Dengan kekuatan pikiran, masing-masing dari kita melukis realita kehidupan. Pikiran sebagai kuasnya dan semesta adalah kanvasnya, masing-masing dari kita adalah artis/pelukis kehidupan sehingga disebut co-creator.
“Bijaklah dengan pikiran-pikiranmu sebab setiap pikiran memiliki kekuatan untuk mencipta di baliknya.”
Semakin pikiran fokus, semakin cepat realita yang diinginkan terbentuk, yang diistilahkan dengan sabda dadi atau sabda pandita ratu.
Sesungguhnya kekuatan pikiran manusia sangatlah kuat namun hanya sering kacau dan simpang siur. Sebagai akibatnya arah energi menjadi tidak fokus apalagi jika keinginan-keinginan bertabrakan dan bertentangan. Meditasi/samadi diperlukan untuk lebih tenang, tidak emosional sehingga tidak reaktif namun selektif dalam menentukan arah pikiran dan mudah terfokus.
“Pertama-tama pikiran manusia harus dibuat menjadi selaras, maka selanjutnya alam secara spontan akan mengambil tempatnya.”
Para guru spiritual mengajar dengan kisah-kisah bijak karena memahami prinsip kerja semesta ini terkait dengan getaran pikiran. Selama seseorang hidup tenang, damai, bahagia maka otomatis pikirannya selalu terfokus pada kebahagiaan dan energi mengalir untuk menciptakan baginya realita hidup bahagia sejahtera. Dengan bantuan kisah-kisah bijak manusia tidak perlu paham mekanisme alam yang rumit untuk mampu menciptakan kehidupan indah, sejahtera dan membahagiakan.
Spiritualitas sangat logis dan terkait erat dengan bidang fisika.
“Sukses bukanlah kunci untuk mencapai bahagia. Justru sebaliknya, kebahagiaan adalah kunci untuk mencapai sukses. Jika kau mencintai apa yang kau kerjakan, bahagia melakukannya, kau akan sukses.”
~ Albert Schweitzer
...((( <3 )))...
No comments:
Post a Comment