Pengetahuan kehidupan akan terbuka saat jiwa tenang dan tidak lagi emosional. Itulah mengapa pengajaran spiritual menggunakan pendekatan kisah-kisah bijak. Kisah-kisah bijak tidak bersifat menggurui namun mengajak pembacanya menyelami ceritanya dan mendapatkan pembelajaran dari cerita itu. Pembaca menjadi terbiasa merenung dan menggali maknanya.
Begitulah pengetahuan akan didapatkan selalu dengan menggali maknanya. Orang tidak akan mendapatkan pengetahuan jika masih terus sibuk berdebat dan berbantah secara emosional. Pesan-pesan akan terlewatkan dan maknanya tak tercerna.
“Pikiran yang tenang dapat mendengarkan intuisi karena mampu mengatasi ketakutan-ketakutannya”.
“Berlatihlah melihat sisi-sisi baik yang ada di setiap hal. Bersikap positif adalah suatu pilihan. Kebahagiaan hidupmu tergantung pada kualitas pikiranmu.”
Sekalipun kisah-kisah bijak itu adalah kisah-kisah sederhana, namun karena melatih kecermatan, kepekaan dan menghidupkan intuisi dampaknya sangat luar biasa. Mereka yang terbiasa menikmati kisah-kisah bijak menjadi sangat cerdas melampaui orang rata-rata. Pemikirannya jauh ke depan dan wawasannya sangat luas sehingga sering tak terjangkau orang pada umumnya.
No comments:
Post a Comment