Era Cahaya

Kegelapan hidup artinya tidak sadar bahwa tidak tahu namun merasa tahu dan membuat penilaian benar-salah berdasarkan ketidaktahuan itu. Banyak konflik antar manusia terjadi karena hal ini.

Tentu saja solusi-solusi yang dilakukan tidak benar-benar menyelesaikan masalah, namun lebih sering membuat masalah semakin pelik. Manusia terperangkap dalam kegelapan tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk memahami persoalannya.



Hidup dalam terang berarti manusia mampu melihat dan memahami kenyataan kehidupan yang sebenarnya.

Pertama-tama manusia mulai mengenal dirinya sendiri. Ini penting sebab merupakan titik awal untuk mampu menyadari kenyataan kehidupan yang sebenarnya.

Mengenal diri sendiri artinya mengenal potensi kemampuannya yang dapat digunakan untuk memahami kehidupan. Di sini manusia mulai menggali dan mengasah keterampilannya sehingga lebih kreatif dalam memanfaatkan peluang yang ada.

Pergeseran kesadaran terjadi, alih-alih menyalahkan keadaan manusia lebih melihatnya sebagai peluang untuk kreatif berkarya dan dengan cara itu manusia terlibat aktif menciptakan kelimpahan hidup.

Pada era cahaya ini manusia menyadari bahwa kelimpahan bukan sekedar sebatas apa yang tersedia pada alam untuk dieksploitasi namun juga imajinasinya yang tak terbatas itu lebih merupakan harta karun yang tak akan pernah habis ditambang.

Pada era cahaya manusia sangat menikmati pengetahuan dan inspirasi-inspirasi kehidupan yang memberinya energi untuk hidup penuh semangat. Berbagi kreasi kehidupan menjadi gaya hidup pada era cahaya ini -- mencahaya.

Dalam kasanah spiritual Jawa dikenal istilah “mestakung” yang kepanjangannya adalah alam semesta mendukung. Pengertian ini diperjelas dalam fisika dengan pengetahuan bahwa alam semesta ini adalah suatu hologram yang terbentuk dari lautan energi berupa vibrasi. Pikiran dan emosi adalah vibrasi energi yang membentuk pola-pola ujud realita.

Kebangkitan kesadaran adalah peristiwa ketika jiwa-jiwa menyadari hubungan antara vibrasi pikiran dan emosinya dengan bentuk dan ujud realita yang dialaminya. Era cahaya berarti juga jiwa-jiwa sampai pada pengetahuan ini bahwa vibrasi pikiran dan emosinyalah yang menciptakan realita hidupnya dan oleh karena itu imajinasi kreatif lebih dihargai sebagai harta karun yang tiada habisnya dapat ditambang. 

Kau percaya bahwa hidup ini kacau. 
Maka terjadilah kekacauan itu. 
Kau percaya dunia yang sempurna terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. 
Maka begitulah adanya. 
Kau percaya hidup ini tidak adil. 
Maka kehidupan akan tetap seperti itu. 
Kau yakin tidak ada yang bisa berubah. 
Maka demikianlah tidak ada yang berubah. 
Kau yakin bahwa kau adalah korban keadaan. 
Maka keadaan eksternal akan tetap mengendalikan hidupmu. 
Sekarang, jika kau berpendapat bahwa pernyataan saya di atas keliru — saya akan terlihat keliru. 
Ubahlah kesadaranmu. 
Maka kau mengubah duniamu. 

§

Kita dapat memilih untuk memenuhi pikiran kita dengan hal-hal yang menakutkan sehingga ketakutan sendiri tanpa solusi, atau mengambil pilihan memenuhi pikiran kita dengan pengetahuan-pengetahuan inspiratif yang membuka cakrawala wawasan kita sehingga melihat setiap solusi kreatif yang tersedia setiap saat untuk hidup damai sejahtera.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...