Dalam fisika dijelaskan bahwa semesta
ini adalah lautan energi yang terus-menerus berubah-ubah bentuk dan melalui
proses dinamika kehidupan itu energi mengalir membentuk realita kehidupan. Tanaman,
hewan sampai manusia hidup dengan mengasup energi. Tanaman mengasup energi dari
air dan tanah, hewan dan manusia mengasup energi dari makanannya. Namun di
dunia ini ada makluk lain yang mendapatkan daya hidup dari energi yang
dipancarkan manusia.
Sementara itu dalam fisika dijelaskan
bahwa setiap atom adalah elektron yang mengelilingi inti atom. Penjelasan
secara fisika ini menegaskan apa yang disebut aura itu yang selama ini dianggap
sekedar suatu kepercayaan. Manusia dari setiap atomnya adalah generator energi sehingga
memancarkan cahaya aura.
Visualisasi di bawah ini akan memperlihatkan lebih jelas mengapa dikatakan bahwa setiap halnya adalah hidup. Benda yang disebut benda mati seperti batu, meja, kursi dll. pada tingkat atom adalah pusaran-pusaran energi. Lintasan orbit elektron pada sebuah atom membuatnya memancarkan cahaya.
Pada prinsipnya dinamika kehidupan di semesta ini melibatkan berbagai makhluk yang saling berbagi energi, namun ternyata ada makhluk-makhluk spiritual yang hidup dari energi negatif. Pada dasarnya energi adalah netral, namun untuk memudahkan pemahaman disini digunakan istilah “energi negatif” sebab membuat manusia hidup dalam penderitaan.
Pada prinsipnya dinamika kehidupan di semesta ini melibatkan berbagai makhluk yang saling berbagi energi, namun ternyata ada makhluk-makhluk spiritual yang hidup dari energi negatif. Pada dasarnya energi adalah netral, namun untuk memudahkan pemahaman disini digunakan istilah “energi negatif” sebab membuat manusia hidup dalam penderitaan.
Makhluk-makhluk spiritual ini
mendapatkan energi dari emosi negatif berupa ketakutan, kekhawatiran,
kecemasan, kebencian, amarah, dst. yang dipancarkan oleh manusia. Oleh karena itu selama manusia hidup dalam ketakutan, kecemasan dan permusuhan akan semakin kuat cengkeraman mereka atas manusia.
Manusia sering tidak sadar telah memelihara mereka atau menjadi inang mereka. Bila memperhatikan media sosial, muatan yang justru lebih banyak dibaca, dibagikan dan dibicarakan adalah muatan materi yang membuat manusia marah, jengkel, mengeluh, takut, cemas yang sering menjadi viral yang dibaca dan dikomentari oleh ribuan hingga jutaan orang. Saat orang saling berbalas melempar kemarahan, semakin besar energi yang mereka pancarkan dan semakin kuat makhluk-makhluk penghisap energi negatif itu tumbuh besar.
Makhluk-makhluk negatif itu memelihara manusia sebagai sumber energi mereka. Untuk itu manusia seolah diberi keuntungan dengan menyebarkan materi yang memancing emosi. Sebagai contoh ada situs-situs penyebar hoax dan memuat hal-hal provokatif yang memancing emosi manusia. Materi yang menjadi viral karena membuat manusia saling berbalas komentar yang menyakitkan berarti penghasilan uang dari iklan yang sangat besar bagi publishernya, manusia merasa puas dapat melampiaskan emosinya dan makhluk-makhluk negatif itu kenyang. Manusia yang habis terkuras energinya tentu saja hidupnya menderita, sakit dan mati.
Manusia perlu banyak rileksasi, tenang dan mengasup lebih banyak inspirasi untuk keluar dari cengkeraman makhluk-makhluk itu. Hindari menyebarkan keluhan dan berita/materi yang menimbulkan ketakutan, kecemasan dan permusuhan. Bagikan materi-materi inspiratif agar kita tidak lagi memberi makan pada mereka dan mereka akan kelaparan, tak berdaya lagi.
Manusia sering tidak sadar telah memelihara mereka atau menjadi inang mereka. Bila memperhatikan media sosial, muatan yang justru lebih banyak dibaca, dibagikan dan dibicarakan adalah muatan materi yang membuat manusia marah, jengkel, mengeluh, takut, cemas yang sering menjadi viral yang dibaca dan dikomentari oleh ribuan hingga jutaan orang. Saat orang saling berbalas melempar kemarahan, semakin besar energi yang mereka pancarkan dan semakin kuat makhluk-makhluk penghisap energi negatif itu tumbuh besar.
Makhluk-makhluk negatif itu memelihara manusia sebagai sumber energi mereka. Untuk itu manusia seolah diberi keuntungan dengan menyebarkan materi yang memancing emosi. Sebagai contoh ada situs-situs penyebar hoax dan memuat hal-hal provokatif yang memancing emosi manusia. Materi yang menjadi viral karena membuat manusia saling berbalas komentar yang menyakitkan berarti penghasilan uang dari iklan yang sangat besar bagi publishernya, manusia merasa puas dapat melampiaskan emosinya dan makhluk-makhluk negatif itu kenyang. Manusia yang habis terkuras energinya tentu saja hidupnya menderita, sakit dan mati.
Manusia perlu banyak rileksasi, tenang dan mengasup lebih banyak inspirasi untuk keluar dari cengkeraman makhluk-makhluk itu. Hindari menyebarkan keluhan dan berita/materi yang menimbulkan ketakutan, kecemasan dan permusuhan. Bagikan materi-materi inspiratif agar kita tidak lagi memberi makan pada mereka dan mereka akan kelaparan, tak berdaya lagi.
Makhluk-makhluk positif hidup dari
energi positif yang artinya mereka saling berbagi dan bertukar energi positif
yakni energi yang bercirikan rasa suka-cita. Makhluk-makhluk positif itu sering
disebut sebagai malaekat. Manusia yang hidup dalam persaudaraan, damai dan
kreatif ada dalam pemeliharaan para makhluk ini. Inspirasi, dukungan,
pengertian, pengampunan adalah kekhasan dari gaya hidup komunitas ini. Untuk menjadi
bagian dari komunitas atau keluarga cahaya ini hanya perlu mengikuti gaya hidup
mereka yakni berbagi kreativitas dengan rasa suka cita.
Bacaan menarik:
"Rudolf Steiner menjelaskan tentang entitas Archon dan Parasit yang mendapatkan asupan makanan dari rasa takut dan kecemasan Anda" di http://humansarefree.com/2018/01/rudolf-steiner-describes-archons-and.html.
Bacaan menarik:
"Rudolf Steiner menjelaskan tentang entitas Archon dan Parasit yang mendapatkan asupan makanan dari rasa takut dan kecemasan Anda" di http://humansarefree.com/2018/01/rudolf-steiner-describes-archons-and.html.
27 Januari 2018
Sony H Waluyo
Translation Services
No comments:
Post a Comment