Bunga mawar banyak memberikan pelajaran
tentang iman. Kepasrahan sebagai bagian dari iman ditunjukkan dengan menerima keadaannya
tertancap di tanah dan tumbuh. Ia tidak memiliki kaki untuk berpindah tempat dan
memilih dimana akan tumbuh. Ia pasrah total dengan keadaannya dan mempercayakan
diri pada tanah dimana ia tumbuh. Yang dilakukannya adalah terus menumbuhkan
akar untuk berpegang pada tanah dimana ia berpijak dan menumbuhkan batangnya
tegak berdiri.
Sekalipun mawar memiliki duri, namun ia
tidak menggunakannya untuk membunuh ulat yang memakan daunnya. Ia memiliki iman
yang kuat bahwa segala sesuatu diciptakan untuk rencana yang indah. Duri yang
dimilikinya adalah untuk melindungi dirinya dari mereka yang hendak mencabut
dirinya.
Memiliki iman berarti pasrah pada
rencana indah dan tidak melakukan tindakan yang melukai makluk lain. Hanya yang berniat jahat kepadanya yang akan
terluka oleh perbuatan jahatnya sendiri. Mawar tidak perlu melakukan tindakan
yang akan melukai makhluk lain. Sebuah keyakinan yang begitu kuat bahwa semua
akan menuai hasil perbuatannya masing-masing.
Ketika tiba saatnya, ulatpun menjadi
kepompong dan berubah menjadi kupu-kupu indah. Sekali lagi mawar menebarkan bau
harum bunganya dan madu bagi kupu-kupu yang menyerbukkan bunganya. Mawar meyakini
bahwa dengan berbagi keharuman dan keindahan ia akan dikelilingi
makhluk-makhluk indah dan lingkungannya dipenuhi semarak keindahan. Benih-benih
baru tanamanpun terbentuk dan menjamin kelestarian kehidupan, kehidupan abadi
yang penuh dengan keindahan dan membahagiakan.
29 Januari 2018
Sony H Waluyo
Translation Services
[Ilustrasi-ilustrasi diambil dari internet]
** ** **
No comments:
Post a Comment