Wednesday 24 April 2019

Hoax dan Distorsi Ajaran dan Sejarah

Banyaknya hoax yang berseliweran hanya mengingatkan bahwa cerita-cerita dan keyakinan yang dianggap benar oleh manusia, termasuk sejarah yang dibukukan dalam kitab-kitab tak lepas dari hoax. Kisah kehidupan banyak yang telah terdistorsi atau dengan kata lain cerita palsu.

Dikatakan bahwa sejarah dituliskan oleh pemenang konflik perebutan kekuasaan dan mereka juga membuat serta mengatur versi berita untuk menjaga kelangsungan kekuasaan. Versi berita yang dinilai mengganggu kepentingan kekuasaan disensor sehingga mengurangi resiko pemberontakan. 

Demikian juga halnya dengan konflik perbedaan tafsir ajaran dikendalikan oleh para pejabat agar para penganut mereka patuh. Aliran keagamaan yang memiliki beragam versi dikendalikan dengan aturan standar dan dogma yang wajib diyakini sebagai kebenaran.

Inilah mengapa mereka yang banyak belajar dan mengamati kehidupan dengan cermat tampak memiliki pemikiran yang menyimpang dari apa yang disebut kebenaran menurut umum, versi cerita kehidupan yang ditanamkan sebagai wajib diyakini.

Tidak mudah melakukan verifikasi kebenaran ini sebab tekanan dari masyarakat sangat kuat sehingga diperlukan niat dan keteguhan serta disiplin. Diperlukan sikap tenang, latihan meditasi dan siap untuk belajar untuk mengamati, mencermati dan mencerna untuk memperluas pemahaman akan kebenaran kehidupan yang sesungguhnya.

Tidak ada orang yang bisa menyelamatkan kita dari disinformasi kebenaran kehidupan selain diri sendiri. Yang diperlukan adalah upgrade kesadaran sehingga mampu mencerna dan memahami kehidupan ini.

“Jika berita yang banyak disampaikan adalah palsu, bayangkan betapa buruknya sejarahnya.” 


...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment