Thursday, 18 January 2018

[180118][A] Tetap Optimis, Disruption Ini Adalah Pintu Masuk Kehidupan Baru

Banyak orang menginginkan perubahan dalam hidupnya namun sering tidak siap dengan perubahan-perubahan itu.  Mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik dan praktek-praktek ketidakadilan diakhiri. Konsekuensi dari diakhirinya praktek-praktek tidak adil itu juga berarti runtuhnya sistem ekonomi yang selama ini berdiri kokoh. Disruption (gangguan) yang saat ini terus berlangsung adalah bagian dari runtuhnya sistem ekonomi lama. Sistem ekonomi baru hanya dapat muncul dan tumbuh jika sistem lama menghilang.

Situasi ini sering membuat emosi orang tidak menentu seiring dengan tidak memahami apa yang melatarbelakangi situasi ini. Dalam keadaan emosi labil oleh karena himpitan kebutuhan ekonomi orang mudah diprovokasi dengan informasi hoax.

Tidak dipungkiri keadaan ini membuat banyak orang merasa kehidupan semakin sulit dengan hilangnya pekerjaan yang selama ini mereka geluti. Perusahaan dan pemain perdagangan besar yang semula menguasai pasar kehilangan dominasinya yang menimbulkan efek domino terhadap mata rantai pasokan dan permintaan. Pemain-pemain baru dengan tehnologi baru muncul menggantikan cara-cara dan tehnologi lama. Permainan telah banyak berubah dan akan terus berubah dengan semakin cepat.

Banyak orang tidak menyadari bahwa saat praktek-praktek ketidakadilan yang mereka inginkan tidak ada lagi akan berdampak langsung baik cepat ataupun lambat pada kehidupan mereka.  Sistem ekonomi korup yang melibatkan perusahaan besar, bank, pejabat pemerintah, anggota parlemen pembuat regulasi, militer dst. yang disebut tidak adil itu saat dibersihkan berarti sistemnya akan runtuh dan otomatis berimbas ke seluruh sistem ekonomi dan pekerjaan semua orang.

Oleh karena itu, perlu disadari bahwa keadaan yang disebut disruption (gangguan) ini adalah terkabulnya permohonan yang sekaligus menuntut kesiapan untuk menerima perubahan itu dan terlibat dalam perubahan ke cara-cara baru yang mensejahterakan. Namun bisa dimaklumi jika situasi ini sangat berdampak pada emosi saat tidak tahu-menahu dengan apa yang terjadi dan bagaimana harus bereaksi.

Dalam kondisi tidak pasti orang selalu diberi nasehat untuk selalu memiliki harapan, namun sekarang dengan memahami situasi yang saat ini tengah berlangsung mereka sadar bahwa kehidupan baru yang lebih berkeadilan dan menyejahterakan di bumi sedang tumbuh. Ekonomi yang tidak adil sudah runtuh dan masa lalu itu akan tinggal sejarah. Sekuat apapun mereka berupaya mempertahankan ekonomi korup itu tak akan dapat dilakukan.

Reaksi yang perlu dilakukan saat ini adalah, dengan memperhatikan perubahan-perubahan sedemikian cepat, tentu perlu banyak belajar dan tantangan yang dihadapi adalah dorongan nyata untuk melakukan perubahan dan belajar menguasai keterampilan baru. Alam mendorong manusia untuk tumbuh cerdas melalui pengalaman hidupnya.

Pasang sabuk pengaman baik-baik sebab pergeseran di bumi akan sedikit berguncang-guncang. Pahami keadaan dan emosi orang lain yang mungkin akan terpengaruh oleh situasi ini. Banyak reaksi orang yang mengeluhkan keadaan dan mungkin bersikap kurang bersahabat oleh karena pergeseran dan perubahan besar ini, namun hal itu tak akan mengganggu jika tidak diladeni atau ditanggapi. Tetap fokus pada upaya-upaya pengembangan bakat sendiri dan miliki harapan yang kuat sebab memahami persis akan munculnya kehidupan baru di bumi.

Dunia baru yang sedang tumbuh bersamaan dengan runtuhnya sistem ekonomi lama adalah kehidupan kreatif. Manusia didorong untuk mengenali dirinya sendiri dan mengembangkan potensinya seluas-luasnya. Ekonomi kreatif akan menjadi cara baru dan dengan demikian kekayaan yang di masa lalu terkumpul dan hanya dikuasai oleh segelintir elit akan terdistribusikan lebih merata ke semua orang. Mereka yang telah masuk ke dunia kreatif mulai menikmati gaya hidup baru ini dan hidup sejahtera.

“Tak perlu jengkel dengan tingkah orang atau situasi, keduanya tak akan punya daya tanpa reaksi Anda”
~ Spirit Science ~

18 Januari 2018
Sony H Waluyo
Translation Services


** ** **



No comments:

Post a Comment