Sekalipun ditolak dengan mengatakan “saya tidak melakukannya” atau “bukan saya” atau “agama/kepercayaan saya tidak mengajarkan seperti itu” atau “itu adalah perbuatan oknum” namun dalam kenyataannya terjadi kekerasan-kekerasan, paksaan-paksaan, intimidasi dan ancaman yang membuat gaduh dan tidak nyaman.
Tentu saja suatu masalah tidak akan pernah terselesaikan jika tidak dicari sumber masalahnya dan dibenahi. Kecenderungannya dan kebiasaan yang dilakukan adalah saling menyalahkan pihak lain. Dengan menyalahkan pihak lain seolah-olah masalah akan dan sudah selesai. Tentu saja sumber masalah itu akan tetap ada disana sebab tidak pernah disentuh, maka lagi dan lagi akan terus berulang. Masalah akan terus membesar sampai orang tersudut dan tidak ada jalan lain kecuali mendobrak tembok labirin pola pikir dan wawasan yang dibangunnya.
“Misi kita bukanlah untuk mengubah atau mengarahkan jalur orang lain. Tidak ada jalan salah atau jalan benar. Masing-masing dari kita memiliki perjalanan hidup sendiri-sendiri dan misi kita hanyalah menjadi CAHAYA yang menerangi jalur jalan sesama.”
~ Jan Mckingley Hilado
Apapun yang kita lakukan adalah bagian dari belajar menggunakan daya hidup, eksperimen-eksperimen yang sudah pasti ada kesalahan namun apapun hasilnya selalu memberikan pembelajaran. Tanpa pernah mencoba juga tidak akan pernah benar-benar tahu apa hasilnya dan tidak akan memiliki keterampilan menggunakan daya hidup untuk menciptakan kisah-kisah hidup sehingga mampu menjalani hidup abadi membahagiakan. Apapun yang kita lakukan baik benar atau salah selalu memberikan pembelajaran.
Seorang anak tidak akan pernah bisa naik sepeda jika tidak mencobanya dengan risiko jatuh dan terluka. Keterampilan bersepeda, menguasai keseimbangan saat melakukan manuver-manuver sulit didapatkan dari berkali-kali mencoba dan terjatuh serta terluka. Anak yang telah mahir bersepeda menjadi inspirasi teman-temannya untuk melakukan manuver-manuver bersepeda seperti dalam berbagai jenis perlombaan. Anak yang memutuskan untuk takut mencoba naik sepeda tidak akan mahir bersepeda. Orang yang memutuskan untuk takut hidup juga tidak akan mahir menciptakan kisah kehidupan dan akhirnya mati.
Itulah mengapa dikatakan jalan hitam dan jalan putih akhirnya akan membawa orang sampai ke tujuan juga. Hukum alam sebab-akibat secara netral selalu bekerja seiring dengan upaya jiwa-jiwa mengembangkan dirinya dalam menggunakan daya hidupnya. Hitam atau putih, salah atau benar adalah eksperimen-eksperimen yang dilakukan untuk tumbuh berkembang. Dampak terhadap diri sendiri yang dirasakan oleh setiap jiwa yang akan menyadarkannya dan membuatnya tumbuh dewasa dan bijak.
Untuk hidup setiap jiwa hanya perlu menggunakan daya hidupnya, kecerdasannya dan imajinasinya sehingga terus-menerus bertumbuh. Untuk selamat setiap jiwa hanya perlu bijaksana dan tidak mencelakai serta menciderai dirinya sendiri yang bisa membunuh dirinya sendiri. Untuk bahagia setiap jiwa hanya perlu bijaksana dan tidak melukai perasaannya sendiri. Proses jatuh bangun dalam berbagai eksperimen dan pengalaman sampai suatu jiwa sadar bahwa hanya dengan cinta tanpa syarat ia akan mampu menciptakan kisah-kisah hidup bahagia sejahtera.
“Kata sungai kepada Sang Pencari: Haruskah orang dipusingkan oleh masalah pencerahan batin? Tak peduli jalan apapun yang kutempuh, saya (tetap) dalam perjalanan pulang.”
~ Anthony de Mello
...((( <3 )))...