Saling Dukung untuk Kemajuan Peradaban

Masalah tidak muncul untuk menenggelamkan, melainkan untuk membawa orang muncul ke permukaan. Mereka yang tidak banyak mengeluh dan sibuk menyalahkan lebih banyak meluangkan waktu untuk menggali dan bekerja mengatasi persoalan.

Sibuk bermain menjadi korban memang menarik banyak simpati, namun masalah itu akan tetap ada disana dan sewaktu-waktu akan muncul kembali sebab tidak pernah dicari tahu akar dan sumbernya.

Seperti bantuan relokasi tanpa mengubah perilaku yang membuat terjadinya banjir dan longsor oleh karena kebiasaan tidak memelihara alam dan lingkungan suatu ketika masalah yang sama akan berulang.

Peradaban manusia yang runtuh dan hilang lebih merupakan akibat dari kebiasaan yang tidak disadari menciptakan kejadian-kejadian alam besar sementara manusia sibuk saling menyalahkan.

Bahkan dalam masyarakat yang terlibat konflik, mereka tidak berhasil membangun peradaban, malahan sibuk saling menghancurkan. Peradaban maju hanya bisa dibangun oleh masyarakat yang bersatu dan saling dukung.

Rasa hormat dan penghargaan satu sama lain serta rasa syukur pada alam yang memelihara kehidupan merupakan kunci untuk membangun peradaban maju dan lestari.

Di dalam rasa hormat itu ada penghargaan yang tinggi dan membuka diri pada pengetahuan-pengetahuan yang tersimpan untuk saling melengkapi. Manusia lebih siap untuk saling berbagi berkat satu sama lain bersama semesta yang mendukung.

§

Kita dapat memilih untuk memenuhi pikiran kita dengan hal-hal yang menakutkan sehingga ketakutan sendiri tanpa solusi, atau mengambil pilihan memenuhi pikiran kita dengan pengetahuan-pengetahuan inspiratif yang membuka cakrawala wawasan kita sehingga melihat setiap solusi kreatif yang tersedia setiap saat untuk hidup damai sejahtera.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...