Tentu saja ia tidak bisa lagi menikmati obrolan dengan orang-orang lain sebab pemikiran-pemikirannya tidak lagi nyambung. Jika berkumpul ia hanya ngobrol untuk basa-basi. Orang-orang pada umumnya tidak menyadari bahwa obrolan mereka sering hanya berputar-putar tanpa kedalaman makna, pemikiran yang misleading dan logika yang terdistorsi. Ini sangat membosankan. Pola kompetisi, pertengkaran dan permusuhan sangat menjemukan.
Orang yang terkoneksi dengan Tuhan memiliki perspektif sangat luas tentang kehidupan, berlapis-lapis sehingga disebut multi-perspektif. Ia tidak lagi terjebak dalam pola penilaian benar-salah, namun melihat semuanya sebagai jalinan dan alur yang saling melengkapi. Wajah kehidupan yang benar-benar hidup.
Namun, tentu saja ia tidak sendirian dan kesepian, sebab hanya lebih selektif dan memiliki komunitas yang satu frekuensi dengan level kesadarannya. Pada rentang frekuensi yang setara ia berbagi pemikiran untuk menciptakan kehidupan damai sejahtera.
“Ikuti arahan kebijaksanaan dan cinta dalam hatimu untuk menemukan siapa dirimu yang sesungguhnya.”
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment