajaman yang memungkinkannya memiliki pengetahuan dan wawasan sangat luas.
Sejalan dengan di atas, oleh karena itu bunga lotus disebut juga sebagai lambang pengetahuan. Jiwa yang tenang dan damai selalu terhubung dengan kesadaran kosmos atau disebut menyatu Tuhan Pencipta. Dalam spiritualitas Jawa kondisi ini disebut sedulur papat, kalimo Pancer, jiwa yang terhubung menyatu dengan alam sebagai saudara dan terhubung menyatu dengan Pancer atau Pusat Kehidupan.
Oleh karena itu kedamaian batin adalah dasar untuk dapat menyatu dengan Tuhan. Ketenangan diri mesti dicapai dan menjadi langkah awal untuk mampu melihat kehidupan, dapat menjalani hidup dengan bahagia sebab memiliki semua pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan kehidupan indah membahagiakan.
Mahkota dikenakan oleh seorang raja, yang dengan demikian menjadi lambang atau pertanda seseorang telah meraja atas dirinya sendiri. Ia dapat mengatur, menguasai, mengontrol, mengendalikan dirinya sendiri. Seseorang yang berkuasa atas hidupnya sendiri.
“Kedamaian batin dimulai saat kau memilih tidak mengizinkan orang lain mengendalikan emosimu”
No comments:
Post a Comment