Sunday, 15 July 2018

Rasa Takut Menghalangi Bahagia

Jika diliputi rasa takut dan khawatir, orang tidak akan bahagia. Rasa takut memunculkan berbagai pikiran negatif dan kehidupan ini terlihat begitu mengkhawatirkan. Bahkan orang juga takut mencoba hal-hal baru, takut memikirkan cara-cara dan kemungkinan lain. Akibatnya orang hanya mengulang-ulang cara yang sama sehingga lagi dan lagi jatuh pada pengalaman penderitaan hidup yang sama.

Ketakutan adalah pengalaman traumatis yang terekam di bawah sadar. Hidup dalam ketakutan membuat manusia hidup di masa lalunya. Sulit baginya​ untuk melihat kenyataan dan realita kekinian yang terhampar di depan mata. Gambaran luka traumatis yang terlihat sehingga hidup dalam ilusi.

“Setiap kali Anda mencoba bereaksi dengan mengulang-ulang cara lama yang sama, tanyakan pada diri Anda apakah Anda ingin terpenjara oleh masa lalu atau terpenjara oleh masa depan.” 
~ Deepak Chopra 

Kata "jangan takut" muncul 365 kali dalam Kitab Suci. Peringatan yang cukup penting sebab manusia sering hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran.

Untuk menghapus ketakutan dan kekhawatiran yang adalah traumatis itu yang diperlukan adalah pengampunan, yakni dengan mengampuni diri sendiri dan sesama. Dalam doa yang diajarkan Yesus/Isa ada bagian yang mengatakan "Ampunilah kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami".

Dengan pengampunan total maka semua trauma akan terhapus dan menjadikan seseorang hidup di masa sekarang. Ia mampu melihat kenyataan yang ada dan tidak lagi hidup dalam ilusi masa lalunya. Ia terbebas dari penjara masa lalunya. Ia siap menciptakan apapun di kanvas semesta yang kosong untuk dilukis kisah kehidupan baru setiap saat.

Jiwa yang terpenjara oleh traumanya adalah jiwa yang sakit (terluka). Dengan pengampunan maka yang sakit oleh trauma itupun menjadi sembuh, jiwa yang sehat. Jiwa yang sehat hidup merdeka dan memancarkan cinta dan kebahagiaannya.

Cinta adalah kata kunci untuk pembebasan jiwa dari penjara traumatis masa lalunya. Cinta membuat orang berani menjalani hidup di masa sekarang (now) dan hidupnya selalu diperbaharui dengan karya-karya kreatif yang indah. Orang berani menciptakan hal-hal baru.

Maka manusia akan menjalani hidup penuh kebahagiaan, menikmati kelimpahan yang ada, benar-benar hidup dengan memancarkan kebahagiaan itu dalam berbagai karya kreatif nan indah. Manusiapun hidup bahagia dalam kekinian yang abadi.

“Tahukah Anda mengapa begitu sulit untuk bahagia? Jawabannya adalah karena kita menolak untuk melepaskan hal-hal yang membuat kita sedih.” 

No comments:

Post a Comment