Sunday, 29 July 2018

Pertumbuhan Kesadaran

Pertumbuhan melibatkan perubahan, seperti benih akan tetap menjadi biji jika tidak pecah cangkangnya, telur akan tetap menjadi telur jika tidak pecah cangkangnya. Benih tanaman yang pecah cangkangnya akan mulai tumbuh tunas dan/atau akar. Terjadi perubahan fisiknya. Perubahan-perubahan itu adalah proses pertumbuhan.

“Jika cangkang telur pecah oleh karena kekuatan dari luar, kehidupan akan berakhir. Jika cangkang telur pecah oleh karena kekuatan dari dalam, kehidupan akan dimulai. Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam.” 

Begitu juga dengan manusia, kehidupannya akan bertumbuh bersama perubahan-perubahan yang berlangsung terus-menerus.

Perubahan-perubahan itu mencakup cara hidupnya, pola pikirnya dst. Aturan yang kaku akan menghalangi pertumbuhan sebab menjadikan manusia hidup dengan cara-cara yang itu-itu, diulang-ulang dan menghasilkan pengalaman hidup sama secara terus-menerus. Penderitaan timbul dari cara hidup dan aturan yang menjadi pedoman cara hidup jika menimbulkan penderitaan tentu saja perlu dibongkar. Cangkang yang menghalangi pertumbuhan harus didobrak oleh sang benih.

“Imajinasikan versi terbaik dari dirimu sendiri dan kau akan tumbuh ke arah itu.” 

Saat cangkang itu pecah maka pertumbuhan akan berlangsung. Perubahan-perubahan adalah keniscayaan seperti dinyatakan dalam ilmu fisika bahwa energi hidup hanya berubah-ubah bentuk dalam aneka ragam wujud realita kehidupan.

Perlu dicatat bahwa jika cangkang telur dipecahkan dari luar maka benih yang ada di dalam telur itu akan mati. Cangkang telur harus dipecahkan oleh benih itu sendiri. Seseorang dikatakan menjadi dewasa ketika berani memutuskan sendiri, bertindak dan mengambil tanggung jawab atas tindakannya. Seseorang yang didikte, dipaksa, atau hanya menunggu perintah akan mati kreativitasnya. Daya hidupnya mati sebab tidak berani memutuskan, melakukan inisiatif serta memiliki solusi mandiri.

“Kreativitas adalah keadaan dengan kesadaran dimana kau masuk ke dalam gudang harta di dalam dirimu dan membawanya keluar berupa keindahan yang mewujud sebagai realita.” 
~ Torkom Saraydarian 

Manusia yang hanya mengandalkan hafalan dan terjebak oleh aturan kaku ibaratnya tak mampu memecahkan cangkang telur. Saat terjadi perubahan besar dalam kehidupan ia akan berputar-putar pada hafalan, cara-cara lama yang tidak mampu menghadapi dunia yang telah berubah. Ia akan mati tertinggal perubahan yang semakin jauh meninggalkannya. Teori tanpa praktek tak akan mampu menjawab persoalan riil sehingga gelagapan saat menghadapi kehidupan nyata. Aturan kaku yang membelenggu semakin mempersempit ruang geraknya sementara dunia telah berubah.

Benih yang hidup dan tumbuh akan mengenali dirinya, menyadari potensi dan kemampuannya, mengembangkan dirinya dan kreativitas-kreativitas yang dibuatnya menunjukkan perubahan-perubahan yang terus-menerus sebagai bentuk pertumbuhan kesadarannya. Benih yang tumbuh akan survive untuk terus melanjutkan kehidupannya sebab selalu mampu mengatasi masalah-masalahnya. Cinta adalah pondasi hidupnya yang menjadikannya cerdas sekaligus bijak dimana kebijaksanaannya membuatnya selalu luwes dan tidak terikat oleh aturan-aturan kaku. Kebijaksanaan membuatnya mampu menempatkan diri secara tepat melampaui batasan-batasan aturan.

“Jika setiap hari adalah suatu kebangkitan, kau tidak akan tumbuh menua, kau hanya akan terus-menerus tetap bertumbuh.” 



...((( <3 )))... 







No comments:

Post a Comment