Monday 15 April 2019

Alam Multidimensi dalam Spiritualitas Jawa

Dalam spiritualitas Jawa dipahami bahwa jiwa-jiwa setelah kematian fisik melanjutkan perjalanan hidupnya di alam dimensi lain. Peringatan arwah 3, 7, 40, 100, 1000 hari dst menyatakan keadaan ini.

Spiritualitas Jawa memberikan tuntunan bagaimana untuk dapat terus berkomunikasi dengan jiwa-jiwa mereka yang pindah dan ada di alam dimensi lain itu. Kehidupan alam multidimensi yang abadi dan terus bergulir. Pemahaman ini bertingkat-tingkat adanya tergantung pada masing-masing orang sejauh mereka telah mempelajari.

Kekurangpahaman sering membuat orang menganggap berkomunikasi dengan mereka yang pindah ke alam dimensi lain sebagai penyembahan berhala atau musyrik. Mereka tidak tahu dan tidak sadar bahwa apa yang disebut malaikat pun adalah jiwa-jiwa yang hidup di alam dimensi lain.

Para jiwa yang memiliki pengalaman hidup dan pengetahuan luas ini pada dasarnya senantiasa ingin berbagi dan membantu terciptanya kehidupan damai dan indah, sebab secara keseluruhan semesta raya antar dimensi saling mempengaruhi. Semua jiwa ingin hidup damai dan bahagia oleh karena itu mereka berkepentingan atas terciptanya kehidupan damai dan membahagiakan.

Setiap jiwa hidup abadi dan jiwa-jiwa belajar dan tumbuh kesadarannya melalui pengalaman hidupnya. Keterampilan dan kesadaran jiwa semakin meningkat bersamaan dengan sikapnya membantu dan berbagi dengan yang lainnya. Jiwa-jiwa di alam dimensi lain yang lebih tinggi dengan senang hati melayani dan membantu dalam rangka mengembangkan diri dan meningkatkan kesadarannya untuk naik tingkat ke lapisan alam dimensi lebih tinggi lagi.

Namun ada pihak-pihak yang menikmati keuntungan pribadi dengan adanya ketidaktahuan akan kehidupan alam multidimensi ini, sehingga pengetahuan dan cara berkomunikasi dengan jiwa-jiwa di alam dimensi lain itu dikatakan sebagai penyembahan berhala atau musyrik. Dengan diputuskan hubungan dengan alam dimensi lain, manusia tidak mendapatkan panduan dan bantuan dari jiwa-jiwa berkesadaran tinggi dan hidup dalam ketidaktahuan alias kebodohan. Kekurangtahuan itu membuat manusia mudah dimanipulasi, dimanfaatkan dan diperbudak.

Mungkin ada pertanyaan, bagaimana jika keliru menghubungi jiwa-jiwa alam dimensi lain yang jahat?

Jawabannya: Pada dasarnya jiwa-jiwa saling tertarik atau berkumpul oleh karena kesamaan minat, niat dan tujuan sebagaimana terlihat pada kelompok-kelompok hobi. Begitu juga dengan kontak dengan jiwa-jiwa di alam dimensi lain, minat dan niat kita sendiri yang menentukan dengan siapa kita merasa cocok dan berkumpul. Spiritual Jawa mengajarkan selalu untuk introspeksi diri dan mengembangkan sikap adiluhung bijaksana sehingga otomatis menentukan dengan siapa kita akan berkumpul dan berbagi lingkungan hidup.

“Tentu saja kau tidak mati. Tidak ada jiwa yang mati. Kematian tidak ada (bagi jiwa). Kau hanya mencapai suatu level visi baru, alam kesadaran baru, dunia baru yang belum diketahui.” 
~ Henry Miller

...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment